Ada beberapa gejala pilek pada bayi yang perlu diwaspadai karena bisa menjadi pertanda kondisi yang lebih serius. Dengan mengetahui gejala-gejala ini, orang tua dapat segera mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan bayi.
Daya tahan tubuh bayi belum sekuat orang dewasa, sehingga ia lebih rentan terserang penyakit, termasuk pilek. Meski tergolong penyakit ringan, pilek pada bayi tetap tidak boleh dianggap remeh. Ada beberapa gejala pilek pada bayi yang perlu diwaspadai dan segera ditangani dengan tepat.
Gejala-Gejala Pilek pada Bayi yang Perlu Diwaspadai
Pilek memang sering menyerang bayi dan anak-anak. Namun, pada anak usia kurang dari 3 bulan, pilek harus segera diperiksakan ke dokter. Selain itu, orang tua juga perlu mewaspadai gejala pilek pada bayi berikut ini:
- Demam tinggi, atau demam yang tidak turun dan berlangsung lebih dari dua hari
- Sulit bernapas, terlihat dari napas yang lebih cepat, terengah-engah, atau adanya tarikan di dada dan perut saat bernapas
- Napas berbunyi, seperti terdengar mengi, atau suara napasnya berbeda dari biasanya
- Batuk yang tidak kunjung reda lebih dari 2 hari, apalagi jika batuknya berdahak banyak atau keluar bercak darah
- Kejang, seperti badan bayi mendadak kaku, bergetar, atau matanya melirik ke satu arah
- Frekuensi buang air kecil atau besar lebih sedikit dari biasanya
- Muntah berulang kali atau muntah dalam jumlah banyak
- Kulit tampak pucat, atau bibir dan kuku terlihat membiru (sianosis)
- Tidak mau menyusu atau makan, bahkan menangis atau tampak kesakitan saat ingin mengisap ASI, susu, atau makanan
- Sering bersin-bersin, hidung terus berair, dan mata tampak merah
- Terlihat lebih rewel, sulit ditenangkan, atau justru tampak lesu dan selalu mengantuk
- Sering menarik-narik atau menggosok telinganya, yang menandakan bahwa telinganya sakit
Beberapa gejala di atas bisa menjadi tanda bahwa pilek pada bayi bukan hanya infeksi ringan, melainkan gejala penyakit yang lebih serius, seperti pneumonia. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk segera membawa bayi ke dokter jika pilek disertai gejala-gejala tersebut.
Penanganan Pilek pada Bayi
Penanganan pilek pada bayi bertujuan untuk mempercepat penyembuhan dan membuatnya lebih nyaman. Sebelum gejala pilek pada bayi yang perlu diwaspadai muncul, Anda dapat menerapkan perawatan berikut ini:
- Pastikan bayi mendapat istirahat yang cukup.
- Posisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi agar ia bisa bernapas lebih mudah.
- Berikan ASI atau susu formula secara rutin untuk mencegah dehidrasi dan memperkuat daya tahan tubuh bayi.
- Bersihkan lendir atau ingus di hidungnya dengan alat penyedot ingus khusus bayi.
- Tempatkan bayi di ruangan tanpa AC, dan bila perlu gunakan pelembap udara (humidifier) untuk membantu mengencerkan lendir serta meredakan batuk.
- Jauhkan bayi dari paparan asap rokok atau debu.
Selain beberapa cara di atas, Bunda juga bisa meringankan pilek pada bayi menggunakan larutan air garam steril (sterile saline) tetes hidung. Namun jika Bunda ragu dalam menggunakannya, lebih baik bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan perawatan tersebut.
Agar Si Kecil tidak sering terkena pilek, jangan lupa untuk melengkapi jadwal imunisasinya dan menjauhkan Si Kecil dari orang yang sedang sakit flu. Selain itu, hindari memberikannya obat pereda pilek atau batuk yang dijual bebas tanpa resep dari dokter.
Jika Anda ingin memastikan apakah Si Kecil mengalami gejala pilek pada bayi yang perlu diwaspadai, konsultasikan dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dokter akan merespons dengan cepat dan memberikan saran medis yang sesuai, sehingga Si Kecil bisa segera mendapatkan penanganan yang sesuai.
