Boleh atau tidaknya anak makan telur setengah matang mungkin menjadi pertanyaan bagi banyak orang tua. Soalnya, bagi sebagian orang, telur setengah matang punya kelezatan yang berbeda daripada telur matang. Namun, sebelum memberikan telur setengah matang kenapa anak, ketahui dulu keamanannya.

Telur merupakan sumber protein hewani terbaik yang mudah didapat dengan harga yang relatif murah. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam telur juga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Bunda sudah bisa memperkenalkan telur kepada Si Kecil sejak awal pemberian MPASI.

Bolehkah Anak Makan Telur Setengah Matang? - Alodokter

Telur bisa diolah menjadi beragam sajian yang dimasak matang sempurna ataupun setengah matang. Nah, kira-kira boleh nggak ya memberikan anak telur setengah matang?

Keamanan Konsumsi Telur Setengah Matang pada Anak

Telur dapat diolah dengan cara digoreng atau direbus. Tingkat kematangan telur juga bisa disesuaikan dengan keinginan, bisa matang sempurna atau setengah matang. Namun, penyajian telur setengah matang untuk Si Kecil sebaiknya dihindari ya, Bun.

Telur mentah ataupun yang belum matang sempurna bisa mengandung bakteri Salmonella. Bakteri yang terdapat pada kotoran unggas ini bisa masuk ke dalam telur saat cangkang telur belum terbentuk sempurna atau melalui kulit telur yang retak.

Infeksi bakteri Salmonella atau yang biasa disebut Salmonellosis merupakan penyebab umum dari keracunan makanan. Gejala yang muncul akibat infeksi bakteri Salmonella adalah diare, muntah, demam, dan kram perut. Risiko berkembangnya penyakit yang lebih parah akibat infeksi Salmonella sangat rentan terjadi pada anak-anak, Bun.

Umumnya, keracunan makanan akibat infeksi bakteri ini akan pulih selama 7 hari setelah terinfeksi, tetapi bisa berakibat fatal jika tidak segera mendapatkan pengobatan.

Cara Tepat Menyajikan Telur untuk Anak

Anak berusia di bawah 5 tahun berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi bakteri Salmonella. Jadi, pastikan Bunda menyajikan telur dengan tepat pada Si Kecil untuk menghindari risiko buruk akibat bakteri Salmonella, ya.

Berikut ini adalah panduan menyajikan telur untuk anak yang perlu Bunda catat:

  • Hindari membeli telur yang kotor dan cangkangnya retak
  • Simpanlah telur di dalam lemari es dengan temperatur di bawah 4º C atau tempat yang sejuk
  • Hindari menyimpan telur lebih dari 3 minggu
  • Masak telur dengan cara direbus atau digoreng hingga matang sempurna
  • Usahakan untuk segera mengonsumsi telur setelah dimasak (< 2 jam) untuk menghindari kontaminasi kuman
  • Hindari menyimpan telur rebus di kulkas sampai lebih dari 3–4 hari
  • Cuci tangan sebelum dan setelah menyentuh atau memasak telur
  • Bersihkan seluruh alat masak yang digunakan untuk memasak telur dengan benar

Meski telur memiliki nutrisi yang beragam dan bermanfaat, cara mengolah telur untuk anak tidak boleh luput dari perhatian. Sajikan telur yang matang sempurna untuk Si Kecil dan selalu terapkan panduan yang telah diberikan di atas ya, Bun. Selain itu, lengkapi juga piring makannya dengan sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Bunda tidak perlu khawatir, memasak telur sampai matang sempurna tidak akan menghilangkan banyak nutrisi di dalamnya, kok. Justru telur yang matang akan lebih mudah dikunyah, ditelan, dan dicerna oleh sistem pencernaan anak.

Jika setelah mengonsumsi telur Si Kecil menunjukkan gejala infeksi bakteri Salmonella dan disertai dengan buang air besar berdarah, demam tinggi, tampak sangat lemas, serta mulut dan lidah yang kering, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan.