Ada beragam hal yang dapat membuat seorang wanita menjadi rentan mengalami keguguran, mulai dari usia saat hamil hingga penyakit yang pernah atau sedang diderita. Keguguran yang baru pertama kali terjadi atau yang sudah berulang patut mendapatkan perhatian lebih, lho.

Keguguran merupakan kehilangan hasil konsepsi (pembuahan) yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. Kondisi ini sering terjadi pada usia kehamilan 12 minggu. Keguguran dapat ditandai dengan perdarahan dari vagina dan keluarnya gumpalan hingga jaringan, yang disertai rasa sakit, seperti kram atau mules pada perut bawah.

7 Tipe Wanita yang Rentan Mengalami Keguguran - Alodokter

Ini Ciri-Ciri Wanita yang Rentan Mengalami Keguguran

Sebenarnya, sebagian besar kasus keguguran terjadi tanpa penyebab pasti. Faktanya, 1 dari 8 wanita dapat mengalami keguguran, bahkan sebelum ia sadar bahwa sedang hamil. Meski demikian, ada anggapan kuat bahwa gangguan pada kromosom merupakan penyebab utama terjadinya keguguran.

Gangguan kromosom akan menyebabkan hasil pembuahan tidak tumbuh dan berkembang dengan baik dan memicu keguguran.

Sejumlah kondisi lain juga diketahui bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran, yaitu:

1. Hamil saat berusia di atas 35 tahun

Wanita yang hamil saat ia berusia di atas 35 tahun lebih berisiko mengalami keguguran ketimbang wanita yang hamil di usia yang lebih muda. Alasannya, pada usia ini, risiko terjadinya gangguan kromosom pada hasil pembuahaan lebih tinggi. Dengan begitu, kemungkinan keguguran juga akan lebih besar.

2. Konsumsi kafein secara berlebihan

Mengonsumsi kafein saat hamil secara berlebihan diketahui dapat meningkatkan risiko keguguran. Kebiasaan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung, serta memicu dehidrasi.

Selain itu, kafein yang dikonsumsi secara berlebihan oleh ibu hamil juga dapat masuk ke plasenta. Kondisi ini akan memaksa janin untuk mencerna kafein saat metabolisme tubuhnya belum berkembang sempurna.

Jadi, jika kamu sedang hamil, batasilah asupan kafein, seperti kopi, teh, cokelat, minuman bersoda, atau minuman penambah energi. Takaran konsumsi kafein selama hamil adalah 200 mg per hari atau setara dengan 2 cangkir kopi.

3. Sering minum minuman beralkohol dna merokok

Rokok mengandung ribuan racun, di antaranya karbon monoksida dan nikotin. Bila kedua zat ini terhirup dan masuk ke pembuluh darah ibu hamil, janin juga akan ikut terpapar racun. Akibatnya, janin bisa mengalami beragam gangguan kesehatan, termasuk keguguran.

Begitu pula dengan ibu hamil yang sering minum minuman beralkohol. Alkohol dapat masuk dalam darah ibu hamil dan dialirkan ke janin. Padahal organ-organ janin belum mampu memproses zat ini. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk berhenti merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

4. Kegemukan atau obesitas

Ibu hamil dengan obesitas berisiko tinggi mengalami sejumlah masalah kesehatan dan keguguran. Jadi, agar kehamilan senantiasa sehat, ibu hamil yang obesitas dianjurkan mengontrol kenaikan berat badannya.

5. Riwayat keguguran

Sebagian wanita dapat mengalami keguguran berulang, yaitu keguguran yang terjadi sebanyak 3 kali berturut-turut. Beberapa kondisi medis, seperti kelainan genetik atau gangguan pada sistem dan organ reproduksi, dapat menjadi pemicunya.

Oleh karena itu, bila pernah mengalami keguguran sebelumnya, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter kandungan sebelum memulai program hamil kembali.

6. Terlalu cepat hamil setelah keguguran

Seorang wanita baru dianjurkan untuk hamil kembali sekitar 2-3 bulan setelah keguguran. Sebagian dokter mungkin akan menyarankan untuk menunda kehamilan sekitar 6 bulan sampai 1 tahun setelah keguguran. Hal ini bertujuan untuk memastikan kondisi ibu sudah benar-benar siap.

Jika seorang wanita hamil saat dalam kondisi yang belum siap, baik secara fisik maupun mental, risiko untuk terjadinya keguguran lagi akan lebih besar.

7. Mengalami penyakit kronis

Wanita hamil yang menderita penyakit kronis, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, dan lupus, diketahui lebih berisiko mengalami keguguran, terutama pada kehamilan trimester dua.

Jika kamu termasuk salah satu dari ketujuh tipe wanita yang rentan mengalami keguguran di atas, jangan bersedih hati, ya. Konsultasikan diri ke dokter dan lakukan perubahan atau perawatan yang direkomendasikan demi mendapat kehamilan yang sehat.