Cara minum air hangat yang benar penting diterapkan agar manfaatnya untuk tubuh bisa dirasakan secara optimal dan risiko cedera, seperti luka bakar, bisa dihindari. Minuman ini tidak hanya bisa menghangatkan tubuh, tetapi juga membantu meredakan gejala pilek dan batuk, serta melancarkan pencernaan.
Minum air hangat sering menjadi pilihan saat cuaca dingin atau ketika tubuh terasa kurang fit. Namun, masih banyak orang yang kurang memperhatikan suhu air atau cara minumnya. Padahal, air yang terlalu panas dapat melukai bibir, lidah, bahkan tenggorokan.

Agar Anda bisa mendapatkan manfaat air hangat dengan aman, penting untuk mengetahui cara minum air hangat yang benar dan beberapa tips yang perlu diperhatikan.
Cara Minum Air Hangat yang Benar
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan saat minum air hangat agar tetap aman dan bermanfaat:
1. Pilih suhu air yang tepat
Memilih suhu air merupakan langkah utama sebelum minum air hangat. Suhu yang ideal untuk air hangat adalah sekitar 50–60°C. Air dalam rentang suhu ini terasa nyaman di mulut dan tidak terlalu panas sehingga aman untuk diminum.
Hindari menggunakan air yang baru saja mendidih karena suhu di atas 65°C dapat menyebabkan luka bakar pada bibir, lidah, dan dinding mulut. Selain itu, air yang terlalu panas juga bisa melukai kerongkongan dan berisiko menyebabkan iritasi pada jaringan halus di tenggorokan.
Jika tidak memiliki termometer, sebaiknya diamkan air setelah mendidih selama beberapa menit sebelum diminum agar suhunya turun ke tingkat yang aman.
2. Tes suhu sebelum diminum
Untuk memastikan air tidak terlalu panas, sebaiknya lakukan tes sederhana sebelum diminum. Caranya, teteskan sedikit air hangat ke punggung tangan atau tempelkan ke bagian depan lidah. Jika suhu air terasa nyaman, barulah Anda bisa meminumnya.
Jangan langsung meneguk air hangat dalam jumlah banyak tanpa memastikan suhunya, karena mungkin saja air masih terlalu panas dan bisa menyebabkan luka bakar secara tiba-tiba. Tes suhu ini sangat berguna, terutama jika Anda membuat minuman untuk anak-anak atau orang lanjut usia yang jaringan mulutnya lebih sensitif.
3. Minum perlahan
Saat hendak minum air hangat, usahakan untuk meminumnya secara perlahan dan bertahap. Jangan meneguk atau menelan terlalu cepat. Dengan cara ini, tubuh Anda dapat menyesuaikan diri dengan suhu air, sehingga risiko tersedak atau iritasi pada kerongkongan bisa diminimalkan.
Minum perlahan juga membantu Anda lebih peka terhadap suhu. Jika tiba-tiba air terasa panas, Anda bisa segera berhenti sebelum terjadi luka. Selain itu, mengonsumsi air hangat secara perlahan dapat membuat tubuh terasa lebih tenang dan nyaman.
4. Gunakan wadah yang aman
Cara minum air hangat yang benar juga perlu untuk memerhatikan wadah yang digunakan. Pastikan Anda memakai gelas, cangkir, atau teko yang tahan panas saat menyajikan air hangat. Wadah berbahan kaca tahan panas, keramik, atau stainless steel adalah pilihan yang aman.
Hindari menggunakan gelas plastik atau wadah tipis yang mudah meleleh atau pecah saat dituangi air hangat. Pasalnya, bahan tersebut bisa mengeluarkan zat kimia berbahaya atau bahkan melukai Anda jika pecah.
5. Tambahkan bahan sehat
Untuk variasi rasa dan menambah manfaat, Anda bisa mencampurkan bahan alami seperti madu, perasan lemon, atau teh herbal ke dalam air hangat. Namun, pastikan bahan tambahan yang digunakan dalam jumlah wajar dan tidak mengandung gula berlebihan.
Lemon dapat memberi sensasi segar dan meningkatkan asupan vitamin C, madu membantu meredakan batuk atau tenggorokan gatal, sedangkan teh herbal bisa memberi rasa rileks.
6. Hindari minum langsung setelah makan makanan panas
Setelah Anda mengonsumsi makanan yang panas atau pedas, sebaiknya tunggu beberapa menit sebelum minum air hangat. Makanan panas atau pedas bisa membuat lambung menjadi lebih sensitif.
Jika langsung minum air hangat setelahnya, perut bisa terasa tidak nyaman atau bahkan iritasi, terutama bagi penderita penyakit lambung. Memberi jeda waktu beberapa menit akan membantu suhu tubuh kembali stabil dan mencegah iritasi pada saluran pencernaan.
7. Perhatikan kondisi kesehatan tertentu
Jika Anda memiliki riwayat asam lambung naik (GERD), maag, atau masalah pada tenggorokan, konsultasikan ke dokter sebelum menjadikan air hangat sebagai minuman harian.
Alasannya, beberapa orang dengan kondisi medis tertentu bisa mengalami keluhan, misalnya nyeri ulu hati, batuk, atau iritasi tenggorokan setelah minum air hangat.
Jika cara minum air hangat tidak tepat, sejumlah risiko berikut bisa terjadi:
- Luka bakar pada bibir, lidah, atau tenggorokan, terutama bila air terlalu panas
- Iritasi lambung, terutama pada penderita maag atau GERD, jika minum air hangat terlalu banyak
- Risiko tersedak, jika diminum terlalu cepat
Pada umumnya, air hangat aman diminum selama suhu air tidak terlalu tinggi dan diminum perlahan serta sesuai kebutuhan tubuh. Selalu perhatikan kondisi tubuh dan segera hentikan jika muncul keluhan.
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus atau keluhan setelah minum air hangat, sebaiknya konsultasikan ke dokter guna mendapatkan saran yang tepat. Untuk pertanyaan ringan atau konsultasi seputar pola minum dan kesehatan sehari-hari, Anda bisa memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.