Ciri-ciri BAB normal pada bayi penting diketahui agar bisa memantau kesehatan pencernaan Si Kecil. Warna dan bentuk feses serta frekuensi BAB bayi bisa beragam, tergantung usia dan jenis makanannya. Memahami hal ini dapat membantu Bunda dan Ayah lebih tenang dan waspada jika muncul perubahan yang mencurigakan.
Perkembangan sistem pencernaan bayi masih berlangsung selama beberapa bulan pertama kehidupannya. Karena itu, pola BAB bayi sering kali berubah-ubah seiring pertumbuhan. Banyak orang tua yang merasa khawatir ketika melihat perubahan warna atau bentuk feses bayi, padahal tidak semua perubahan tersebut menandakan masalah kesehatan.
Banyak orang tua yang merasa khawatir ketika melihat perubahan warna atau bentuk feses bayi, padahal tidak semua perubahan tersebut menandakan masalah kesehatan. Dengan memahami ciri-ciri BAB normal pada bayi, Ayah dan Bunda dapat membedakan mana perubahan yang masih wajar dan mana yang perlu diwaspadai.

Ciri-Ciri BAB Normal pada Bayi
Umumnya, ciri-ciri BAB normal pada bayi berbeda antara Si Kecil yang mendapat ASI eksklusif dengan yang diberikan susu formula. Selain itu, perubahan pola makan, atau kondisi kesehatan tertentu juga dapat memengaruhi bentuk dan frekuensi BAB bayi.
Namun, selama bayi tampak nyaman, aktif, serta berat badannya terus bertambah, kebanyakan variasi BAB masih dianggap normal dan tidak berbahaya.
Berikut adalah ciri-ciri umum yang menandakan BAB Si Kecil masih dalam kategori normal:
1. Feses berwarna hitam, cokelat, kuning, hingga kehijauan
Warna feses bayi baru lahir (mekonium) biasanya berwarna hitam kehijauan, lalu berubah menjadi kuning atau kehijauan pada minggu-minggu berikutnya. Bayi yang diberikan ASI cenderung memiliki tinja berwarna kuning cerah, sementara bayi yang diberikan susu formula lebih ke cokelat muda atau kehijauan.
2. Feses tidak terlalu keras atau cair
Ciri-ciri BAB normal pada bayi juga dapat diketahui melalui karakteristik fesesnya. Feses bayi normal umumnya lembek tetapi tidak terlalu cair. Bentuknya mirip seperti pasta, tidak menggumpal keras dan tidak benar-benar cair.
Feses yang agak cair kadang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI dan tergolong masih normal selama Si Kecil tidak tampak kesakitan. Sedangkan, pada bayi yang diberikan susu formula, tinjanya cenderung lebih padat namun tetap lembut dan tidak keras seperti batu.
3. Frekuensi BAB yang menyesuaikan usia
Pada beberapa bulan pertama, bayi bisa BAB hingga 10 kali dalam sehari atau lebih. Setelah beberapa bulan, frekuensinya bisa menurun menjadi 2–4 kali sehari. Meski begitu, frekuensi BAB setiap bayi bisa berbeda-beda, bahkan, Si Kecil yang tidak BAB selama beberapa hari masih tergolong normal.
Yang terpenting untuk diperhatikan adalah bayi tetap tampak nyaman, tidak mengejan berlebihan, serta tinjanya tidak mengeras hingga membuatnya kesakitan.
4. Tidak ditemukan darah atau lendir pada feses
Feses normal pada bayi biasanya tidak mengandung darah atau lendir yang banyak. Adanya sedikit lendir masih tergolong normal, tetapi jika kandungan lendir berlebihan atau feses terlihat berdarah, harap segera periksakan ke dokter.
5. Feses tidak berbau menyengat berlebihan
Aroma feses juga dapat menandakan ciri-ciri BAB normal pada bayi. Feses bayi yang mendapat ASI biasanya tidak memiliki aroma yang terlalu menyengat, sedangkan aroma feses bayi yang minum susu formula bisa lebih tajam. Selain itu, aroma feses Si Kecil yang sudah mendapatkan asupan makanan juga akan lebih menyengat.
Meski begitu, jika tinja bayi beraroma sangat asam atau busuk, kondisi ini bisa menandakan Si Kecil mengalami alergi atau memiliki intoleransi makanan tertentu.
Perubahan Ciri-Ciri BAB pada Bayi yang Perlu Diperhatikan
Seperti yang sudah dijabarkan di atas, terdapat beberapa variasi BAB pada bayi dianggap masih normal. Meski begitu, ada beberapa ciri tertentu pada BAB bayi yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Tinja sangat cair dan frekuensinya sering hingga menyebabkan bayi berisiko dehidrasi
- BAB disertai darah atau lendir kental dalam jumlah banyak
- Tinja sangat keras hingga bayi kesakitan atau tampak sulit BAB
- Warna tinja putih pucat, abu-abu, atau merah tua tanpa sebab yang jelas
- Perubahan pola BAB disertai demam, muntah, atau penurunan berat badan secara tiba-tiba
Jika ciri-ciri BAB normal pada bayi berubah menjadi seperti ciri di atas, segera konsultasikan dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Dengan demikian, dokter dapat mencari tahu masalah pencernaan yang sedang diderita Si Kecil, sehingga penanganan yang tepat dapat diberikan.