Kutu kasur adalah serangga kecil berwarna cokelat kemerahan yang dapat menggigit kulit manusia saat sedang tidur. Keberadaan hewan ini bisa mengganggu kualitas tidur karena gigitannya menimbulkan ruam yang disertai gatal. 

Kutu kasur (Cimex lectularius) tergolong sebagai serangga pengisap darah yang tertarik dengan suhu panas tubuh. Sesuai namanya, hewan ini hidup di sela-sela kasur serta merayap di kulit dan mengisap darah saat Anda tidur. Selain kasur, serangga ini juga dapat ditemukan di dipan, ranjang, atau furnitur berlapis kain, seperti sofa dan karpet.

Kutu Kasur, Inilah Cara Efektif untuk Mendeteksi dan Membasminya - Alodokter

Gejala Gigitan Kutu Kasur

Kutu kasur umumnya berukuran sekitar 5 mm, berbentuk oval dan datar, serta berwarna cokelat kemerahan. Selain itu, serangga ini biasanya dapat hidup di lingkungan yang panas maupun dingin, bahkan dapat hidup tanpa makanan selama berbulan-bulan.

Gigitan kutu kasur dapat menimbulkan ruam gatal di lengan, tangan, leher, dan wajah. Ruamnya dapat berupa bengkak merah dengan warna merah tua di bagian tengah dan muncul secara berkelompok. Akan tetapi, gejala ini baru muncul beberapa hari setelah tergigit. 

Sebagian orang ada yang tidak akan merasakan apa pun setelah digigit kutu kasur. Namun, ada juga yang justru dapat merasakan gangguan lebih parah, seperti reaksi alergi

Orang yang sering bepergian dan berbagi area ruang tidur dengan penghuni lain paling berisiko terkena gigitan kutu kasur. Meski begitu, kutu kasur umumnya tidak membawa penyakit berbahaya. 

Cara Mendeteksi Kutu Kasur

Selain berukuran kecil, kutu kasur juga dapat bergerak dengan cepat dari satu benda ke benda lain sehingga sulit untuk mendeteksinya. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendeteksi keberadaan kutu kasur. Berikut ini adalah caranya:

  • Kutu kasur bisa terlihat jika Anda memperhatikan permukaan kasur dengan saksama menggunakan senter. 
  • Bintik-bintik hitam pada sprei bisa jadi adalah tinja kutu kasur yang mengering.
  • Cangkang atau kulit terluar kutu kasur biasanya terdapat di kasur, seprai, atau bawah bantal sofa.
  • Bintik-bintik merah atau bercak darah pada seprai, selimut, atau di bagian jahitan kain bisa jadi tanda bekas gigitan kutu kasur.
  • Kutu kasur dapat mengeluarkan bau tidak sedap. Bau tersebut berasal dari zat kimia yang dikeluarkan kutu kasur.
  • Adanya telur berwarna putih oval berukuran sangat kecil di sela-sela kasur.
  • Selain di kasur, kutu kasur juga bisa ditemukan pada perabotan di sekitar tempat tidur, seperti lemari baju, bagian belakang bingkai foto, atau gorden.

Cara Membasmi Kutu Kasur dan Mencegah Perkembangbiakannya

Selain mendeteksi keberadaannya, cara membasmi kutu kasur yang juga penting dilakukan adalah menangani serta mencegah penyebaran dan perkembangbiakannya. Berikut ini adalah cara yang bisa Anda lakukan:

  • Cuci sprei dengan air panas.
  • Jemur kasur secara rutin di bawah panas matahari. 
  • Gunakan insektisida semprot khusus untuk memberantas kutu kasur, tetapi jangan lupa membaca petunjuk pemakaiannya lebih dulu. 
  • Gunakan vacuum cleaner untuk membersihkan kutu kasur, kemudian buang sampahnya di dalam wadah tertutup. 
  • Segera ganti kasur jika memang dirasa tidak memungkinkan untuk menghilangkan kutu kasur yang terlalu banyak. 
  • Hindari membeli kasur bekas. 
  • Bersihkan kasur dan kamar secara teratur, terutama di area bawah tempat tidur, untuk mengurangi kemungkinan kutu kasur yang bersembunyi. 
  • Jika perlu, Anda dapat menghubungi petugas pengendalian hama sebagai cara membasmi kutu kasur dengan lebih menyeluruh.

Untuk menangani ruam gatal akibat kutu kasur, Anda dapat menggunakan obat antihistamin. Untuk reaksi gigitan kutu kasur yang lebih berat mungkin diperlukan salep kortikosteroid yang bisa diperoleh dengan resep dokter. 

Pada beberapa kasus, gangguan akibat rasa gatal ini bisa membuat penderitanya susah tidur, bahkan berkembang menjadi infeksi akibat digaruk. Untuk mencegahnya, segera periksa ke dokter jika ruam terasa sangat mengganggu atau makin memburuk.