Pertanyaan, "Apakah gorengan bikin batuk?", sering kali dipertanyakan oleh sebagian orang. Makanan yang nikmat dikonsumsi saat hangat ini dianggap bisa memicu rasa gatal di tenggorokan dan menyebabkan batuk, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Namun, bagaimana kebenarannya?
Rasanya yang renyah dan gurih membuat gorengan menjadi makanan favorit bagi banyak orang. Aneka gorengan, seperti tahu, tempe, bakwan, pisang goreng, risol, dan cireng, seringkali dijadikan camilan untuk mengganjal perut ketika rasa lapar melanda.
Meski enak, gorengan sering kali disalahkan sebagai penyebab batuk oleh sebagian orang. Gorengan merupakan makanan yang dimasak dengan cara deep frying. Cara memasak ini akan membuat gorengan memiliki tekstur yang renyah dan garing.
Nah, karena digoreng cukup lama dalam minyak yang panas, nggak sedikit orang beranggapan bahwa gorengan bisa bikin batuk nih. Namun, apakah hal tersebut benar?
Benarkah Gorengan Bisa Menyebabkan Batuk?
Sebenarnya, gorengan bukanlah penyebab batuk secara langsung. Perlu kamu ketahui nih, batuk adalah respon alami tubuh untuk membersihkan saluran napas dari benda asing, lendir, juga kuman. Batuk sendiri bukanlah penyakit, tapi merupakan gejala dari suatu kondisi tertentu, seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), asma yang kambuh, alergi, dan asam lambung yang naik (GERD).
Jadi, jawaban dari pertanyaan, "Apakah gorengan bikin batuk?" adalah tidak ya. Gorengan bukanlah penyebab utama batuk, tapi gorengan memang bisa memicu timbulnya batuk, khususnya jika gorengan dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau saat tubuh tidak dalam kondisi fit.
Ini karena konsumsi makanan yang panas dan berminyak, seperti gorengan, dalam jumlah banyak bisa memicu iritasi dan peradangan di tenggorokan. Terlebih jika minyak yang digunakan untuk menggoreng gorengan biasanya adalah minyak jelantah, yakni minyak yang sudah dipakai berulang kali.
Nah, minyak jelantah ini dapat menghasilkan senyawa berbahaya, seperti aldehida dan akrolein, yang bisa mengiritasi saluran napas dan tenggorokan. Akibatnya, tenggorokan terasa gatal dan bisa memicu batuk.
Selain itu, gorengan juga bisa jadi pemicu batuk kalau banyak dicocol dengan sambal atau cabai. Ini karena makanan pedas, seperti cabai, mengandung capsaicin. Jika dikonsumsi berlebihan, zat ini bisa memicu iritasi tenggorokan dan batuk.
Tips Aman Mengonsumsi Gorengan agar Tidak Batuk
Agar kamu bisa menikmati gorengan dengan aman tanpa memicu batuk dan sakit tenggorokan, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan nih, yaitu:
- Buatlah gorengan sendiri di rumah dengan memakai minyak baru ketika menggorengnya
- Hindari memakan gorengan saat baru matang atau sangat panas karena bisa mengiritasi tenggorokan
- Konsumsi secukupnya dan jangan berlebihan
- Hindari mengonsumsi gorengan saat sedang tidak enak badan atau mengalami radang tenggorokan
- Minum air putih yang banyak setelah mengonsumsi gorengan
- Imbangi makan gorengan dengan mengonsumsi makanan sehat lainnya, seperti aneka buah dan sayur
- Hindari menambahkan terlalu banyak garam, micin, dan sambal
Itulah penjelasan jawaban pertanyaan, “Apakah gorengan bikin batuk?”, yang perlu kamu ketahui. Kalau kamu ingin menikmati makanan yang renyah tapi khawatir dengan dampak buruk dari gorengan, kamu bisa mencoba memasak bahan makanan dengan air fryer.
Tenang saja, cara memasak ini tetap bisa menghasilkan makanan yang gurih dan garing, seperti tahu dan tempe goreng, tanpa perlu menggunakan banyak minyak. Malahan, cara memasak seperti ini cenderung lebih sehat dibandingkan dengan menggoreng bahan makanan di dalam minyak banyak yang tinggi kalori dan minyak jenuh.
Meski tidak membuat kamu batuk, konsumsi gorengan terlalu banyak justru bisa bikin gemuk, meningkat risiko terkena diabetes tipe 2, memicu penyakit jantung, sampai memperbesar risiko munculnya kanker. Jadi, pastikan kamu mengonsumsi gorengan dengan bijak dan tidak berlebihan ya.
Apabila kamu masih memiliki pertanyaan seputar makanan apa saja yang bisa memicu batuk atau ingin mengetahui bahaya kesehatan makanan gorengan, jangan ragu untuk bertanya melalui Chat Bersama Dokter.