Ciri-ciri tulang retak sering kali sulit dikenali karena gejalanya bisa ringan atau mirip dengan memar biasa. Namun, memahami ciri-ciri tulang retak sejak awal sangat penting agar Anda dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi serius.

Tulang retak adalah kondisi ketika terjadi celah atau garis halus pada tulang akibat tekanan atau benturan, tetapi tulang belum terpisah sepenuhnya seperti pada patah tulang. Ciri-ciri tulang retak bisa berbeda-beda, tergantung lokasi dan tingkat keparahan retakan. 

7 Ciri-Ciri Tulang Retak yang Perlu Diketahui - Alodokter

Karena tanda-tandanya sering kali ringan atau samar, banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami tulang retak setelah cedera. Dengan memahami ciri-ciri tulang retak, Anda dapat lebih waspada dan segera mencari pertolongan medis bila mengalami gejala yang mencurigakan.

Ciri-Ciri Tulang Retak yang Perlu Diwaspadai

Ciri-ciri tulang retak bisa berbeda-beda pada setiap orang. Namun, ada beberapa tanda umum yang sering muncul dan bisa menjadi petunjuk awal adanya retakan pada tulang. Penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda berikut agar tidak salah menilai kondisi cedera yang dialami dan bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Berikut ini adalah ciri-ciri tulang retak yang perlu Anda waspadai:

1. Nyeri di area cedera

Ciri-ciri tulang retak yang paling umum adalah timbulnya rasa nyeri di area cedera. Rasa nyeri ini biasanya terasa tajam dan terus-menerus dalam waktu tertentu.

Selain itu, nyeri juga bisa makin terasa saat bagian yang cedera digerakkan, ditekan, atau digunakan untuk beraktivitas. Jika dibiarkan tanpa penanganan, rasa sakit bisa berlangsung lama, bahkan saat Anda sedang beristirahat.

2. Bengkak 

Pembengkakan adalah reaksi alami tubuh terhadap trauma dan dapat menjadi ciri-ciri tulang retak. Kondisi ini biasanya muncul beberapa jam setelah cedera akibat penumpukan cairan dan sel imun di sekitar tulang yang rusak.

Area yang bengkak bisa terasa tegang, hangat, dan kadang disertai kemerahan. Pembengkakan juga dapat membatasi gerakan pada sendi di sekitarnya.

3. Memar 

Memar atau perubahan warna kulit menjadi kebiruan atau keunguan dapat muncul di sekitar tulang yang retak. Hal ini terjadi akibat adanya perdarahan di bawah kulit setelah tulang dan jaringan di sekitarnya terkena benturan.

Memar biasanya tidak langsung muncul, melainkan beberapa jam setelah cedera. Kondisi ini juga bisa meluas seiring waktu, tergantung pada tingkat keparahan cedera.

4. Gerakan terbatas

Menggerakkan bagian tubuh yang mengalami cedera bisa menimbulkan nyeri tajam. Bahkan, gerakan kecil sekalipun dapat terasa sangat menyakitkan.

Pada beberapa kasus, pergerakan anggota tubuh menjadi sangat terbatas karena nyeri yang hebat atau kerusakan jaringan di sekitar tulang. Meski demikian, penderita biasanya masih dapat melakukan gerakan ringan.

5. Nyeri saat ditekan

Ciri-ciri tulang retak lainnya adalah timbulnya sensasi nyeri saat ditekan. Tekanan ringan pada titik yang bermasalah bisa membuat penderitanya refleks menghindari tekanan.

Berbeda dengan luka memar, sensasi nyeri saat ditekan akibat tulang retak biasanya tidak membaik dalam waktu yang cukup lama.

6. Tidak ada perubahan bentuk

Berbeda dengan patah tulang total, tulang yang retak umumnya tidak menunjukkan perubahan bentuk yang jelas pada anggota tubuh. Karena itu, banyak orang mengira cederanya hanya ringan.

Pada patah tulang, bentuk tulang bisa tampak menonjol atau tidak sejajar. Sedangkan pada tulang retak, permukaan tulang biasanya masih tampak normal secara kasat mata.

7. Terdengar bunyi “klik”

Bunyi “klik” setelah cedera juga bisa menjadi ciri-ciri tulang retak. Bunyi ini bisa menandakan adanya celah kecil yang terbentuk pada tulang akibat tekanan atau benturan keras.

Meski tidak selalu muncul pada setiap kasus, bunyi ini bisa menjadi petunjuk khas yang membedakan tulang retak dari memar atau keseleo biasa.

Selain gejala-gejala di atas, area yang retak juga bisa terasa hangat, kesemutan, atau bahkan mati rasa jika retakan menekan saraf di sekitarnya. Pada kasus tulang penopang tubuh, seperti tulang kaki, penderita mungkin kesulitan berjalan atau tidak mampu menahan beban tubuh sama sekali.

Itulah beberapa ciri-ciri tulang retak yang perlu diketahui. Meski tidak tampak perubahan bentuk, jangan abaikan nyeri hebat, bengkak, atau kesulitan menggerakkan anggota tubuh setelah cedera. 

Pemeriksaan sinar-X di fasilitas kesehatan merupakan satu-satunya cara pasti untuk memastikan adanya tulang retak. Penanganan yang lambat bisa menyebabkan tulang gagal sembuh sempurna atau justru menjadi patah di kemudian hari.

Jika Anda mengalami ciri-ciri tulang retak seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk mengonsultasikannya dengan dokter. Anda bisa melakukannya secara online melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Nantinya, Anda kan mendapatkan informasi mengenai penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.