PRP (platelet-rich plasma) merupakan plasma darah yang telah diperkaya dengan trombosit. Salah satu kelebihan PRP adalah kemampuannya dalam merangsang penyembuhan tulang dan jaringan lunak. Bukan hanya untuk pengobatan, terapi PRP juga banyak digunakan dalam dunia kecantikan.

Trombosit atau keping darah mengandung ratusan protein yang disebut faktor pertumbuhan. Faktor inilah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah dan penyembuhan luka.

PRP, Sehat dan Cantik dengan Darah Sendiri - Alodokter

Dalam metode pengobatan PRP, kandungan trombosit akan ditambahkan ke dalam plasma darah hingga mencapai 5–10 kali lipat dari konsentrasi normal. Dengan menambahkan konsentrasi trombosit lebih dari biasanya, diharapkan proses penyembuhan akan lebih cepat.

Proses Pengobatan dengan PRP

Metode pengobatan dengan PRP terbilang unik, karena darah yang digunakan berasal dari darah pasien itu sendiri. Metode ini terdiri dari beberapa tahap yang meliputi:

  • Pengambilan darah
  • Pengolahan darah pasien menjadi PRP
  • Penyuntikan PRP ke bagian tubuh pasien.

Sejak 2 minggu sebelum prosedur ini dilakukan, pasien akan diminta untuk tidak mengonsumsi obat antiradang, seperti aspirin atau ibuprofen. Selain itu, pemeriksaan USG juga perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis dan menentukan lokasi pengobatan yang tepat.

Selanjutnya, dokter akan mengambil darah pasien sebanyak 20–60 mililiter dan memasukkannya ke alat pemutar yang dinamakan centrifuge. Alat ini akan memisahkan berbagai komponen darah. Dari sejumlah darah yang diambil dari proses ini, akan diperoleh beberapa milimeter plasma darah yang kaya trombosit.

Setelah itu, pasien akan diberi bius lokal dan dokter akan menyuntikkan cairan PRP ke bagian tubuh yang mengalami cedera atau luka. Prosedur penyuntikan PRP akan menimbulkan rasa sakit ringan dan iritasi di area suntik selama beberapa hari.

Kondisi yang Dapat Diatasi dengan PRP

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa terapi PRP dapat membantu proses penyembuhan cedera. Beberapa kondisi yang dapat diatasi dengan menggunakan terapi ini meliputi:

1. Tennis elbow

Tennis elbow adalah rasa nyeri hebat akibat cedera di daerah otot dan tendon di sekitar bagian luar siku. Kondisi ini biasa dialami oleh para petenis dan orang yang sering bekerja atau beraktivitas menggunakan kekuatan lengan dan tangan.

Tendon memiliki aliran darah yang sedikit, sehingga proses penyembuhan di daerah ini berjalan lambat. Dengan terapi PRP, trombosit dan berbagai faktor pertumbuhan akan ditambahkan langsung ke daerah tendon, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan.

Hal tersebut juga didukung oleh sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa terapi PRP mampu mengobati cedera tennis elbow lebih baik dari suntik kortikosteroid.

2. Peradangan tendon lutut kronis

Radang tendon Achilles kronis dan radang tempurung lutut (patella) adalah kondisi-kondisi yang juga dapat ditangani dengan terapi PRP. Meski demikian, perbandingan efektivitas antara terapi ini dengan terapi lainnya masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

3. Cedera akut pada otot dan ligamen

Cedera akut pada otot dan ligamen biasanya dialami oleh para atlet. Cedera jenis ini ditandai dengan tertariknya otot hamstring di paha dan lutut akibat terkilir.

Banyak atlet profesional yang melakukan terapi PRP untuk mengatasi kondisi tersebut. Sayangnya, belum ada bukti ilmiah yang memastikan bahwa terapi jenis ini benar-benar membantu proses penyembuhan cedera otot dan ligamen lebih cepat.

4. Patah tulang

Terapi PRP juga dapat diterapkan dalam mengobati patah tulang. Berbagai faktor pertumbuhan yang terkandung dalam PRP dipercaya dapat mendukung pertumbuhan dan penyembuhan tulang yang patah.

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas terapi PRP dalam proses pemulihan patah tulang.

Selain keempat kondisi di atas, terapi PRP juga diyakini dapat membantu beberapa jenis operasi dan salah satunya adalah operasi bahu untuk memperbaiki tendon yang robek. PRP juga sudah diterapkan untuk memperbaiki ligamen lutut robek, terutama anterior cruciate ligamen (ACL).

Meski demikian, manfaat PRP pada kedua kondisi tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitasnya.

Kondisi Lain yang Memanfaatkan Suntik PRP

Tak hanya dalam dunia kesehatan, PRP juga telah digunakan dalam dunia kecantikan. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat ditangani dengan terapi PRP:

Kulit keriput

Anda mungkin pernah mendengar istilah “facial vampir”. Facial vampir merupakan perawatan wajah yang menerapkan metode PRP. Jenis perawatan ini bertujuan untuk menghilangkan keriput, bekas jerawat, dan stretch mark pada kulit.

Selain itu, metode ini juga diyakini dapat membuat kulit lebih kenyal, lebih halus, bercahaya, dan warna kulit lebih merata.

Terapi PRP umumnya tidak menimbulkan reaksi alergi karena berasal dari tubuh pasien sendiri, tetapi prosedur ini juga memiliki risiko dan salah satunya adalah penyebaran HIV karena peralatan yang tidak steril.

Kebotakan

Pemakaian PRP juga efektif dalam mengobati kebotakan yang diakibatkan oleh alopesia androgenik akibat gangguan hormon. Alopesia androgenik dapat terjadi pada pria maupun wanita.

Hal ini terjadi karena adanya kerentanan pada folikel rambut, sehingga terjadi penipisan rambut secara bertahap. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan kemampuan suntik PRP dalam mengobati kebotakan.

Osteoarthritis

PRP juga telah diujikan untuk penderita osteoarthritis. Pada penderita osteoarthritis, PRP menjadi metode pengobatan alternatif, terutama pada fase awal penyakit ini.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang mengarah pada osteoarthritis, seperti rasa sakit atau nyeri sendi dan kaku pada sendi.

Sayangnya, efektivitas terapi PRP bagi penderita osteoarthritis belum diketahui secara pasti. Dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk membuktikan efektivitas dan keamanan metode ini.

Sejauh ini, terapi PRP terlihat efektif untuk digunakan pada kondisi radang tendon kronis di siku (tennis elbow). Meski menjanjikan, terapi PRP masih membutuhkan banyak penelitian untuk membuktikan efektivitasnya pada kondisi lain, termasuk dalam dunia kecantikan.

Jika Anda tertarik menggunakan terapi PRP sebagai pengobatan kondisi tertentu atau perawatan kecantikan, konsultasikan lebih dulu ke dokter untuk mengetahui manfaat dan efek sampingnya.