Gejala cacingan pada anak-anak bisa berupa gangguan pencernaan dan gangguan tumbuh kembang. Gejala ini terkadang bisa mirip dengan penyakit lainnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala cacingan pada anak agar penanganan yang seusai bisa diberikan.

Cacingan merupakan penyakit yang sering dialami oleh anak-anak, apalagi jika ia tidak menjaga kebersihannya, seperti jarang mencuci tangan. Beberapa jenis cacing yang mudah menginfeksi Si Kecil adalah cacing tambang, cacing kremi, cacing gelang, dan cacing pita.

8 Gejala Cacingan pada Anak dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Bila tidak ditangani dengan cepat, cacingan bisa membuat Si Kecil tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup. Hal ini karena fungsi saluran pencernaannya terganggu oleh infeksi cacing. Oleh karena itu, gejala cacingan pada anak penting untuk dikenali agar bisa ditangani secepatnya dan dicegah penularannya.

Beberapa Gejala Cacingan pada Anak

Gejala cacingan pada anak bisa mengganggu Si Kecil dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. Berikut ini beberapa gejala cacingan pada anak yang penting untuk dikenali beserta penjelasannya:

1. Ada cacing di feses

Gejala cacingan pada anak yang paling mudah dikenali adalah ditemukannya cacing di feses Si Kecil. Jenis cacing yang sering terlihat di feses adalah cacing kremi, cacing gelang, dan cacing pita.

2. Gangguan pencernaan

Anak-anak yang terinfeksi cacing juga umumnya mengalami gangguan pencernaan, seperti penurunan nafsu makan, sakit perut, muntah, diare, atau justru sembelit.

Bila cacingan tidak segera diatasi, cacing bisa menempel ke dinding usus dan melukai usus. Cacing yang terus berkembang biak di usus juga bisa menumpuk dan menyumbat saluran pencernaan.

3. Anus gatal

Anus gatal merupakan salah satu gejala cacingan pada anak yang khas dan paling sering muncul. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi cacing kremi. Telur cacing kremi biasanya bisa menempel di anus dan menyebabkan iritasi, sehingga anus terasa gatal dan tampak kemerahan.

4. BAB berdarah

Infeksi cacing gelang (ascariasis) bisa menyebabkan buang air besar berdarah. Hal ini karena cacing bisa menempel di dinding usus dan menyebabkan perdarahan. Gejala cacingan pada anak ini bisa terjadi jika infeksi cacing gelang tidak segera diobati.

5. Muncul ruam di kulit

Munculnya ruam di kulit juga merupakan salah satu gejala cacingan pada anak. Gejala ini biasanya disebabkan oleh infeksi cacing kremi. Namun, cacing tambang juga bisa menimbulkan ruam, apalagi jika cacing tersebut masuk ke dalam kulit.

Ruam dan gatal yang tidak tertahankan akibat infeksi cacing dapat membuat Si Kecil rewel dan sulit tidur.

6. Batuk

Infeksi cacing gelang dapat menimbulkan batuk. Gejala cacingan pada anak ini umumnya terjadi bila cacing terlebih dahulu menginfeksi paru-paru sebelum memasuki saluran pencernaan. Selain menyebabkan batuk, cacing gelang jenis Strongyloidiasis juga bisa menyebabkan radang tenggorokan.

7. Berat badan kurang

Gejala cacingan pada anak lainnya adalah berat badan kurang. Hal ini terjadi karena nutrisi dari makanan yang seharusnya diserap oleh tubuh Si Kecil justru diambil oleh cacing.

Kekurangan nutrisi bisa menyebabkan anak yang menderita cacingan memiliki badan yang lebih kurus dan perkembangan kognitif yang lebih lambat daripada anak yang sehat.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan membuat anak mengalami malnutrisi yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya.

8. Kulit pucat

Salah satu gejala cacingan pada anak akibat infeksi cacing tambang ialah kulit yang pucat. Hal ini karena cacing tambang menyerap darah dari dinding saluran pencernaan.

Bila tidak diatasi, kondisi ini bisa berkembang menjadi anemia.  Selain kulit pucat, berapa gejala anemia yang bisa muncul pada anak yang menderita cacingan adalah pusing, lemas, mudah lelah, dan sulit konsentrasi.

Cara Mengatasi Cacingan pada Anak

Gejala cacingan pada anak perlu segera diatasi agar infeksi cacing tidak mengganggu tumbuh kembang Si Kecil.

Untuk mengatasi cacingan pada anak, berikan Si Kecil obat cacing berupa albendazole, praziquantel, mebendazole, ivermectin, atau pyrantel pamoate. Obat-obatan ini tersedia dalam sediaan tablet, tablet kunyah, dan sirop.

Untuk mencegah infeksi cacing yang berulang, Anda juga perlu memberikan obat cacing kepada Si Kecil setiap 6 bulan. Selain itu, ada pula beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah cacingan pada anak, antara lain:

  • Hindari memberikan makanan yang kurang matang pada anak.
  • Pastikan anak mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air, atau setelah bermain di luar rumah.
  • Jaga anak agar tidak memasukkan mainan atau benda asing lain ke mulutnya.
  • Bersihkan mainan anak secara rutin, terutama bila mainan tersebut sering dibawa ke luar rumah dan sering bersentuhan dengan tanah.
  • Rutin memotong kuku anak.
  • Mandikan anak minimal 2 kali sehari.
  • Rajin mengganti pakaian anak.
  • Cuci handuk dan sprei anak dengan rutin.
  • Beri tahu anak agar tidak menggaruk bokong dan menggigiti kukunya.

Bila gejala cacingan pada anak tidak juga membaik setelah ia mengonsumsi obat cacing, Anda perlu membawa Si Kecil ke dokter.

Selain itu, jika Si Kecil menderita diare atau sakit perut lebih dari 2 minggu, mengalami penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya, maupun terdapat ruam gatal yang berbentuk seperti cacing di tubuhnya, Anda perlu membawa Si Kecil dokter agar ia bisa mendapatkan penanganan yang sesuai.