Anjing Maltese adalah anjing ras kecil dengan bulu putih yang panjang. Anjing ini sudah populer dan banyak digemari sejak kekaisaran Romawi dan Yunani kuno. Tak hanya imut dan menggemaskan bak boneka, anjing Maltese juga memiliki sifat yang lembut, penyayang, dan cerdas, sehingga cocok menemani keluarga dan anak-anak. 

Anjing Maltese telah dikembangbiakkan selama berabad-abad sebagai hewan peliharaan yang sangat lucu dan setia. Menurut sejarah, anjing ini berasal dari Pulau Malta yang berada di kawasan Mediterania. Hal ini jugalah yang menyebabkan mengapa anjing ini dinamakan sebagai “anjing Maltese”.

Anjing Maltese, Ini Keunikan dan Cara Merawatnya - Alodokter

Banyak orang menyukai anjing Maltese karena anjing ini memiliki sifat yang sangat ramah dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Saking banyak orang yang menyukainya, anjing berbulu lembut ini sering diabadikan dalam berbagai karya seni, seperti puisi, tulisan, dan lukisan.

Karakteristik Anjing Maltese

Anjing Maltese memiliki karakteristik yang sangat unik dan sangat cocok untuk dijadikan sahabat di rumah. Berikut ini beberapa karakteristik anjing Maltese yang perlu kamu ketahui:

1. Bertubuh mungil

Anjing Maltese memiliki ukuran tubuh yang kecil, baik jantan maupun betina. Tingginya berkisar antara 17–22 cm dengan berat badan rata-rata di bawah 3 kg. Ukuran tubuh yang mungil ini membuat anjing Maltese makin terlihat menggemaskan. Ia pun bisa diajak bepergian ke mana saja dengan mudah.

2. Berbulu panjang

Bulu putih panjang merupakan salah satu ciri yang paling mencolok dari anjing Maltese. Tidak seperti ras anjing lainnya, anjing Maltese hanya memiliki 1 lapis bulu dan tidak memiliki lapisan bawah (undercoat). Namun, anjing Maltese juga tetap rentan mengalami bulu rontok

Jika tidak dipotong, bulu anjing Maltese dapat tumbuh panjang dan lurus hingga menyentuh lantai. Bulu anjing Maltese juga tumbuh panjang di sekitar kepala sehingga bisa menutupi matanya. Maka dari itu, kamu perlu memotong dan merapikan bulu anjing kecil ini secara rutin.

3. Berbulu warna cerah

Umumnya, anjing Maltese memang dikenal dengan bulu putihnya yang elegan. Namun, tidak berwarna putih seperti salju, bulu anjing Maltese juga memiliki beberapa varian, seperti putih dan coklat muda serta putih dan kekuningan mirip lemon.

4. Bermata bulat dan gelap

Anjing Maltese memiliki mata bulat dan selalu berwarna gelap. Kedua mata ini beserta hidung kecilnya yang juga berwarna gelap membentuk segitiga yang indah. Mata anjing Maltese juga bisa tertutupi rambut apabila bulu wajahnya tidak rutin dirapikan atau dipotong.

5. Berumur hingga 15 tahun

Rentang harapan hidup anjing Maltese tergolong cukup panjang jika dibandingkan dengan beberapa anjing peliharaan lainnya. Anjing kecil ini memiliki rentang hidup rata-rata antara 12–15 tahun. Namun, hal ini tentunya juga bergantung pada kesehatan dan perawatan yang diberikan.

6. Sangat penyayang

Kepribadian anjing Maltese yang sangat penyayang tidak perlu diragukan. Anjing ini sangat senang menghabiskan waktu untuk bermain dan menemani kamu di rumah.

Menurut American Kennel Club (AKC), anjing Maltese memiliki sifat yang mudah percaya, ramah, dan friendly terhadap siapapun, baik manusia maupun hewan peliharaan lain di rumah.

Masalah Kesehatan Umum Anjing Maltese

Anjing Maltese umumnya adalah ras anjing yang jarang sakit. Meski demikian, anjing ini tetap rentan terkena beberapa masalah kesehatan, antara lain:

Dislokasi patela

Dislokasi patela adalah kondisi di mana tempurung lutut (patela) anjing terlepas dari tempat yang seharusnya. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh cacat lahir dan cedera. Dislokasi patela dapat menyebabkan anjing mengalami kesulitan berjalan, pincang, dan nyeri.

