BAB normal pada bayi usia 0-1 bulan sering menjadi perhatian utama bagi Bunda yang baru melahirkan. Dengan memahami ciri-ciri BAB normal, Bunda dapat lebih mudah mengenali perubahan warna, tekstur, atau frekuensi pada kotoran Si Kecil yang mungkin menandakan kondisi kesehatan tertentu.
Pada minggu-minggu pertama setelah lahir, BAB bayi sangat dipengaruhi oleh asupan yang diterimanya, yaitu ASI atau susu formula. BAB normal pada bayi usia 0-1 bulan bisa berbeda-beda, tergantung usia dan jenis susu yang dikonsumsi.

Karena bayi usia ini belum mengonsumsi makanan padat, bentuk BAB-nya pun cenderung berbeda dibanding bayi yang lebih besar. Perubahan dari hari ke hari adalah bagian alami dari adaptasi sistem pencernaan bayi.
Ciri Warna BAB Normal pada Bayi Usia 0-1 Bulan
Setiap bayi baru lahir akan melalui perubahan warna BAB selama beberapa minggu pertama. Berikut warna-warna BAB normal pada bayi usia 0-1 bulan:
Hijau tua atau cokelat tua
BAB pertama bayi, disebut mekonium, biasanya keluar pada 1–2 hari awal setelah lahir. Mekonium ini lengket dan berwarna hijau tua atau cokelat tua, merupakan sisa zat dari dalam kandungan.
Kuning kehijauan
Setelah itu, sekitar hari ke-2 hingga ke-4, warna BAB normal pada bayi usia 0-1 bulan biasanya berubah menjadi kuning kehijauan. Hal ini terjadi terutama saat bayi mulai mengonsumsi ASI atau susu formula.
Kuning terang
Pada bayi yang mendapat ASI eksklusif, warna BAB akan menjadi kuning terang seperti mustard. Sementara pada bayi yang minum susu formula, warna BAB cenderung kuning kecokelatan atau kadang agak kehijauan.
Sesekali, feses bayi usia 0-1 bulan bisa berubah menjadi hijau. Hal ini biasanya terjadi jika Bunda mengonsumsi makanan baru. Selama berat badan bayi tetap naik dan tidak ada keluhan lain, perubahan warna seperti ini masih dianggap normal.
Tekstur BAB Normal Bayi Usia 0-1 Bulan
Pada hari-hari pertama setelah lahir, tekstur BAB bayi umumnya lengket, tebal, dan berwarna gelap. Ini disebut mekonium, Bun. Setelah mekonium keluar, bayi yang menyusu ASI biasanya akan memiliki feses yang lebih encer, bahkan tampak seperti cairan berbutir. Tekstur encer ini menandakan usus bayi mulai belajar menyerap nutrisi dengan baik.
Sementara itu, bayi yang mengonsumsi susu formula umumnya punya tekstur feses cenderung lebih kental, menyerupai selai kacang, karena saluran cerna sedang beradaptasi dengan kandungan dalam susu formula. Semua variasi tekstur ini adalah BAB normal pada bayi usia 0-1 bulan kok, Bunda.
Frekuensi BAB Normal Bayi Usia 0-1 Bulan
Frekuensi BAB pada bayi baru lahir sangat bervariasi dan dipengaruhi jenis asupan susu. Bayi yang menerima asi eksklusif umumnya bisa BAB 3 kali sehari atau bahkan lebih sering, bahkan bisa sampai 4–12 kali sehari di minggu-minggu pertama di luar perut ibu.
Sementara itu, bayi yang menerima susu formula biasanya BAB 1–4 kali sehari. Setelah usianya menginjak 1 bulan, frekuensi BAB-nya bisa berkurang jadi sekali setiap 2 hari.
Sebagai catatan, selain warna, tekstur, dan frekuensi, BAB normal pada bayi usia 0-1 bulan juga bisa dikenali melalui baunya, Bunda. BAB bayi yang mendapat ASI biasanya tidak berbau menyengat, sementara BAB bayi formula biasanya cenderung lebih bau.
Setiap bayi dapat memiliki variasi BAB yang berbeda. Umumnya, BAB normal bayi usia 0-1 bulan ditandai dengan warna kuning kehijauan, tekstur encer atau kental seperti selai kacang, serta frekuensi 1–4 kali sehari.
Bila Bunda melihat ada perbedaan dan ragu apakah itu artinya ada masalah pada pencernaan Si Kecil, coba dipantau dulu ya, Bun. Selama berat badan bayi berkurang atau bertambah, tidak ada keluhan lain, dan Si Kecil masih tampak sehat dan nyaman, biasanya variasi ini masih termasuk normal dan tidak perlu terlalu dicemaskan.
Namun, bila Bunda mendapati perubahan mendadak pada BAB normal pada bayi usia 0-1 bulan, seperti warna menjadi sangat pucat, berdarah, atau tekstur sangat cair, tidak ada salahnya lho segera konsultasikan kondisi ini dengan dokter melalui chat. Bila kondisi ini disertai bayi lemas, sebaiknya tetap tenang tapi segerakan pergi ke dokter ya.