Bekas operasi kista ovarium sering menjadi perhatian banyak wanita setelah menjalani prosedur ini, baik dari segi kenyamanan, proses penyembuhan, maupun penampilan. Merawat bekas operasi kista ovarium dengan benar penting untuk mempercepat pemulihan dan mencegah risiko terjadinya komplikasi.

Setelah operasi kista ovarium, bekas luka umumnya berupa jahitan atau jaringan parut di perut bagian bawah, tergantung pada jenis operasi yang dilakukan. Sebagian besar bekas luka bisa sembuh dan memudar seiring waktu.

Bekas Operasi Kista Ovarium: Tips Merawat Luka agar Cepat Sembuh - Alodokter

Namun, perawatan yang kurang tepat dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi atau membuat jaringan parut menjadi lebih menonjol. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara merawat bekas operasi kista ovarium agar penyembuhan berlangsung optimal.

Tips Merawat Bekas Operasi Kista Ovarium

Agar proses pemulihan bekas operasi kista ovarium berjalan maksimal dan terhindar dari komplikasi, berikut ini adalah beberapa langkah perawatan yang bisa Anda lakukan di rumah:

1. Jaga kebersihan luka

Selalu pastikan area bekas operasi kista ovarium tetap bersih dan kering. Anda bisa membersihkan luka sesuai petunjuk dokter. Biasanya, cukup dengan air dan sabun lembut tanpa menggosok area luka secara langsung.

Setelah mandi, tepuk-tepuk area luka dengan handuk bersih hingga kering, jangan digosok. Ganti perban atau plester sesuai jadwal yang disarankan dokter, atau jika perban tampak basah atau kotor, agar risiko terjadinya infeksi dapat diminimalkan.

2. Hindari menggaruk atau memencet luka

Saat bekas operasi kista ovarium mulai sembuh, area sekitar luka sering terasa gatal. Namun, jangan menggaruk, menggosok, atau memencet luka karena tindakan tersebut bisa merusak jahitan, memicu perdarahan, memperlambat penyembuhan, bahkan meningkatkan risiko infeksi.

Jika rasa gatal sangat mengganggu, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan solusi yang aman, seperti pemberian salep khusus.

3. Konsumsi obat sesuai resep

Gunakan obat pereda nyeri atau antibiotik hanya jika diresepkan dokter. Minum obat sesuai dosis dan jadwal yang telah ditentukan, jangan menambah atau mengurangi dosis sendiri.

Perlu diingat, penggunaan antibiotik harus dihabiskan hingga tuntas agar bakteri benar-benar hilang dan tidak menyebabkan infeksi kambuh. Jika merasa ada efek samping dari obat, segera hubungi dokter.

4. Istirahat cukup dan hindari aktivitas berat

Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup setelah operasi kista ovarium. Hindari aktivitas berat, seperti mengangkat barang berat, berolahraga intens, atau melakukan pekerjaan rumah berat, sampai dokter memastikan luka benar-benar sembuh.

Pasalnya, aktivitas berlebih dapat memberi tekanan pada area operasi sehingga jahitan bisa terbuka atau memperlambat proses pemulihan. Mintalah bantuan keluarga jika perlu melakukan aktivitas sehari-hari yang sulit dilakukan sendiri.

5. Pantau gejala infeksi

Amati setiap perubahan pada bekas operasi kista ovarium. Tanda-tanda infeksi yang perlu diwaspadai, antara lain kemerahan parah, bengkak, keluar nanah atau cairan berbau tidak sedap, nyeri hebat, atau bahkan demam.

Jika Anda mengalami gejala infeksi, jangan tunggu hingga kondisi memburuk. Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Infeksi yang terlambat diatasi bisa menyebabkan komplikasi lebih serius dan memperlambat penyembuhan.

Bekas operasi kista ovarium umumnya bisa sembuh tanpa masalah. Namun, pada beberapa kasus, jaringan parut bisa menonjol, terasa keras, atau menimbulkan ketidaknyamanan, misalnya berupa keloid atau skar hipertrofik. Meski jarang, tekanan berlebih di area bekas luka juga dapat memicu hernia, yaitu tonjolan organ dalam ke bawah kulit.

Lama waktu penyembuhan bekas operasi kista ovarium bisa bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga bulan, tergantung ukuran operasi dan kondisi tubuh. Selalu terapkan pola hidup sehat, konsumsi makanan bergizi, serta lakukan kontrol rutin ke dokter agar penyembuhan berjalan lancar dan bekas luka tidak menimbulkan masalah jangka panjang.

Jika Anda muncul tanda infeksi pada bekas luka, luka tak kunjung sembuh, atau nyeri hebat, jangan ragu untuk Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER atau buat janji konsultasi langsung. Dengan tindakan yang tepat, kondisi Anda dapat tertangani secara optimal dan tepat waktu.