Cara agar bayi pipis lancar sangat penting untuk Bunda ketahui supaya kesehatan sistem perkemihan Si Kecil terjaga. Kalau bayi pipis secara rutin dan mudah, artinya tubuhnya cukup cairan dan ginjal serta saluran kemihnya berfungsi dengan baik.
Pipis lancar pada bayi biasanya terlihat dari frekuensi buang air kecil yang teratur, sekitar 1–3 jam sekali pada beberapa hari pertama setelah lahir, lalu sekitar 6–8 kali dalam sehari setelahnya. Pipis bayi yang sehat warnanya kuning pucat dan tidak berbau tajam. Selain itu, bayi yang saluran kemihnya sehat juga umumnya akan tampak tenang, tidak menangis atau rewel, saat pipis.

Sebaliknya, jika pipis bayi jadi tidak lancar, misalnya frekuensinya kurang dari 4 kali per hari, popok tetap kering lebih dari 6 jam, hal ini perlu segera diatasi dengan menerapkan cara agar bayi pipis lancar. Sama halnya bila warna urin jadi lebih pekat atau kecokelatan, atau bayi tampak rewel setiap buang air kecil. Soalnya, hal ini bisa menandakan sistem perkemihannya mungkin bermasalah.
Berbagai Cara Agar Bayi Pipis Lancar
Ada beberapa penyebab bayi pipis jarang atau terlihat kesulitan tiap pipis. Biasanya, penyebab paling umum adalah kurangnya asupan cairan karena bayi tidak cukup mendapat ASI atau susu formula. Selain itu, faktor lain seperti dehidrasi, misalnya karena banyak muntah atau diare, juga bisa membuat bayi kekurangan cairan tubuh, sehingga jumlah urin yang dihasilkan berkurang.
Nah, supaya pipis Si Kecil tetap lancar, Bunda bisa coba beberapa cara berikut ini:
1. Tingkatkan asupan ASI atau susu formula
Pastikan bayi mendapat cukup ASI atau susu formula sesuai kebutuhan usianya. Cairan yang cukup akan bikin tubuh bayi tetap terhidrasi, sehingga ginjalnya bisa memproduksi urin secara normal.
Bila usia Si Kecil sudah di atas 6 bulan dan Bunda mendapati pipisnya jarang, ia boleh diberikan oralit kok, terutama jika sedang diare. Namun, bila kondisinya tak kunjung membaik, jangan tunda untuk membawanya ke dokter ya.
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan sejuk
Jaga suhu kamar bayi supaya tetap sejuk dan hindari membedong atau memakaikan pakaian yang terlalu tebal. Ruangan yang terlalu panas bisa membuat bayi banyak berkeringat, sehingga cairan tubuhnya semakin cepat berkurang. Idealnya, suhu ruangan yang nyaman dan sehat untuk bayi adalah sekitar 18–22℃.
3. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi
Kalau Bunda melihat tanda dehidrasi seperti bibir bayi kering, mata tampak cekung, atau popoknya kering dalam waktu lama, segera berikan ASI, susu, atau cairan lain sesuai anjuran dokter. Penanganan cepat sangat penting supaya ginjal bayi tetap sehat.
4. Rutin ganti popok
Popok yang penuh atau lembap bisa bikin bayi tidak nyaman dan akhirnya menahan pipis. Kalau tidak diganti, popok yang basah juga bisa membuat daerah bokong, selangkangan, dan organ intim bayi mengalami iritasi atau bahkan infeksi.
Jadi, Bunda perlu mengganti popok secara berkala supaya bayi tetap nyaman dan Bunda bisa memantau pola buang air kecilnya.
5. Lakukan stimulasi lembut
Coba elus lembut area bawah perut bayi atau basuh area kelaminnya dengan air hangat, terutama kalau biasanya sudah waktunya pipis tapi Si Kecil belum pipis juga. Cara ini bisa membantu merangsang refleks buang air kecil.
Namun, cara ini mungkin tidak cocok dilakukan apabila bayi mengalami iritasi atau nyeri di saluran kemihnya. Jadi, kalau metode ini malah bikin bayi tampak rewel, menangis, atau kesakitan, sebaiknya pilih metode lain, ya.
6. Hindari pakaian yang ketat
Pilih pakaian yang longgar dan lembut, terutama di bagian perut dan selangkangan. Celana atau popok yang terlalu ketat bisa menekan saluran kemih dan bikin bayi menahan pipis.
7. Gunakan kain hangat di area perut atau selangkangan
Letakkan kain hangat di area perut atau selangkangan bayi supaya otot di sekitar kandung kemih lebih rileks. Dengan begitu, proses keluarnya urin bisa berjalan lebih lancar. Pastikan suhunya tidak terlalu panas untuk bayi ya, Bun.
Nah, kalau semua langkah di atas sudah Bunda lakukan tapi bayi tetap jarang pipis, sering rewel, atau terlihat lemas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, ya. Terlebih lagi jika popok Si Kecil masih sering kering meskipun sudah 6 jam berlalu. Sebab, meski kadang bisa diatasi di rumah, bayi yang jarang pipis juga bisa jadi tanda infeksi saluran kemih atau masalah pada ginjal yang harus segera ditangani.
Menerapkan cara agar bayi pipis lancar sangat penting untuk memantau tumbuh kembang dan kesehatan Si Kecil. Dengan memperhatikan pola pipis bayi, Bunda bisa lebih cepat mengetahui jika ada gangguan di organ perkemihan atau tanda-tanda dehidrasi, sehingga kesehatan Si Kecil selalu terjaga.
Kalau Bunda punya pertanyaan atau merasa khawatir soal pola pipis bayi, jangan ragu untuk pakai fitur Chat Bersama Dokter di ALODOKTER. Cukup dari rumah, Bunda bisa dapat jawaban cepat dan saran yang sesuai untuk Si Kecil tercinta!