Kismis memiliki rasa yang manis dan lezat sehingga diminati oleh banyak orang, tak terkecuali anak-anak. Selain enak, kismis juga mengandung beragam nutrisi yang baik untuk kesehatan. Namun, amankah memberikan kismis kepada anak?

Kismis adalah produk olahan dari buah anggur yang sengaja dikeringkan di bawah sinar matahari atau alat pengering makanan. Nah, proses pengeringan ini akan memadatkan nutrisi dan gula yang ada pada buah anggur, sehingga anggur menjadi kismis yang lebih manis.

Amankah Memberikan Kismis kepada Anak? - Alodokter

Kismis Aman Diberikan kepada Anak

Walau memiliki rasa yang manis, kismis aman untuk diberikan kepada anak-anak. Selain mengandung gula, buah kering ini juga mengandung karbohidrat, serat, natrium, kalium, zat besi, kalsium, vitamin C, antioksidan, serta sedikit protein.

Umumnya kismis sudah bisa diperkenalkan kepada anak ketika dia telah mahir mengunyah atau mengonsumsi finger food, yakni sekitar usia 9–12 bulan. Kismis bisa dijadikan sebagai camilan di sela-sela jadwal makan utama Si Kecil.

Bunda tidak dianjurkan memberikan kismis kepada Si Kecil jika usianya masih di bawah 9 bulan. Pada usia ini, anak cenderung belum bisa mengunyah dengan baik. Karena ukurannya kecil, kismis berisiko membuat Si Kecil tersedak dan membahayakan keselamatannya.

Selain enak dikonsumsi langsung, kismis juga bisa dikonsumsi sebagai topping salad buah, dibuat menjadi kue kering, serta nikmat pula dicampur dengan oatmeal, yogurt, atau sereal. Manfaat kismis bagi kesehatan anak meliputi:

  • Menjaga kesehatan gigi
  • Meningkatkan kesehatan saluran cerna
  • Mencegah anemia defisiensi zat besi
  • Mengontrol nafsu makan
  • Menangkal radikal bebas dan melindungi sel-sel dari kerusakan
  • Menjaga kesehatan tulang dan sendi

Kendati bermanfaat bagi kesehatan anak, kismis memiliki dampak negatif bila Si Kecil mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Karena rasanya yang manis, kismis dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan berlebih atau obesitas.

Selain itu, kismis juga memiliki tekstur yang kenyal dan mudah lengket di gigi. Jika tidak rajin membersihkan giginya setelah makan kismis, Si Kecil akan lebih berisiko mengalami gigi berlubang.

Agar Si Kecil bisa memperoleh manfaat kismis dengan maksimal, ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan, yaitu:

  • Pastikan kismis yang Bunda beli tidak mengandung gula tambahan.
  • Jangan membeli kismis yang mengandung bahan pengawet.
  • Pastikan produk kismis yang akan dibeli melalui proses pengeringan tanpa menggunakan minyak atau digoreng.
  • Pastikan bahwa produk kismis telah memiliki izin edar dan tidak kedaluwarsa.
  • Batasi jumlah kismis yang diberikan, karena Si Kecil harus mendapatkan nutrisi lain yang lebih penting dari makanan utamanya.
  • Ajarkan Si Kecil untuk membatasi jumlah camilan yang dimakan. Biasakan ia untuk mematuhi jadwal makan camilan dan makan utama secara teratur.
  • Ingatkan dan ajak Si Kecil untuk berkumur atau menyikat gigi setelah makan kismis.

Melalui informasi di atas, kini Bunda tidak perlu ragu lagi untuk memberikan kismis sebagai camilan anak. Namun, ingat juga bahwa masih ada pilihan camilan lain yang lebih sehat, misalnya aprikot kering dan plum kering (prune) yang lebih rendah gula atau buah-buahan segar.

Jika Bunda masih memiliki pertanyaan mengenai konsumsi kismis atau camilan apa yang baik untuk Si Kecil, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter, ya.