Perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat dapat dilihat dari tampilan bintik, lokasi bintik, waktu munculnya bintik, hingga gejala lain yang menyertainya. Perbedaan bintik pada kedua kondisi ini penting untuk diperhatikan agar langkah pengobatan dan pencegahannya sesuai.
Demam berdarah dengue (DBD) dan biang keringat adalah 2 kondisi yang sangat berbeda, serta membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Namun, kedua penyakit ini bisa menimbulkan gejala yang sama, misalnya bintik merah di kulit.

Nah, perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat sebaiknya dikenali sejak awal. Dengan begitu, pengobatan bisa diberikan dengan cepat, terutama jika bintik merah disebabkan oleh DBD. Hal ini agar DBD tidak berkembang menjadi lebih parah dan berakibat fatal, terutama bagi bayi dan anak-anak.
Mengenal Perbedaan Bintik Merah DBD dan Biang Keringat
Ada beberapa perbedaan mendasar antara bintik merah DBD dan biang keringat. Agar Anda tidak keliru, pahamilah perbedaannya berikut ini:
1. Penyebab bintik merah
Bintik merah karena DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk yang membawa virus dengue. Ketika nyamuk yang terinfeksi virus dengue menggigit kulit manusia, virus itu masuk ke aliran darah dan menyebabkan infeksi serta peradangan di tubuh.
Peradangan ini membuat jumlah trombosit turun sehingga pembuluh darah di bawah kulit rentan pecah. Inilah yang menyebabkan munculnya bintik merah DBD.
Sementara itu, bintik merah biang keringat terjadi karena keringat terperangkap di dalam pori-pori kulit akibat tersumbatnya saluran keringat. Alih-alih menguap, keringat yang terjebak di bawah kulit akan menyebabkan iritasi dan benjolan. Kondisi ini sering terjadi saat tubuh banyak berkeringat dan ketika cuaca panas.
2. Tampilan bintik merah
Dari segi penampilan, ada perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat meskipun sekilas tampak mirip. Bintik merah DBD berupa ruam merah atau bintik-bintik kecil yang sedikit menonjol dan tidak gatal (petekie). Ketika kulit yang beruam dicubit, bintik merah DBD tidak akan menghilang atau tetap tampak jelas.
Sementara itu, bintik merah biang keringat berupa kumpulan benjolan kecil seperti bruntusan yang disertai dengan kulit kemerahan dan rasa gatal. Bintik biang keringat juga terkadang berisi cairan bening yang mudah pecah, tetapi tidak terasa sakit atau gatal.
3. Lokasi bintik merah
Perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat juga bisa dilihat dari lokasi munculnya bintik. Pada DBD, bintik merah biasanya menyebar di berbagai area tubuh, seperti di lengan, kaki, dan wajah.
Sementara itu, bintik merah biang keringat umumnya hanya muncul di area lipatan kulit dan area tubuh yang bergesekan dengan pakaian, contohnya di leher, dada, punggung, lipatan paha, atau lipatan siku.
4. Waktu munculnya bintik merah
Bintik merah karena DBD bisa meluas ke berbagai area tubuh setelah mengalami demam selama 2–5 hari. Bintik-bintik tersebut juga tidak memudar dalam waktu 2–3 hari.
Berbeda dari DBD, bintik merah tanda biang keringat bisa hilang sendiri setelah kulit kembali dingin atau kering.
5. Gejala lain yang menyertai
Perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat juga terdeteksi dari gejala lain yang menyertai. Bila tidak disertai gejala apa pun, kecuali rasa gatal atau perih di area bintik, bintik merah yang muncul bisa jadi memang merupakan biang keringat.
Sementara itu, bintik merah karena DBD umumnya disertai dengan gejala lain, seperti:
- Demam tinggi dengan suhu tubuh mencapai sekitar 40℃
- Kelelahan
- Sakit kepala, tepatnya sakit di belakang mata
- Nyeri sendi dan otot
- Mual dan muntah
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat
Itulah hal-hal penting yang perlu diketahui seputar perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat. Bila bintik merah DBD dibiarkan, kondisi ini bisa membuat penyakit DBD menjadi tambah parah atau disebut juga dengan dengue shock syndrome.
Pada situasi ini, trombosit dalam aliran darah menurun drastis sehingga menyebabkan syok akibat perdarahan yang berat. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berisiko fatal.
Pertolongan Pertama Saat DBD
Sampai saat ini, belum ada obat atau antivirus yang diformulasikan khusus untuk mengobati demam berdarah. Pertolongan pertama pengobatan DBD bertujuan untuk meredakan gejala yang muncul, termasuk bintik merah di kulit, demam, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, batuk, sakit tenggorokan, atau hidung tersumbat.
Untuk mengatasi bintik merah di kulit, inilah beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Mengenakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat
- Menjaga kulit tetap sejuk
- Menghindari aktivitas di bawah sinar matahari
- Menyeka tubuh yang berkeringat
- Minum paracetamol untuk meredakan demam dan mengurangi nyeri.
- Menghindari konsumsi obat antiradang atau OAINS, seperti aspirin dan ibuprofen, yang dapat memperburuk keadaan
- Beristirahat di rumah sampai benar-benar sembuh
- Perbanyak minum air putih dan jus buah murni
Selain banyak beristirahat, mencukupi kebutuhan cairan tubuh juga penting untuk membantu pemulihan saat mengalami DBD. Cairan dapat diperoleh dari air putih maupun jus buah segar yang kaya vitamin dan mineral. Kandungan vitamin, terutama vitamin C dan vitamin B kompleks, berperan dalam menjaga daya tahan tubuh agar lebih kuat melawan infeksi virus.
Konsumsi buah segar seperti jambu biji, mangga, jeruk, apel, atau leci dapat menjadi pilihan baik untuk mendukung pemenuhan cairan dan nutrisi harian. Dengan asupan cairan yang cukup, tubuh akan lebih cepat pulih dari gejala DBD maupun infeksi lainnya.
Selain itu, jangan lupa juga melakukan langkah pencegahan, misalnya menggunakan obat antinyamuk dan menerapkan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, serta mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Jika muncul bintik merah yang dicurigai akibat DBD atau biang keringat, segera lakukan konsultasi dengan dokter. Dokter dapat menilai penyebab bintik merah melalui pertanyaan dan pemeriksaan, serta memberikan rekomendasi penanganan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.