Beragam jenis teh herbal kerap dikonsumsi karena rasa dan aromanya yang khas. Selain itu, teh herbal juga telah digunakan sebagai obat tradisional untuk memelihara kesehatan tubuh dan mengatasi berbagai penyakit sejak ratusan tahun yang lalu.

Teh herbal sebenarnya tidak terbuat dari daun teh, melainkan rempah-rempah, bunga, daun, atau akar tumbuhan yang dikeringkan. Hanya saja cara penyajian jenis minuman ini sama seperti minuman teh pada umumnya, yaitu dengan cara diseduh.

7 Jenis Teh Herbal yang Baik untuk Kesehatan - Alodokter

Meski tidak terbuat dari daun teh asli, ada banyak jenis teh herbal dengan manfaat dan rasa yang tidak kalah dibandingkan dengan teh biasa.

Beragam Jenis Teh Herbal dan Khasiatnya

Ada beberapa jenis teh herbal yang dapat memberikan beragam manfaat bagi kesehatan, yaitu:

1. Teh adas

Salah satu jenis teh herbal yang baik untuk kesehatan tubuh adalah teh adas. Secara tradisional, biji adas digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, seperti sakit perut, kembung, dan sembelit. Meski begitu, berbagai manfaat teh herbal ini masih membutuhkan studi lebih lanjut.

Untuk membuat teh adas, Anda bisa menyeduh 1–2 sendok biji adas yang sudah dihaluskan dengan satu gelas air hangat, lalu diamkan selama 10–15 menit sebelum diminum.

2. Teh ginseng

Tanaman herbal yang banyak dikonsumsi di Korea ini, juga kerap diolah menjadi teh herbal. Kandungan senyawa aktif di dalam ginseng diduga dapat menurunkan tekanan darah, menjaga kelenturan pembuluh darah, dan menghambat terbentuknya gumpalan atau plak di pembuluh darah, sehingga dianggap baik untuk kesehatan jantung.

3. Teh jahe

Jenis teh herbal selanjutnya adalah teh jahe. Jahe kaya akan antioksidan yang dapat menjaga daya tahan tubuh dan mengurangi peradangan. Teh jahe juga dikenal efektif mengatasi mual, terutama karena mabuk perjalanan, kehamilan, atau efek samping pengobatan kanker.

Tak hanya itu, jenis tanaman rempah ini pun diduga dapat meredakan sembelit dan nyeri haid. Bahkan, menurut penelitian, teh jahe sama efektifnya dengan ibuprofen untuk meredakan nyeri haid.

4. Teh chamomile

Jenis teh herbal satu ini banyak disukai karena aromanya yang khas dan menenangkan. Oleh karena itu, teh chamomile sering digunakan untuk meredakan rasa cemas dan membuat tidur lebih nyenyak.

Tak hanya itu, beberapa riset juga menunjukkan bahwa teh chamomile banyak mengandung zat antiradang dan antioksidan yang mampu mengurangi nyeri serta mengatur kestabilan kadar gula darah.

5. Teh kunyit

Meski belum ada bukti secara ilmiah, kunyit telah banyak digunakan untuk mencegah kembung dan mengobati batu ginjal. Sebuah studi pada hewan menunjukkan bahwa kunyit dapat mencegah kanker dan mengurangi peradangan. Sayangnya, penelitian mengenai manfaat tersebut belum dilakukan pada manusia.

6. Teh rosela

Menurut penelitian, mengonsumsi teh rosela selama 2–6 minggu mampu menurunkan kadar kolesterol, meski hanya sedikit. Rutin mengonsumsi jenis teh herbal ini juga diketahui dapat menurunkan tekanan darah.

Oleh karena itu, jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah, atau memiliki tekanan darah rendah, sebaiknya batasi konsumsi teh rosela karena berisiko memperburuk kondisi darah rendah atau hipotensi.

7. Teh bunga krisan

Teh krisan atau chrysanthemum tea adalah teh herbal yang populer diminum di Tiongkok. Aromanya yang khas dan lembut serta rasanya yang tidak terlalu pahit membuat teh herbal ini disukai banyak orang.

Jenis teh herbal ini juga dikonsumsi sebagai obat tradisional karena dipercaya memiliki efek antinyeri dan antiradang yang dapat memperkuat daya tahan tubuh serta meringankan gejala flu.

Selain ketujuh teh herbal di atas, sebenarnya masih banyak lagi jenis teh yang berasal dari tumbuhan lainnya. Beberapa di antaranya teh herbal dari daun pepaya, mint, honeybush, atau sage, maupun chai tea, bunga melati, telang, atau lavender.

Meski berbagai jenis teh herbal di atas telah lama dikonsumsi oleh masyarakat di berbagai negara karena manfaatnya bagi kesehatan, tetapi sebagian besar klaim manfaat tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Selain itu, dosis, efek samping, dan tingkat keamanan konsumsinya pada ibu hamil, ibu menyusui, serta penderita penyakit tertentu juga belum diketahui secara pasti.

Oleh karena itu, jika Anda ingin menikmati beragam jenis teh herbal tetapi memiliki riwayat penyakit atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk memastikan keamanannya.