Ciri anak yang percaya diri bisa terlihat sejak usia dini dan menjadi bekal penting untuk masa depannya. Anak yang memiliki kepercayaan diri umumnya lebih berani mencoba hal baru, tidak mudah menyerah, serta mampu mengekspresikan perasaan dan pikirannya secara terbuka. Dukungan dari lingkungan keluarga dan sekolah sangat berperan dalam menumbuhkan sikap positif ini.

Anak yang percaya diri seringkali menunjukkan perilaku yang berbeda dibandingkan teman sebayanya. Namun, setiap anak memiliki keunikan tersendiri dan tidak semua anak akan langsung menunjukkan kepercayaan diri yang kuat. 

7 Ciri Anak yang Percaya Diri dan Cara Menumbuhkannya - Alodokter

Hal itu karena proses tumbuh kembang emosional dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pengalaman, pola asuh, dan lingkungan sosial sehingga penting bagi orang tua untuk memahami ciri anak yang percaya diri dan mengetahui cara yang dapat menumbuhkan kepercayaan diri tersebut.

Beragam Ciri Anak yang Percaya Diri

Ciri anak yang percaya diri dapat diamati dari beberapa perilaku sehari-hari. Berikut ini ciri-ciri umumnya:

1. Berani mencoba hal baru

Salah satu ciri anak yang percaya diri adalah mau mencoba aktivitas atau aktivitas yang belum pernah dialami sebelumnya, seperti berbicara di depan kelas, mengikuti klub baru, atau mencoba mainan berbeda. Meski mungkin merasa gugup dan ada kemungkinan gagal, anak tetap berani melangkah, karena ia yakin dengan kemampuannya dan tidak takut menghadapi tantangan. 

2. Mampu mengekspresikan pendapat

Ciri anak yang percaya diri juga tampak saat ia dapat dengan jelas menyampaikan apa yang ia pikirkan atau rasakan secara terbuka. Di rumah, anak tak ragu berpendapat tentang apa yang ia suka atau tidak, begitu pula di sekolah saat menyampaikan ide dalam diskusi kelompok atau bertanya kepada guru jika tidak paham. 

3. Tidak mudah menyerah

Ketika dihadapkan pada tantangan, seperti kesulitan mengerjakan PR atau kalah dalam lomba, anak yang percaya diri akan mencoba lagi, berusaha mencari cara baru, atau meminta bantuan bila diperlukan. Anak tidak langsung merasa putus asa atau merasa dirinya kurang mampu. Ia lebih fokus pada proses dan pembelajaran, bukan hanya hasil akhir.

4. Bisa menerima kritik atau saran

Ciri anak yang percaya diri berikutnya adalah mampu menerima kritik atau masukan dengan lapang dada. Anak tidak mudah tersinggung saat mendapat saran dan mau memperbaiki diri bila melakukan kesalahan. Ia tahu bahwa kritik atau saran dari orang lain bukan berarti dirinya buruk, melainkan cara untuk berkembang.

5. Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru

Saat berada di tempat baru, seperti pindah kelas, mengikuti les, atau pertama kali berkunjung ke lingkungan yang berbeda, anak dengan percaya diri yang tinggi biasanya tidak mudah canggung atau menutup diri. Ia bisa menemukan cara untuk menyesuaikan diri, mencoba berkenalan dengan teman baru, dan tidak takut untuk terlibat dalam aktivitas kelompok.

6. Memiliki relasi sosial yang baik

Anak yang percaya diri juga biasanya mudah berteman dan bersikap terbuka pada orang lain. Ia mampu berkomunikasi dengan sopan, suka berbagi, saling membantu, dan menjaga hubungan baik dengan teman sebaya. Saat bermain, anak tidak segan untuk mengajak atau menerima ajakan teman baru, serta bisa bekerja sama dalam kelompok.

7. Menunjukkan sikap mandiri

Sikap mandiri juga menjadi ciri anak yang percaya diri. Anak biasanya tidak selalu bergantung pada bantuan orang tua atau guru untuk menyelesaikan tugas sehari-hari, seperti membereskan mainan, memakai pakaian sendiri, atau menyiapkan perlengkapan sekolah. 

Saat menghadapi hambatan, anak akan mencoba mengatasinya terlebih dahulu sebelum meminta pertolongan, sekaligus belajar bertanggung jawab terhadap tugasnya.

