Obat cacing adalah golongan obat untuk mengatasi infeksi cacing, baik pada usus maupun organ tubuh lain. Obat antihelmintik dapat ditemukan dalam bentuk sediaan tablet, tablet kunyah, tablet isap, serbuk, dan suspensi atau sirup.

Obat cacing atau antihelmintik bekerja dengan melumpuhkan saraf dan otot cacing, menghambat penyerapan nutrisi pada tubuh cacing, atau mencegah reproduksi cacing dewasa. Cara kerja obat ini menyebabkan cacing tidak dapat tumbuh dan berkembang biak, kemudian mati dan terbawa keluar bersama tinja.

Obat Cacing - Alodokter

Obat cacing digunakan untuk mengatasi infeksi akibat cacing kremi, cacing gelang (ascariasis), cacing tambang, cacing pita (taeniasis atau sistiserkosis), dan cacing hati. Obat-obatan ini ada yang dijual bebas dan ada pula yang harus dibeli dengan resep dokter.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Obat Cacing

Obat cacing tidak boleh digunakan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:

  • Jangan mengonsumsi obat cacing bila memiliki alergi terhadap obat ini. Jika ragu, beri tahu dokter mengenai riwayat alergi Anda sebelum mengonsumsi obat ini.
  • Jangan memberikan obat cacing kepada anak usia di bawah 2 tahun atau anak dengan berat badan kurang dari 15 kg kecuali atas petunjuk dokter.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan obat cacing jika memiliki riwayat epilepsi, gangguan irama jantung, hipokalemia, anemia, radang usus, penyakit liver, asma, penyakit ginjal, kanker, HIV/AIDS, atau kondisi yang melemahkan sistem imun.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai konsumsi obat cacing jika Anda pernah atau sedang mengalami dehidrasi, malnutrisi, sistiserkosis, atau kelainan darah atau penyakit sumsum tulang, seperti agranulositosis, granulositopenia, anemia aplastik, atau pansitopenia.
  • Jangan langsung mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat cacing jika obat ini menyebabkan Anda mengantuk atau pusing.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan obat cacing jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan obat cacing jika sedang menggunakan rifampicin atau obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi obat cacing.

Efek Samping dan Bahaya Obat Cacing

Efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi obat antihelmintik tergantung pada jenisnya. Secara umum, beberapa efek samping yang mungkin timbul adalah:

  • Mengantuk atau justru sulit tidur
  • Pusing berputar atau sakit kepala
  • Mual, muntah, sakit perut, tidak selera makan, diare
  • Ruam kulit ringan
  • Anemia
  • Rambut rontok
  • Telinga berdenging
  • Nyeri otot
  • Lemas atau lelah
  • Keringat berlebih

Periksakan diri ke dokter jika efek samping yang telah disebutkan di atas tidak kunjung reda atau justru memberat. Anda juga harus segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau timbul keluhan berikut:

  • Diare berdarah
  • Pusing berat seperti akan pingsan
  • Kejang
  • Mata nyeri, merah, bengkak
  • Gangguan penglihatan, seperti pandangan buram
  • Gangguan keseimbangan atau sulit berjalan
  • Bengkak di tangan atau kaki
  • Denyut jantung cepat, lambat, atau tidak teratur (gangguan irama jantung)
  • Warna kulit dan mata menguning (penyakit kuning)
  • Urine berwarna pekat
  • Mudah memar atau berdarah
  • Demam, menggigil, sulit menelan
  • Tremor
  • Linglung
  • Leher terasa sangat kaku

Jenis, Merek Dagang dan Dosis Obat Cacing

Berikut adalah sembilan jenis obat yang termasuk dalam golongan obat cacing, beserta merek dagang dan dosisnya:

1. Albendazole

Merek dagang albendazole: Albendazole, Vermic, Zentel, dan Zolkaf.

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat albendazole.

2. Ivermectin

Merek dagang ivermectin: Iverdium, Ivermax, Ivermectin, Ivercov, Levectin, dan Mectinsanbe.

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ivermectin.

3. Levamisole

Merek dagang levamisole: Askamex

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat levamisole.

4. Mebendazole

Merek dagang mebendazole: Ora Cacingan, Vermox, dan Vermoran.

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat mebendazole.

5. Pirantel Pamoat

Merek dagang pirantel pamoat: Combantrin, Combitrin, Compyrantel, Konvermex, Pantrin, Pyrantel Pamoate, Sanela 125, Upixon, dan Wormetrin.

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat pirantel pamoat.

6. Piperazine

Merek dagang piperazine: Aficitrin, Combicitrine, Neo Ultraxon, Obat Cacing Cap Menara Kuda Dua, Obat Cacing 8 Dewa, Univxon

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat piperazine.

7. Praziquantel

Merek dagang praziquantel: -

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat praziquantel.

8. Tiabendazole

Merek dagang tiabendazole: -

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat tiabendazole.

9. Triclabendazole

Merek dagang triclabendazole: -

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat triclabendazole.

10. Diethylcarbamazine

Merek dagang diethylcarbamazine: Diethylcarbamazine, Diethylcarbamazine Citrate

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat diethylcarbamazine.