Tahukah Bunda bahwa janin dalam kandungan ternyata sudah mampu mendengar? Setiap suara yang didengar dapat memengaruhi proses tumbuh kembangnya sejak masih berada di dalam rahim, lho. Itulah sebabnya, orang tua dianjurkan untuk rutin berkomunikasi dengan janin sedini mungkin.

Janin dalam kandungan mulai bisa mendengar suara ibu dan ayahnya setelah berusia 18 minggu atau 4 bulan. Saat memasuki usia 24 minggu, janin sudah bisa menanggapi setiap suara yang didengarnya dengan bergerak lebih aktif di dalam rahim, seperti menendang dan membuka mulutnya.

Pentingnya Mengajak Bicara Bayi sejak Masih dalam Kandungan - Alodokter

Berbagai jenis suara dari tubuh Bunda bisa didengar oleh Si Kecil, seperti suara detak jantung, suara napas, suara perut saat lapar, dan suara mulut Bunda saat mengunyah makanan. Selain suara dari tubuh Bunda, Si Kecil juga sudah dapat mendengar suara musik dan suara dari lingkungan di sekitar.

Manfaat Mengajak Bicara Bayi sejak di Kandungan

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa peran ibu dan ayah dalam mengajak bicara buah hati selama di kandungan sangat besar terhadap tumbuh kembangnya.

Rutin berbicara dengan bayi saat ia masih berada di dalam kandungan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu:

1. Merangsang pendengaran bayi

Sebagian besar proses perkembangan indra pendengaran bayi terjadi di dalam kandungan. Selama proses ini berlangsung, Bunda dianjurkan untuk rutin memberikan rangsangan berupa suara kepada janin, misalnya dengan sering berbicara, menyanyikan lagu, atau memutar musik yang pelan untuknya.

Suara-suara yang didengar Si Kecil dapat merangsang sistem saraf dan otaknya, agar fungsi pendengarannya dapat menjadi lebih peka. Dengan demikian, kemampuan mendengar bayi akan lebih optimal ketika sudah lahir.

2. Memperkenalkan bahasa yang digunakan

Bunda, walaupun Si Kecil belum terlahir ke dunia, tapi ia sudah mulai belajar banyak hal, termasuk mengenal bahasa yang Bunda gunakan sehari-hari. Semakin sering Bunda berbicara atau bernyanyi, maka semakin banyak kata yang bisa ia dengar.

Bahasa yang didengar janin selama dalam kandungan akan diingat sampai ia lahir dan tumbuh besar nanti. Ingatan tersebut akan membantu Si Kecil lebih mudah mengucapkan kata-kata saat belajar berbicara dan berkomunikasi kelak setelah ia lahir.

3. Membuat bayi merasa lebih nyaman

Saat mendengar suara Bunda, Si Kecil akan merasa tenang dan nyaman. Di saat-saat tertentu, ia juga bisa lebih aktif bergerak saat Bunda mengajaknya berbincang atau mendengarkan musik. Suara yang didengar Si Kecil juga dapat membuatnya lebih mudah beradaptasi dengan situasi di sekelilingnya saat sudah lahir nanti.

4. Membangun kedekatan emosional

Ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa rutin mengajak bayi berbicara saat masih di dalam kandungan dapat membangun ikatan emosional antara ibu dan bayi. Setelah lahir nanti, bayi yang sudah terbiasa mendengar suara ibunya akan merasa lebih tenang dan tidak mudah rewel setiap kali ibunya mengajak berkomunikasi.

5. Memupuk kecerdasan bayi

Stimulus yang diterima Si kecil ketika Bunda mendengarkan musik, berbicara dengannya, atau membacakan buku cerita dapat merangsang kecerdasan Si Kecil.

Tidak hanya itu, sering berkomunikasi atau mendengar musik bersama Si Kecil juga dapat membuat Bunda lebih relaks dan mengurangi stres yang dialami selama masa kehamilan.

Mengajak bicara bayi sejak masih dalam kandungan mungkin pada awalnya akan terasa canggung atau aneh, karena terkesan seperti berbicara sendiri. Namun, bila dilakukan secara rutin, Bunda dan Ayah pada akhirnya akan terbiasa dan menganggapnya normal, kok.

Seiring bertambahnya usia Si Kecil, Bunda dan Ayah mungkin juga akan mendapatkan respons darinya, berupa gerakan atau tendangan. Tentunya hal tersebut bisa sangat mengejutkan sekaligus menyenangkan.

Jika Bunda masih bingung untuk menentukan cara berkomunikasi yang baik dengan Si Kecil, jangan ragu untuk tanyakan langsung ke dokter saat menjalani pemeriksaan kandungan, ya.