Perlu diingat, tidak semua anak akan menampilkan seluruh tanda di atas sekaligus. Ada anak yang unggul dalam keterampilan sosial, namun masih canggung mengekspresikan pendapat, dan sebaliknya. Proses tumbuh kembang setiap anak berbeda, sehingga penting untuk terus memperhatikan dan mendukung kebutuhan uniknya.

Cara Orang Tua Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak

Membangun rasa percaya diri pada anak membutuhkan proses dan dukungan yang konsisten dari keluarga. Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan di rumah:

1. Berikan pujian yang konstruktif

Alih-alih hanya mengatakan ‘hebat’ atau ‘pintar’, pujilah proses dan usaha anak saat ia mencoba sesuatu, misalnya “Bunda senang kamu tetap mencoba walau tadi susah, ya!” atau “Kamu sudah berani bertanya ke Bu Guru, keren!” Pujian seperti ini akan membuat anak lebih menghargai proses, bukan hanya hasil, serta mendorongnya untuk terus mencoba hal baru.

2. Beri kesempatan anak mengambil keputusan

Membiarkan anak terlibat dalam pengambilan keputusan, seperti memilih pakaian atau menentukan menu makanan, adalah langkah yang efektif untuk menumbuhkan ciri anak yang percaya diri. Dengan diberi kepercayaan untuk membuat pilihan sendiri, anak akan merasa pendapatnya berharga dan belajar bertanggung jawab atas pilihan yang ia ambil.

3. Dukung anak mengambil risiko yang aman

Dorong anak untuk keluar dari zona nyaman dengan mencoba aktivitas baru yang sesuai usianya, misalnya berenang, tampil di pentas seni, atau pergi ke lingkungan bermain baru. Cara ini membantu memperkuat ciri anak yang percaya diri, karena anak tahu bahwa kegagalan adalah hal yang wajar selama ada usaha dan dukungan.

Namun, pastikan Bunda cara ini dilakukan dalam batas wajar dan selalu ada pendampingan orang tua agar anak merasa dilindungi dan didukung.

4. Jadilah contoh yang baik

Orang tua dapat menumbuhkan ciri anak yang percaya diri dengan menjadi role model dalam bersikap. Misalnya, memperlihatkan kepercayaan diri saat berbicara, berani berpendapat walau berbeda, dan tetap tenang saat menghadapi kesulitan atau tantangan. Nah, cara ini kemudian akan membuat anak belajar banyak dengan mengamati sikap serta reaksi orang tua terhadap masalah sehari-hari.

5. Dengarkan dan validasi perasaan anak

Berikan waktu untuk mendengarkan cerita anak, baik tentang pengalaman menyenangkan maupun saat ia merasa kecewa atau takut. Katakan bahwa perasaannya boleh dirasakan, misalnya “Bunda mengerti kamu kecewa tadi kalah lomba, itu wajar.” 

Dengan memvalidasi perasaannya, anak tahu bahwa ia diterima dan dicintai apa adanya. Selain itu, anak juga menjadi tidak takut untuk mengungkapkan diri secara jujur dan terbuka.

6. Batasi membandingkan anak dengan orang lain

Agar ciri anak yang percaya diri berkembang optimal, hindari membandingkan anak dengan saudara atau teman sebayanya, baik secara prestasi maupun perilaku. Fokuskan perhatian pada pertumbuhan, prestasi, dan keunikan anak sendiri. Sikap ini membuat anak merasa diterima, bukan dihakimi.

7. Ajarkan cara menghadapi kegagalan

Bantu anak menerima bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Ceritakan pengalaman Anda sendiri saat gagal, apa yang bisa dipelajari, dan bagaimana bangkit kembali. Ajarkan bahwa kesalahan bukan akhir dari segalanya, melainkan kesempatan untuk tumbuh dan memperbaiki diri.

Itulah beberapa ciri anak yang percaya diri dan cara menumbuhkannya. Membantu anak menumbuhkan rasa percaya diri adalah proses bertahap yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Hargai setiap kemajuan kecil yang dicapai Si Kecil dan jangan ragu untuk mengevaluasi pola asuh bila diperlukan. 

Namun, jika Bunda merasa anak mengalami hambatan dalam bersosialisasi atau menunjukkan tanda kecemasan yang berlebihan, konsultasikan dengan psikolog anak atau dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.