Tanda kucing birahi dapat terlihat dari perilakunya yang menjadi lebih aktif. Tanda-tanda ini bisa bertahan selama 6–8 hari dan menimbulkan rasa tidak nyaman bagi kucing. Sebagai pemilik kucing, kamu perlu mengenali tanda birahi pada kucing agar dapat membantunya merasa nyaman saat musim kawin tiba.

Seperti mamalia pada umumnya, kucing betina juga mengalami siklus masa subur yang disebut siklus estrus. Siklus ini dimulai sejak kucing berusia 4 bulan dan berhenti saat kucing dikebiri.

7 Tanda Kucing Birahi yang Perlu Diketahui - Alodokter

Tanda kucing birahi kerap disalahartikan sebagai tanda kucing sakit. Ini karena kucing yang sedang birahi sering kali tampak kesakitan dan merasa tidak nyaman. Tanda-tanda kucing birahi muncul akibat perubahan hormon sebagai bagian dari siklus reproduksi, yang mempersiapkan tubuh kucing untuk kemungkinan kawin dan hamil.

Berbagai Tanda Kucing Birahi

Agar kamu tidak bingung apakah kucingmu sedang sakit atau birahi, mari kenali beberapa tanda kucing birahi berikut ini:

1. Sering menjilati alat kelamin

Salah satu tanda kucing birahi adalah sering menjilati alat kelaminnya. Tanda kucing birahi ini biasanya akan menghilang setelah masa subur kucing usai. Namun, perilaku ini juga bisa menjadi gejala penyakit tertentu pada kucing, seperti infeksi saluran kemih.

Bedanya, infeksi saluran kemih biasanya disertai gejala lain, seperti kucing tampak kesakitan saat pipis, ada darah atau nanah di urinenya, dan buang air kecil di sembarang tempat.

2. Menjadi lebih manja

Saat birahi, kucing akan mencari perhatian lebih sehingga lebih manja. Hal ini ditandai dengan perilaku berguling-guling di lantai atau menggesekkan tubuhnya ke tubuh manusia atau kucing lain dan selalu minta dielus.

Kucing peliharaanmu juga sering menggesekkan tubuhnya ke permukaan benda, seperti meja, lemari, dan kursi, atau bahkan tubuh kucing lain.

3. Mengubah posisi tubuh saat dielus

Keinginan kawin pada kucing dipengaruhi oleh lonjakan hormon selama siklus estrus. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kucing berjalan mondar-mandir atau mengambil posisi kawin saat kamu mengelus punggung dan tulang belakangnya.

Biasanya, kucing betina akan mengangkat bagian belakang tubuhnya sambil menggoyang-goyangkan ekor sebagai tanda siap kawin dengan kucing jantan.

4. Mengeluarkan suara keras atau berisik

Kucing yang sedang birahi akan mengeluarkan suara atau mengeong dengan keras terus-menerus. Suara keras yang dikeluarkan oleh kucing bertujuan untuk memanggil atau mencari perhatian lawan jenisnya. Suara ini biasanya akan berhenti setelah masa birahi berakhir, baik karena kawin maupun secara alami.

5. Berkurangnya nafsu makan

Saat birahi, nafsu makan kucing menurun karena tergeser oleh kebutuhan naluri tubuhnya untuk berkembang biak. Perilaku ini umumnya berlangsung 2 minggu.

Namun, jika setelah 2 minggu nafsu makannya tidak kunjung normal, apalagi sampai kucingmu mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis, bawalah ia ke dokter hewan untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan.

6. Merasa ingin melarikan diri

Tanda kucing birahi selanjutnya adalah keinginan melarikan diri setiap melihat pintu rumah terbuka. Tujuan kucing betina atau jantan keluar dari rumah adalah untuk menarik perhatian lawan jenis di luar. Hal ini umum terjadi pada kucing yang ditempatkan di dalam rumah.

Untuk mencegah kucingmu kabur, tutuplah celah yang mungkin menjadi rute pelariannya. Selain itu, berikan mainan kucing untuk mengalihkan perhatiannya.

7. Menyemprotkan urine (spraying)

Kucing yang sedang birahi akan sering buang air kecil atau spraying ke benda-benda yang ada di rumah. Spraying mengandung zat feromon dan hormon yang dapat memikat lawan jenis.

Pada kucing jantan, perilaku spraying pada area tertentu di rumah bertujuan untuk menandai wilayah kekuasaan dan kucing betina yang ingin dikawini.

Perbedaan Tanda Birahi pada Kucing Jantan dan Betina

Meskipun beberapa tanda birahi bisa terjadi pada semua kucing, ada perbedaan perilaku antara kucing jantan dan betina yang perlu diketahui.

  • Kucing betina cenderung lebih sering menunjukkan perilaku berguling, mengangkat bagian belakang tubuh, dan mengeong keras untuk menarik perhatian jantan.
  • Sementara itu, kucing jantan lebih sering menyemprotkan urine (spraying), berusaha kabur dari rumah, dan menunjukkan agresivitas atau kegelisahan saat mencium aroma kucing betina birahi di sekitar.

Memahami perbedaan ini dapat membantu pemilik kucing mengenali siklus birahi dengan lebih akurat dan memberikan penanganan yang tepat.

Hal yang Perlu Dilakukan untuk Menghadapi Kucing Birahi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tanda kucing birahi membuatnya tampak seperti sedang sakit atau merasa tidak nyaman. Sebagai pemilik kucing, ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan agar kucing kesayanganmu merasa nyaman dan teralihkan dari rasa gelisah yang dialaminya.

Kamu bisa mengajaknya bermain, seperti mengejar mainan atau melemparkan bola. Selain itu, memberi belaian saat kucing mencari perhatian bisa membantu menenangkannya.

Tanda birahi biasanya akan hilang setelah fase estrus selesai, baik karena kucing telah kawin maupun secara alami bila tidak terjadi pembuahan. Jika perkawinan terjadi, kucing betina peliharaanmu berpotensi untuk hamil. Kehamilan pada kucing biasanya ditandai dengan sifatnya yang lebih agresif atau manja, perutnya membesar, dan putingnya lebih menonjol.

Namun, jika ingin mencegah kehamilan yang tidak diinginkan pada kucing kesayanganmu, kamu bisa melakukan kebiri kucing. Kebiri bertujuan untuk mencegah keinginan untuk kawin serta tanda kucing birahi yang menyertainya. Biasanya, kebiri bisa dilakukan setelah tanda birahi hilang.

Selain mengurangi tanda-tanda birahi yang mungkin mengganggu, kebiri atau sterilisasi pada kucing juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. Prosedur ini dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, mengurangi risiko tumor pada organ reproduksi, serta memperpanjang harapan hidup kucing. 

Pada kucing jantan, kebiri tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga membantu mengurangi perilaku agresif dan kebiasaan menyemprotkan urine untuk menandai wilayah. Prosedur ini sebaiknya dilakukan sejak dini, idealnya saat kucing berusia sekitar 5–6 bulan, agar manfaat kesehatannya lebih optimal dan perilaku tidak diinginkan dapat dicegah sejak awal.

Karena hampir mirip dengan gejala kucing sakit, penting untuk mengenali tanda kucing birahi. Namun, kucing yang sedang birahi biasanya akan tampak normal kembali ketika masa suburnya usai. Sementara itu, pada kucing yang sakit, gejalanya akan terus menetap atau justru makin parah bila tidak diobati.

Jika tanda-tanda tersebut menetap atau tidak membaik dalam waktu 2 minggu, atau disertai gejala lain seperti muntah, segera konsultasikan ke dokter hewan melalui Chat Bersama Dokter.