Terapi pendukung bronkitis adalah serangkaian langkah sederhana yang bisa membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi akibat bronkitis. Penting untuk menerapkan terapi pendukung yang sesuai agar proses penyembuhan bisa berjalan optimal.

Bronkitis adalah iritasi atau peradangan pada dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau iritasi akibat paparan asap rokok dan polusi udara. 

8 Terapi Pendukung Bronkitis yang Mudah Dilakukan - Alodokter

Bronkitis bisa berlangsung dalam hitungan hari, minggu, bahkan bulan. Gejala seperti batuk berdahak, sesak napas, dan tubuh terasa lemas dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga penting untuk menerapkan terapi pendukung agar proses penyembuhan bisa berlangsung lebih baik.

Terapi Pendukung Bronkitis yang Bisa Dilakukan di Rumah

Meskipun tidak ada terapi pendukung bronkitis khusus, ada berbagai langkah sederhana yang bisa Anda lakukan di rumah untuk membantu meredakan gejala dan mempercepat pemulihan. Langkah-langkah ini bukanlah pengganti pengobatan medis, tetapi sangat penting sebagai bagian dari perawatan pendukung. 

Berikut ini adalah beberapa terapi pendukung bronkitis yang bisa Anda terapkan secara mandiri:

1. Istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup dapat membuat sistem kekebalan tubuh untuk bekerja lebih optimal dalam melawan infeksi. Kurang tidur atau kelelahan justru dapat memperburuk kondisi tubuh dan memperlambat proses penyembuhan, sehingga istirahat yang cukup bisa menjadi langkah pendukung dalam penyembuhan bronkitis.

2. Minum air putih yang cukup

Terapi pendukung bronkitis lainnya adalah minum air putih yang cukup. Mencukupi asupan cairan dapat membantu mengencerkan lendir atau dahak, sehingga kotoran lebih mudah dikeluarkan saat batuk. Selain itu, hal ini juga penting untuk mencegah dehidrasi yang bisa memperparah kelelahan dan sakit tenggorokan.

Untuk itu, Anda disarankan untuk memperbanyak minum air putih, setidaknya 8–12 gelas per hari.

3. Konsumsi obat pereda nyeri

Obat seperti paracetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan demam, nyeri tubuh, atau sakit kepala yang menyertai bronkitis. Namun, penggunaannya harus sesuai dosis dan petunjuk dokter.

Jika batuk mengganggu aktivitas sehari-hari, dokter dapat meresepkan obat batuk jenis antitusif (penekan batuk) atau ekspektoran. Obat-obatan tersebut bertujuan untuk meringankan batuk dan mengencerkan dahak. Obat antitusif atau ekspektoran yang diresepkan antara lain Ccoltin, Decolsin, Grantusif, Ifarsyl, atau Promedex

4. Gunakan humidifier atau hirup uap hangat

Menghirup uap hangat dari air panas atau menggunakan humidifier bisa membantu melegakan saluran pernapasan yang kering atau iritasi. Terapi pendukung bronkitis yang satu ini juga dapat mengurangi rasa sesak dan batuk kering.

Pastikan humidifier dibersihkan secara berkala agar tidak menjadi sumber jamur atau bakteri. Jika tidak memiliki alat, Anda bisa menggunakan metode tradisional, seperti menghirup uap dari baskom berisi air hangat.

5. Tidur dengan posisi kepala lebih tegak

Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dapat mengurangi frekuensi batuk saat malam hari. Hal ini juga membantu mengurangi penumpukan lendir di saluran napas atas.

Gunakan dua bantal atau bantal segitiga untuk menopang kepala dan bahu. Hindari tidur telentang tanpa penyangga karena bisa memicu batuk lebih sering di malam hari.

6. Hindari paparan asap dan polusi

Asap rokok, debu, dan polusi udara bisa memperparah iritasi pada saluran napas yang sedang meradang. Dengan menghindarinya, peradangan di saluran pernapasan tidak makin parah dan penyembuhan bisa lebih cepat

7. Konsumsi makanan sehat dan bergizi

Nutrisi yang baik sangat penting untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam melawan infeksi. Pilih makanan tinggi vitamin C, protein, dan antioksidan seperti buah, sayur, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak.

Hindari makanan cepat saji dan tinggi gula karena dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh. Jika nafsu makan menurun, coba makan dalam porsi kecil tapi sering agar tubuh tetap mendapatkan asupan yang cukup.

8. Lakukan teknik batuk efektif

Teknik batuk efektif membantu mengeluarkan dahak secara maksimal tanpa menyebabkan kelelahan atau nyeri dada yang berlebihan. Teknik ini biasanya diajarkan oleh petugas medis atau fisioterapis.

Dengan teknik yang benar, Anda bisa mengurangi frekuensi batuk tidak produktif dan menjaga saluran napas tetap bersih. Hindari menahan batuk karena dapat memperlambat proses pembersihan lendir dari paru-paru.

Itulah beberapa terapi pendukung bronkitis yang bisa Anda lakukan. Terapi ini umumnya tergolong aman jika dilakukan dengan benar sesuai anjuran dokter. Namun, penting untuk tidak menggunakan antibiotik sembarangan tanpa resep, karena sebagian besar kasus bronkitis disebabkan oleh infeksi virus, bukan bakteri.

Penggunaan obat batuk juga harus hati-hati, terutama pada anak di bawah usia 6 tahun. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan obat batuk atau pereda nyeri tertentu pada anak-anak, lansia, atau orang dengan kondisi medis khusus.

Selama menjalani perawatan di rumah, waspadai jika muncul gejala berat, seperti sesak napas mendadak, batuk berdarah, atau demam tinggi yang tidak kunjung membaik. Kondisi ini bisa menandakan komplikasi yang serius dan membutuhkan penanganan medis segera.

Jika setelah dua minggu gejala bronkitis tidak juga membaik meski telah melakukan terapi pendukung bronkitis di atas, jangan ragu untuk mengononsultasikannya ke dokter. Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER untuk pertanyaan ringan, atau buat janji kunjungan ke fasilitas kesehatan jika kondisi memburuk atau muncul tanda bahaya.