Banyak penderita TBC merasa khawatir karena berat badan turun drastis selama sakit. Selama menjalani pengobatan dan masa pemulihan, tidak sedikit penderita TBC yang ingin menambah berat badan. Lantas, apakah penderita TBC bisa gemuk lagi? Simak penjelasannya di artikel ini!
Pertanyaan seperti “apakah penderita TBC bisa gemuk lagi?” sering muncul karena penyakit ini memang kerap menyebabkan penurunan berat badan yang drastis.

Tuberkulosis (TBC) adalah infeksi paru-paru yang membuat tubuh bekerja lebih keras untuk melawan bakteri penyebabnya. Saat nafsu makan menurun dan asupan nutrisi tidak tercukupi, tubuh akan mengambil cadangan energi dari lemak dan otot.
Akibatnya, penderita TBC menjadi semakin kurus dan tampak lemah. Bila tidak segera ditangani, infeksi ini dapat berlangsung lama, menyebabkan otot menyusut, kurang berenergi, dan berat badan makin merosot. Tak heran jika penderita TBC sering terlihat sangat kurus dan mudah lelah.
Lalu, Apakah Penderita TBC Bisa Gemuk Lagi?
Jawaban dari pertanyaan, “Apakah penderita TBC bisa gemuk lagi?, adalah iya. Berat badan penderita TBC bisa naik kembali selama pengobatan dijalani hingga tuntas dan kebutuhan nutrisi pasien tercukupi. Menurut riset, kenaikan berat badan penderita TBC bisa mulai terlihat sejak 2–8 minggu setelah fase awal pengobatan (fase intensif).
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan penderita TBC untuk meningkatkan berat badan selama masa pemulihan:
1. Jalani pengobatan TBC sampai selesai
Pengobatan TBC harus dijalani sesuai anjuran dokter, agar infeksi benar-benar sembuh. Secara umum, pengobatan TBC memerlukan waktu minimal 6 bulan dan bisa lebih lama tergantung tingkat keparahan.
Setelah tubuh bebas dari bakteri penyebab TBC, nafsu makan dan kondisi tubuh biasanya akan berangsur membaik, sehingga berat badan pun bisa naik lagi. Kenaikan berat badan umumnya terjadi setelah infeksi mulai terkendali, biasanya setelah 2–3 bulan pengobatan. Namun, ini juga tetap perlu didukung oleh pola makan yang sehat.
2. Konsumsi makanan tinggi kalori dan protein
Penderita TBC dianjurkan mengonsumsi makanan tinggi protein dan kalori, seperti ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, serta sumber lemak sehat, seperti alpukat, minyak kelapa, minyak canola, dan minyak kedelai. Tambahkan juga aneka buah dan sayur untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian.
Semua makanan tersebut memiliki fungsi penting bagi penderita TBC, yaitu untuk memulihkan massa otot, membuat tubuh lebih berenergi, dan meningkatkan sistem imun agar lebih kuat melawan kuman dan virus penyebab penyakit.
3. Makan lebih sering dalam porsi kecil
Bila masih sulit makan dalam jumlah banyak, cobalah untuk makan lebih sering dalam porsi kecil, sekitar 5–6 kali sehari. Cara ini bisa membantu kebutuhan nutrisi tetap tercukupi.
4. Konsumsi suplemen penambah nafsu makan
Bagi penderita TBC yang mengalami kesulitan makan dan berisiko kekurangan nutrisi, biasanya disarankan untuk mengonsumsi suplemen penambah nafsu makan. Namun, jika nafsu makan sudah membaik dan asupan nutrisi tercukupi, penggunaan suplemen tersebut dapat dihentikan.
Selama menjalani pengobatan TBC, penderita disarankan untuk tetap aktif bergerak atau melakukan olahraga ringan sesuai kemampuan, seperti berjalan kaki, karena aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan stamina, memperbaiki nafsu makan, dan mendukung proses pemulihan.
Selain itu, istirahat yang cukup juga penting, karena tidur yang berkualitas membantu tubuh memperbaiki jaringan yang rusak akibat infeksi, sehingga proses penyembuhan dapat berlangsung lebih optimal.
Kesimpulannya, penderita TBC memang bisa gemuk lagi. Namun, proses kenaikan berat badan setelah sembuh biasanya berlangsung secara bertahap dan berbeda pada setiap orang.
Target Berat Badan Ideal Bagi Penderita TBC
Secara umum, target berat badan yang dianjurkan adalah mencapai Indeks Massa Tubuh (IMT) normal, yaitu antara 18,5 hingga 24,9. Meski disarankan untuk menambah berat badan, bukan berarti pasien TBC boleh mengalami kelebihan berat badan.
Obesitas justru dapat meningkatkan risiko penyakit lain, sehingga kenaikan berat badan sebaiknya dilakukan secara perlahan, yakni sekitar 1–2 kg per bulan, tergantung kondisi masing-masing pasien. Jadi, tidak perlu terburu-buru, ya. Hal terpenting adalah tubuh Anda kembali sehat dan kenaikan berat badan tercapai dengan cara yang tepat.
Lalu, bagaimana dengan anak-anak, apakah anak dengan TBC bisa gemuk lagi? Tentu bisa, sama seperti penderita TBC dewasa. Namun, proses pemulihan berat badan pada anak biasanya berlangsung lebih lambat dan memerlukan perhatian yang lebih intensif ya.
Anak dengan TBC sering mengalami malnutrisi dan stunting, sehingga pertambahan berat badannya membutuhkan strategi jangka panjang.
Selain perlu menuntaskan pengobatan dan rutin diberikan makanan tinggi kalori dan protein, anak juga perlu mendapatkan imunisasi lengkap, mengonsumsi suplemen sesuai kebutuhannya, serta menjalani pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau tumbuh kembangnya secara optimal.
Jika Anda sudah berusaha mengonsumsi makanan bergizi dan menerapkan tips-tips di atas, tetapi berat badan tidak juga naik, sebaiknya segera konsultasi ke dokter melalui chat online.
Sebab, tubuh yang terlalu kurus juga dapat meningkatkan risiko infeksi berulang atau memperlambat penyembuhan luka. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi ulang ke dokter, khususnya jika berat badan tidak kunjung naik setelah pengobatan TBC selesai, atau jika muncul keluhan lain yang mengganggu.
Dengan pengobatan yang tepat, nutrisi yang cukup, dan pola hidup sehat, peluang penderita TBC untuk kembali gemuk tetap besar kok. Namun, proses ini membutuhkan waktu dan kesabaran, jadi pastikan untuk selalu mengikuti anjuran dokter dan tidak berhenti berobat sebelum dinyatakan sembuh ya!