Autophobia adalah gangguan kecemasan yang membuat seseorang mengalami rasa takut berlebihan saat sendirian atau merasa akan ditinggalkan. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, gelisah, hingga panik ketika tidak ada orang lain di sekitar, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup.
Penderita autophobia bisa merasa gelisah bahkan saat berada di tempat yang aman, hanya karena tidak ada orang yang menemaninya. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa, dan sering kali muncul bersamaan dengan gangguan mental lain, seperti depresi atau gangguan panik.

Autophobia sering tidak disadari, baik oleh penderitanya maupun orang di sekitarnya. Gejalanya kerap disalahartikan sebagai sifat manja atau ketergantungan, padahal sebenarnya merupakan gangguan psikologis yang dapat berdampak serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Penyebab Autophobia
Penyebab autophobia belum sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini berkaitan dengan kombinasi faktor biologis, psikologis, dan lingkungan. Beberapa hal yang dapat memicu munculnya autophobia antara lain:
- Pengalaman traumatis di masa lalu, seperti penelantaran, kehilangan orang tua, atau kekerasan emosional
- Pola asuh yang terlalu protektif atau tidak stabil
- Riwayat gangguan kecemasan atau fobia lain dalam keluarga
- Kondisi mental tertentu, seperti depresi atau gangguan kecemasan umum
Gejala Autophobia
Gejala autophobia dapat berbeda-beda pada setiap orang. Secara umum, kondisi ini ditandai oleh kombinasi gejala fisik, emosional, dan perilaku, seperti berikut:
- Kecemasan atau ketakutan berlebihan saat harus sendiri, bahkan untuk waktu singkat
- Rasa panik, jantung berdebar, sesak napas, gemetar, atau berkeringat ketika harus sendirian
- Menghindari situasi yang berpotensi membuat sendirian, seperti tinggal di rumah tanpa orang lain
- Sering terpikir hal-hal buruk atau merasa akan terjadi sesuatu yang berbahaya saat sendirian
- Ketergantungan berlebihan pada orang lain untuk selalu ditemani, meskipun tidak ada alasan pasti
- Sering meminta kepastian atau jaminan akan ditemani atau tidak dibiarkan sendiri
- Sulit tidur atau mimpi buruk tentang kesendirian
Kapan Harus ke Dokter
Konsultasikan dengan dokter atau psikolog melalui layanan Chat Bersama Dokter jika Anda mengalami kecemasan berlebihan, ketakutan saat sendirian, atau gejala serangan panik yang telah disebutkan di atas.
Jika gejala tersebut mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan, sekolah, atau hubungan sosial, atau bila Anda memiliki pikiran untuk melukai diri sendiri, segeralah berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis kesehatan jiwa (psikiater) atau psikolog.
Anda dapat booking dokter secara online melalui aplikasi Alodokter untuk mendapatkan jadwal konsultasi dengan dokter atau psikiater pilihan secara mudah dan cepat.
Diagnosis Autophobia
Diagnosis autophobia dilakukan melalui tanya jawab dan pemeriksaan menyeluruh oleh tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa gejala yang dialami benar disebabkan oleh autophobia, bukan oleh kondisi lain. Proses evaluasi biasanya meliputi:
- Sesi tanya jawab dengan tenaga profesional, untuk mengetahui riwayat gejala, pemicu, serta dampaknya terhadap aktivitas sehari-hari
- Pengisian kuesioner atau tes penilaian kecemasan, guna membantu mengukur tingkat ketakutan atau kecemasan yang dialami
- Pemeriksaan fisik, bila diperlukan, untuk menyingkirkan kemungkinan adanya gangguan medis lain yang bisa memicu gejala serupa
Pengobatan Autophobia
Penanganan autophobia biasanya melibatkan kombinasi antara psikoterapi dan obat-obatan, tergantung pada tingkat keparahan gejala yang dialami. Beberapa metode pengobatan yang efektif meliputi:
- Terapi perilaku kognitif (CBT), untuk membantu mengubah pola pikir dan perilaku terkait ketakutan sendirian
- Terapi eksposur, yaitu secara bertahap menghadapi situasi yang ditakuti agar kecemasan berkurang
- Obat antidepresan atau anti-kecemasan dari dokter, seperti fluoxetine dalam Kalxetin, diberikan untuk membantu mengendalikan gejala berat atau yang disertai gangguan mental lain
- Bergabung dengan kelompok dukungan atau mendapatkan edukasi bagi keluarga, dilakukan agar penderita mendapat dukungan emosional yang memadai
Komplikasi Autophobia
Jika tidak ditangani, autophobia dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, antara lain:
- Isolasi sosial akibat keengganan untuk beraktivitas tanpa ditemani orang lain
- Depresi dan perasaan putus asa yang berkepanjangan
- Penurunan produktivitas di sekolah, pekerjaan, atau aktivitas sehari-hari
- Masalah dalam hubungan sosial atau keluarga
- Peningkatan risiko penyalahgunaan zat atau munculnya dorongan untuk menyakiti diri sendiri
Pencegahan Autophobia
Autophobia belum sepenuhnya dapat dicegah, tetapi beberapa langkah berikut dapat membantu mengurangi risikonya:
- Menerapkan pola asuh yang hangat dan suportif sejak dini
- Membantu anak membangun rasa percaya diri dan kemandirian secara bertahap
- Mengenali tanda-tanda awal kecemasan dan memberikan dukungan emosional yang tepat
- Melakukan penanganan sedini mungkin jika muncul gejala fobia atau ketakutan berlebihan
- Segera mencari bantuan profesional untuk mencegah gejala memburuk atau menimbulkan komplikasi