Sebagian besar anak merasa takut dan bingung saat pertama kali mengalami menstruasi. Nah, rasa takut ini bisa dicegah jika Bunda telah menjelaskan hal-hal terkait pubertas dan menstruasi sejak dini kepada anak. Bagaimana caranya? Cari tahu di sini, yuk!

Biasanya, di usia 6–7 tahun anak sudah mengetahui akan adanya menstruasi dan mungkin mulai penasaran. Bunda bisa mulai memberikan pengetahuan tentang menstruasi di usia ini. Dengan begitu, nantinya anak tidak lagi terkejut ketika mengalami menstruasi pertamanya, yaitu sekitar usia 12 tahun.

Cara Mendiskusikan tentang Menstruasi dengan Anak - Alodokter

 

Tips Memberi Penjelasan pada Anak

Pembicaraan tentang menstruasi dengan anak dapat dimulai dengan melemparkan pernyataan untuk memancing rasa penasarannya, seperti, “Nanti jika sudah besar kamu akan jadi seperti Mama. Akan ada perubahan tertentu pada tubuh kamu. Salah satunya adalah menstruasi.”

Agar tidak bingung dalam menjelaskan tentang menstruasi pada anak, di bawah ini ada beberapa panduan yang dapat Bunda gunakan untuk memulai pembicaraan, di antaranya:

1. Bicarakan secara bertahap di waktu berbeda

Topik seputar menstruasi dan pendidikan seksual bukanlah topik yang bisa diselesaikan dalam satu pembicaraan, Bun. Bunda perlu melakukannya secara bertahap agar anak tidak kewalahan menerima informasi baru ini.

2. Bicarakan dengan nada positif

Menstruasi berkaitan erat dengan darah, sehingga anak mungkin akan takut ketika mendengar informasi ini. Namun, Bunda bisa menggiring cara anak melihat menstruasi. Jelaskanlah dengan positif bahwa menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada setiap wanita.

3. Sesuaikan dengan usia

Sesuaikan isi pembicaraan Bunda dengan usia dan pengetahuan anak. Misalnya, ia berumur 6 tahun dan menemukan pembalut di dalam lemari, cukup jelaskan bahwa Bunda menggunakan pembalut tersebut saat sedang menstruasi.

Saat anak mulai mendekati usia pubertas, misalnya 10 tahun, Bunda bisa mulai menjelaskan secara spesifik tentang cara kerja pembalut atau cara menggunakannya.

4. Hindari sekadar memberi video atau buku tentang menstruasi

Ada banyak buku atau video yang menjelaskan tentang proses menstruasi atau cara kerja organ reproduksi. Namun, anak bisa saja punya banyak pertanyaan yang tidak akan terjawab hanya dari menonton dan membaca.

Oleh karena itu, penting mendampingi anak saat sedang menonton video atau membaca buku tersebut agar Bunda dapat berdiskusi dengannya setelah selesai.

5. Bicarakan juga kepada anak laki-laki

Tidak hanya anak perempuan, anak laki-laki juga butuh diajak berdiskusi tentang menstruasi. Bunda dapat berbicara kepada mereka dengan cara yang serupa kepada anak perempuan. Pengetahuan ini diperlukan agar mereka memahami apa yang dialami teman, saudara perempuan, dan ibunya tiap bulan.

Ragam Pertanyaan Seputar Menstruasi

Meski mengalaminya tiap bulan, Bunda mungkin bisa bingung ketika diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh buah hati. Berikut adalah beberapa pertanyaan seputar menstruasi yang umum diajukan anak beserta contoh jawabannya:

1. Apa itu menstruasi?

“Menstruasi atau haid itu adalah keluarnya darah dari vagina karena dinding rahim luruh. Sejak perempuan beranjak dewasa, rahim akan menyiapkan diri untuk menerima bayi. Namun, ketika tidak ada bayi yang datang, dinding rahim akan luruh dan kemudian tumbuh lagi untuk menyiapkan diri di bulan berikutnya.”

2. Kapan aku akan mengalami menstruasi?

“Setiap perempuan bisa memiliki waktu yang berbeda-beda. Biasanya, menstruasi dimulai pada usia 10–15 tahun. Nah, ada tanda-tanda yang bisa dijadikan patokan bahwa menstruasimu sudah dekat. Menstruasi biasanya terjadi 2 tahun setelah payudaramu mulai tumbuh dan 1 tahun setelah kamu mengalami keputihan.”

3. Mengapa hanya perempuan yang mengalami haid?

“Tubuh wanita dan laki-laki berbeda. Perempuan memiliki rahim, sehingga mereka bisa menstruasi dan mengandung bayi. Nah, laki-laki tidak memiliki rahim, sehingga mereka tidak bisa menstruasi maupun mengandung dan melahirkan bayi.”

4. Apa itu PMS?

“Premenstrual syndrome (PMS) biasanya terjadi beberapa hari sebelum menstruasi. Saat PMS kamu bisa mengalami beberapa gejala, seperti berjerawat, mudah emosi, sedih, maupun cemas. Meski begitu, tidak semua wanita mengalami gejala PMS.”

5. Berapa banyak darah yang biasanya keluar saat haid?

“Mungkin kamu akan merasa darah yang keluar banyak. Namun, darah yang keluar per hari biasanya hanya 3–5 sendok makan. Ini pun hanya berlangsung selama 3–5 hari.”

6. Kok, aku belum menstruasi?

“Biasanya menstruasi pertama kali terjadi pada usia 12 tahun. Namun, terkadang ada yang mengalaminya sedikit lebih cepat atau lebih lambat. Keduanya tetap hal yang normal. Jadi, tak perlu khawatir, ya.”

7. Apakah aku harus berhenti beraktivitas?

“Selama menstruasi, kamu bebas beraktivitas seperti biasa. Yang penting adalah kamu menggunakan pembalut dan pakaian yang nyaman. Namun, beberapa orang bisa merasakan nyeri haid yang tidak tertahankan. Kalau kamu mengalaminya, kamu bisa cerita ke Bunda dan beristirahat.”

Membicarakan menstruasi dengan anak mungkin sulit bagi beberapa orang tua. Ini hal yang normal, kok. Namun, bukan berarti Bunda bisa melewatkan pembicaraan ini jika mengalami kesulitan, karena topik ini sangat penting untuk ia kuasai.

Bunda bisa meminta tolong guru di sekolah, dokter, perawat, atau anggota keluarga lain yang mungkin bisa menyampaikan informasi ini secara lebih baik. Tidak usah segan, ya, Bun, karena ini untuk kebaikan buah hati Bunda.

Jadi, jangan segan untuk membicarakan menstruasi dengan anak, agar ia tidak bingung dan siap saat mengalaminya. Kepada anak laki-laki, Bunda juga perlu membicarakan hal ini agar ia dapat menghormati saudara atau teman perempuannya yang tidak mengikuti aktivitas tertentu karena sedang menstruasi.