‌Warna darah haid yang muncul selama menstruasi dapat berubah, mulai dari warna merah cerah hingga cokelat. Hal ini normal terjadi sepanjang periode menstruasi. Meski begitu, ada beberapa warna darah haid yang perlu kamu waspadai kemunculannya.

Siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi normalnya terjadi setiap 21–35 hari, dengan periode menstruasi yang berlangsung selama 3–7 hari.

7 Warna Darah Haid dan Artinya bagi Kesehatan - Alodokter

Selama periode menstruasi, warna darah haid bisa berubah yang disertai dengan perubahan jumlah dan konsistensi darah haid. Bahkan, perubahan tersebut dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ reproduksi.

Berbagai Warna Darah Haid pada Wanita

Warna darah haid yang berubah bukanlah kondisi yang perlu dikhawatirkan. Namun, munculnya warna tertentu pada darah haid kadang menjadi tanda adanya kondisi medis yang memerlukan penanganan dari dokter.

Berikut ini adalah warna darah haid pada wanita yang dapat muncul selama periode menstruasi:

1. Merah muda

Darah haid berwarna merah muda muncul pada periode awal haid atau akhir menstruasi ketika jumlah darah haid yang keluar sedang sedikit. Warna merah muda disebabkan oleh darah haid yang bercampur dengan lendir dari kelenjar di vagina.

Jumlah lendir vagina lebih banyak dibandingkan darah, sehingga warna darah tampak lebih muda dan teksturnya agak kental. Warna darah haid merah muda juga disebabkan rendahnya kadar hormon estrogen dalam tubuh, khususnya selama periode awal haid.

2. Merah terang

Pada hari kedua menstruasi, darah haid cenderung berwarna merah terang atau merah cerah dan bertekstur encer. Warna darah haid ini menjadi tanda bahwa darah masih segar dan belum mengendap terlalu lama di dalam rahim atau vagina.

Warna merah yang lebih terang pada darah haid juga bisa disertai kram perut. Keluhan terjadi ketika rahim berkontraksi untuk mengeluarkan darah haid dan menyebabkan aliran darah yang keluar lebih deras.

3. Merah gelap

Darah haid berwarna merah gelap menjadi tanda darah tersebut sudah lama berada di dalam rahim atau vagina. Darah merah gelap ini biasanya muncul menjelang akhir periode menstruasi ketika aliran darah haid menjadi lebih lambat.

Selama 3–4 hari masa haid, darah umumnya berwarna merah gelap dengan jumlah yang perlahan berkurang dari hari pertama menstruasi dan gumpalan darah kecil biasanya juga turut menyertai.

4. Cokelat

Warna darah haid cokelat biasanya ditemui pada hari-hari terakhir haid ketika aliran darah melambat. Aliran darah haid yang lambat menyebabkan darah haid mengendap lebih lama di dalam rahim, sehingga darah bereaksi dengan oksigen (oksidasi) dan warnanya berubah menjadi lebih gelap dan kecokelatan.

5. Hitam

Sama seperti darah haid berwarna cokelat, warna darah haid hitam dapat diakibatkan oleh aliran darah haid yang melambat pada akhir masa menstruasi.

Beberapa kondisi juga dapat menyebabkan darah haid menjadi hitam, seperti adanya benda asing, misalnya kondom yang tertinggal dalam vagina, penyakit radang panggul, atau infeksi menular seksual.

Namun, warna darah haid yang kehitaman akibat penyebab tersebut akan disertai gejala lain, seperti nyeri perut dan panggul yang parah, keluar lendir berbau busuk dari vagina, gatal di organ intim, serta nyeri saat buang air kecil.

6. Jingga

Warna darah haid jingga diakibatkan oleh bercampurnya darah dengan lendir serviks. Flek darah berwarna jingga termasuk normal bila muncul di tengah siklus menstruasi, khususnya ketika ovulasi atau saat sel telur yang matang dikeluarkan oleh indung telur.

Namun, darah yang berwarna jingga juga bisa menjadi tanda dari hasil pembuahan sel telur dan sperma yang menempel di rahim atau bahkan infeksi menular seksual (IMS), seperti trikomoniasis. Jika IMS terjadi, gejala lainnya bisa berupa lendir vagina berbau tidak sedap, gatal pada area intim, dan nyeri saat buang air kecil.

7. Abu-abu

Darah haid berwarna abu-abu umumnya menjadi tanda dari kondisi yang tidak normal. Munculnya darah haid atau cairan vagina berwarna abu-abu dapat menjadi tanda adanya infeksi pada vagina, seperti kandidiasis dan vaginosis bakterialis.

Dalam kasus yang jarang terjadi, keluarnya cairan berwarna abu-abu dari vagina yang disertai bercak perdarahan juga dapat menjadi gejala terjadinya kanker serviks. Namun, penyakit ini juga diikuti gejala lain, seperti terasa benjolan di perut, nyeri perut saat berhubungan seksual, dan penurunan berat badan tanpa sebab jelas.

Sebagian besar warna darah haid bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Namun, apabila warna darah haid tertentu disertai kondisi lain, seperti perubahan tidak wajar pada siklus menstruasi, jumlah, dan konsistensi darah haid, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.