Ciri-ciri PCOS pada remaja sangat penting untuk dikenali sedini mungkin karena sindrom ini bisa berdampak jangka panjang terhadap kesehatan, termasuk kesuburan dan metabolisme tubuh. Semakin cepat PCOS dikenali, semakin mudah remaja mendapatkan penanganan yang sesuai untuk mencegah komplikasi di masa mendatang.
Selain wanita dewasa, PCOS (polycystic ovary syndrome) juga bisa terjadi pada remaja wanita. Ini adalah kondisi ketika ovarium memproduksi terlalu banyak hormon androgen, sehingga mengganggu proses pematangan dan pelepasan sel telur setiap bulannya.

Penyebab terjadinya PCOS masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga terkait dengan PCOS, yaitu genetik dan resistensi insulin.
Jika tidak segera ditangani, PCOS pada remaja bisa menimbulkan beberapa komplikasi serius, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, maupun masalah kesuburan di masa mendatang. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri PCOS pada remaja agar pengobatan bisa segera diberikan. Dengan begitu, komplikasi yang menyertainya pun bisa dicegah.
Ciri-Ciri PCOS pada Remaja
Berikut ini beberapa ciri-ciri PCOS pada remaja yang patut diketahui dan diwaspadai:
1. Menstruasi tidak teratur
Ketika mengalami PCOS, remaja wanita umumnya akan mengalami menstruasi yang jarang atau bahkan terlewat. Biasanya, menstruasi terjadi kurang dari 8 kali dalam setahun. Ciri-ciri PCOS pada remaja ini bisa terjadi karena adanya gangguan pada proses pematangan dan pelepasan sel telur (ovulasi) akibat ketidakseimbangan hormon.
2. Periode menstruasi berlangsung singkat
Selain jarang menstruasi, durasi menstruasi pada remaja dengan PCOS juga cenderung berlangsung singkat, biasanya kurang dari 2 hari setiap kali menstruasi. Ciri-ciri PCOS pada remaja ini bisa terjadi akibat dinding rahim yang tidak berkembang optimal akibat proses ovulasi yang terganggu, sehingga darah menstruasi yang keluar menjadi lebih sedikit.
3. Kulit berjerawat
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, PCOS adalah kondisi ketika ovarium memproduksi terlalu banyak hormon androgen. Nah, meningkatnya kadar hormon ini dapat menyebabkan produksi minyak (sebum) di kulit meningkat, sehingga pori-pori lebih mudah tersumbat dan muncul jerawat.
Ciri-ciri PCOS pada remaja ini biasanya sangat sulit diobati dan umumnya muncul di area wajah, dada, dan punggung.
4. Tumbuh rambut berlebih
Kadar hormon androgen yang tinggi dalam tubuh remaja wanita juga bisa menstimulasi pertumbuhan rambut yang berlebihan pada area tubuh yang biasanya lebih banyak ditemukan pada laki-laki, seperti wajah, dada, punggung, atau bokong. Ciri-ciri PCOS pada remaja ini dalam dunia medis disebut dengan hirsutisme.
5. Rambut kepala menipis
Meski bisa mengakibatkan pertumbuhan rambut berlebih di area tubuh tertentu, meningkatnya kadar hormon androgen di tubuh justru dapat menyebabkan rambut di kepala remaja wanita menjadi tipis.
Ciri-ciri PCOS pada remaja ini bisa terjadi karena kadar hormon androgen yang tinggi dapat mempengaruhi siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut mudah rontok. Lama-kelamaan, kondisi ini dapat menyebabkan rambut remaja wanita menjadi tipis dan mengalami kebotakan.
6. Berat badan mudah naik
Banyak remaja wanita dengan PCOS mengalami kenaikan berat badan yang cukup cepat atau sulit menurunkan berat badan, meskipun sudah menjaga pola makan atau berolahraga. Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, PCOS terjadi akibat ketidakmampuan tubuh dalam menggunakan insulin (resistensi insulin).
Nah, kondisi tersebut kemudian menyebabkan tubuh lebih sulit mengatur gula darah dan cenderung menyimpan lebih banyak lemak, terutama di area perut.
7. Kulit menghitam
Ketidakmampuan tubuh dalam menggunakan insulin dapat menyebabkan kadar hormon insulin meningkat. Nah, meningkatnya kadar hormon ini dapat merangsang pertumbuhan sel kulit dan pigmen lebih banyak. Akibatnya, sebagian remaja dengan PCOS mengalami perubahan warna kulit menjadi lebih gelap, terutama di area lipatan leher, ketiak, atau selangkangan.
Mengenali ciri-ciri PCOS pada remaja adalah langkah penting agar masalah kesehatan ini bisa segera dikendalikan sejak dini, sehingga risiko terjadinya komplikasi di masa depan bisa dicegah.
Jika Anda atau anak remaja Anda mengalami salah satu atau beberapa ciri tersebut, segera konsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang sesuai. Konsultasi ini bisa dilakukan melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.