Pirau hati

Ini merupakan kondisi di mana aliran darah melewati hati melalui jalur yang tidak normal, sehingga hati tidak bisa menyaring limbah dalam darah. Anjing Maltese dengan kondisi ini dapat mengalami beberapa gejala, seperti pertumbuhan lambat, perkembangan otot buruk, disorientasi, dan kejang.

Patent ductus arteriosus (PDA)

PDA adalah kelainan jantung bawaan pada anjing. Kelainan ini berkembang sejak anjing berada di dalam rahim. Jika tidak ditangani, PDA bisa berisiko menyebabkan komplikasi berupa gagal jantung.

Entropion

Entropion terjadi ketika bulu mata menusuk dan melukai mata. Ini bisa terjadi ketika kelopak mata terlipat ke dalam. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anjing Maltese yang bulu wajahnya jarang dirapikan atau digunting.

Cara Merawat Anjing Maltese

Jika kamu berminat menjadikan anjing Maltese sebagai hewan peliharaan di rumah, ada beberapa tips perawatan yang perlu kamu ketahui agar ia tetap sehat dan bahagia. Berikut ini adalah beberapa tips merawat anjing Maltese:

1. Bersihkan bulunya secara teratur

Anjing Maltese memiliki bulu yang panjang sehingga mudah kusut. Oleh karena itu, kamu perlu rutin menyisir dan membersihkan bulunya setiap hari. Selain itu, jangan lupa untuk memandikannya secara rutin, yakni setiap 1–2 minggu sekali.

2. Potong bulunya agar tidak terlalu panjang

Bulu anjing Maltese dapat tumbuh hingga menyentuh lantai sehingga sangat mudah kotor. Oleh karena itu, kamu sebaiknya memotong bulunya agar tidak terlalu panjang.

Banyak pemilik anjing Maltese menyisakan panjang bulu sekitar 3–5 cm. Namun, jika kamu menginginkan bulu anjing ini tetap panjang, pastikan ujungnya tidak menyentuh lantai.

3. Bersihkan gigi dan matanya

Agar anjing Maltese peliharaanmu terhindari berbagai masalah mulut, sikatlah giginya minimal 1 kali dalam sekali. Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan matanya dari kotoran agar ia tetap terlihat cantik. 

4. Potong kukunya secara rutin

Sama seperti manusia, kuku anjing juga perlu dipotong agar ia terhindar dari berbagai masalah, seperti kerusakan kuku dan bentuk kaki. Kuku kaki anjing yang terlalu panjang berisiko patah dan menekan kaki sehingga bisa mengganggu pergerakannya. Sebaiknya, potonglah kuku anjing Maltese kamu minimal 1 kali setiap bulan. 

5. Beri makan dengan porsi dan jadwal yang teratur

Pola makan anjing Maltese bergantung pada usia dan berat badannya. Hingga usia 4 bulan, anjing ini memerlukan makanan kecil sebanyak 3–4 kali sehari untuk mendukung pertumbuhannya. Namun, saat dewasa, kamu cukup memberikannya makan sebanyak 2 kali sehari. 

Untuk porsi makannya, kamu perlu menyesuaikan dengan takaran yang ada pada kemasan makanan anjing. Namun, jika masih bingung untuk memberi makan anjing Maltese di rumah, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mendapatkan saran pola makan yang tepat.

6. Ajaklah bermain

Anjing Maltese senang bermain dan berkumpul dengan orang maupun teman anabul lainnya. Oleh karena itu, agar anak bulumu tetap bahagia dan sehat, kamu perlu rutin mengajaknya bermain dan berjalan-jalan di sekitar rumah.

Hindari terlalu sering meninggalkan anjing Maltese karena ia akan mudah merasa stres dan cemas (separation anxiety).

Anjing ini memang sangat cocok untuk dijadikan sahabat di rumah. Namuh, jangan lupa untuk memperhatikan kesehatannya agar ia tetap sehat dan bahagia di rumah. 

Anjing maltese termasuk anjing yang perawatannya membutuhkan waktu dan biaya cukup besar. Ini karena ia membutuhkan grooming secara rutin agar bulunya tetap bersih dan sehat. Oleh karena itu, hal ini perlu menjadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk memiliki anjing Maltese.  

Selain itu, kunjungi dokter hewan secara berkala agar anjing Maltese kesayanganmu bisa mendapat pemeriksaan rutin dan terhindar dari berbagai penyakit berbahaya.