Bahaya merokok di dalam rumah bukan hanya merugikan perokok, tetapi juga seluruh anggota keluarga. Selain membuat udara kotor, merokok di dalam rumah juga bisa membuat zat beracun rokok menempel di perabotan, pakaian, dan dinding, sehingga keluarga tetap terpapar meski rokok sudah lama padam.
Banyak orang yang masih menganggap merokok di dalam rumah sebagai hal yang biasa. Padahal, kebiasaan ini menimbulkan banyak risiko, terutama bagi anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bahaya merokok di dalam rumah agar bisa lebih sadar untuk menciptakan suasana rumah yang bebas asap rokok demi kesehatan bersama.
Bahaya Merokok di Dalam Rumah bagi Kesehatan Keluarga
Merokok di dalam rumah membawa bahaya yang perlu diwaspadai oleh setiap anggota keluarga. Berikut ini penjelasannya:
1. Meningkatkan risiko terjadinya penyakit pada perokok pasif
Anggota keluarga yang tinggal serumah dengan perokok berisiko menjadi perokok pasif, baik karena menghirup asap rokok langsung maupun sisa paparan di udara. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa penyakit, seperti:
- Penyakit paru-paru, seperti asma, bronkitis, dan pneumonia, terutama pada anak-anak serta lansia
- Kanker paru-paru pada anggota keluarga yang tidak pernah merokok
- Penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah akibat paparan nikotin serta karbon monoksida
2. Kerusakan organ pada anak dan bayi
Anak-anak dan bayi sangat rentan mengalami gangguan kesehatan akibat asap rokok di dalam rumah. Berikut bahaya paparan asap rokok bagi mereka:
- Meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
- Memicu infeksi saluran napas atas (ISPA), seperti batuk dan pilek yang sulit sembuh
- Menghambat tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun kecerdasan
3. Paparan thirdhand smoke
Selain menyebabkan bau tidak sedap dan polusi udara, merokok di dalam rumah membuat zat beracun dari rokok menempel di perabotan, pakaian, hingga permukaan dinding. Akibatnya, seluruh penghuni rumah tetap bisa terpapar racun, meski rokok sudah lama dipadamkan.
Paparan ini dikenal sebagai thirdhand smoke dan dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan alergi pada orang yang tidak merokok, terutama anak-anak.
4. Memperburuk kondisi penyakit kronis
Paparan asap rokok di rumah juga bisa memperparah penyakit kronis, seperti asma atau alergi pada anggota keluarga. Selain itu, orang tua yang menderita penyakit jantung atau paru-paru akan lebih rentan terhadap komplikasi akibat paparan asap rokok, seperti serangan jantung atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
5. Meningkatkan risiko kebakaran
Merokok merupakan salah satu penyebab utama kebakaran rumah akibat puntung yang tidak dibuang dengan benar, terutama jika dilakukan di tempat tidur atau dekat bahan yang mudah terbakar. Sayangnya, bahaya merokok di dalam rumah ini seringkali disepelekan oleh para perokok.
Langkah Pencegahan untuk Menghindari Bahaya Merokok di Dalam Rumah
Agar keluarga terhindar dari bahaya merokok di dalam rumah, berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Hindari merokok di rumah sebisa mungkin. Jika masih sulit untuk berhenti, pilih area khusus di luar rumah yang jauh dari jangkauan anak-anak dan benda mudah terbakar.
- Bersihkan rumah secara rutin, termasuk mencuci kain, gorden, mainan, serta membersihkan permukaan dinding dan perabotan.
- Pasang tanda atau pengingat, seperti stiker “No Smoking” di rumah.
- Ganti pakaian dan cuci tangan setelah merokok agar tidak membawa zat sisa asap (thirdhand smoke) ke dalam rumah.
- Buka jendela secara rutin untuk memperlancar sirkulasi udara dan mengurangi penumpukan zat berbahaya.
- Edukasi seluruh anggota keluarga tentang bahaya merokok di dalam rumah, terutama untuk anak-anak.
Jika Anda merasa kesulitan berhenti merokok atau khawatir dengan bahaya merokok di dalam rumah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Chat Bersama Dokter. Bantuan profesional dapat membantu Anda berhenti merokok demi menciptakan rumah yang lebih sehat dan aman untuk semua anggota keluarga.
Bila ada anggota keluarga, terutama anak-anak, yang mengalami sesak napas, batuk berulang, infeksi saluran napas yang berat, atau gejala alergi yang sering kambuh, sebaiknya segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapat penanganan yang tepat.