Ibu hamil yang baru mengandung anak pertama mungkin masih bingung dalam membedakan jenis kontraksi. Apalagi, ada yang namanya kontraksi palsu dan asli. Supaya Bumil tidak bingung, yuk kenali satu per satu jenis kontraksi saat hamil.

Seperti apa sih kontraksi itu? Secara umum, ibu hamil yang mengalami kontraksi akan merasakan perut mengencang dan keras. Tujuan kontraksi, terutama kontraksi menjelang persalinan, adalah untuk mempersiapkan jalan lahir bagi keluarnya bayi.

Jenis-Jenis Kontraksi Saat Hamil dan Cara Membedakannya - Alodokter

Namun, tidak semua kontraksi menjadi tanda bayi akan lahir. Ada beberapa jenis kontraksi saat hamil dan terkadang jenis kontraksi ini bisa terasa mirip satu sama lain.

Jenis-Jenis Kontraksi Saat Hamil

Ada beberapa jenis kontraksi saat hamil yang perlu Bumil ketahui, yaitu:

Kontraksi palsu

Memasuki trimester kedua, Bumil mungkin merasakan otot rahim berkontraksi secara tidak teratur. Kondisi ini dinamakan kontraksi palsu atau kontraksi Braxton-Hicks. Jenis kontraksi ini belum menjadi tanda persalinan.

Gejala yang dapat muncul dari kontraksi palsu adalah perut terasa kencang tetapi tidak nyeri, kontraksi terpusat pada bagian perut, dan terasa jika ibu sedang kelelahan atau kurang minum. Kontraksi palsu dapat mereda jika Bumil mengubah posisi tubuh, misalnya dari berbaring lalu berdiri dan berjalan sejenak.

Kontraksi palsu umumnya tidak akan bertambah kuat dan tidak menyebabkan perubahan atau pembukaan pada leher rahim. Namun, Bumil perlu segera memeriksakan diri jika kontraksi terasa semakin kuat atau disertai dengan perdarahan.

Kontraksi dini

Berbeda dengan kontraksi palsu, kontraksi dini atau premature contraction tidak dapat reda dengan istirahat. Kontraksi jenis ini terjadi jika Bumil merasakan kontraksi teratur sebelum usia kehamilan 37 minggu. Biasanya kontraksi dini memiliki pola tertentu, misalnya setiap 10–12 menit selama lebih dari 1 jam.

Selain perut yang terasa kencang, biasanya kontraksi dini disertai gejala berikut ini:

  • Sakit punggung
  • Kram atau sakit perut
  • Terasa tekanan di perut, panggul, dan kemaluan
  • Sembelit
  • Sering buang angin

Ada anggapan bahwa kontraksi di awal kehamilan ini merupakan bentuk adaptasi tubuh dengan peregangan ligamen di sekitar rahim.

Namun, karena kontraksi jenis ini berisiko menyebabkan persalinan prematur, ada baiknya Bumil memeriksakan kandungan ke dokter jika mengalaminya, terutama jika disertai dengan perdarahan atau air ketuban merembes.

Kontraksi jelang persalinan

Kontraksi asli menjelang persalinan menandakan persalinan sudah dekat. Biasanya, kontraksi ini terasa semakin lama semakin kuat karena serviks semakin terbuka sebesar 7–10 cm sebagai jalan lahir bayi.

Kontraksi jelang persalinan bisa dikenali dari ciri-ciri berikut ini:

  • Nyeri di perut bagian bawah yang terasa semakin kuat yang terkadang mirip seperti kram menstruasi
  • Kontraksi dapat terasa di sekujur tubuh, mulai dari punggung dan perut kemudian menjalar ke paha dan kaki
  • Dapat terasa selama 45 detik hingga 1 menit dan terjadi setiap 5 menit
  • Keluar lendir bercampur darah atau berwarna merah muda

Saat mengalami kontraksi menjelang persalinan, Bumil bisa juga merasakan gejala lain, seperti diare dan peningkatan tekanan darah.

Cara Membedakan Kontraksi Saat Hamil

Ibu hamil yang baru pertama kali mengandung mungkin masih bingung untuk mengenali jenis kontraksi yang dirasakan. Selain memperhatikan gejala yang telah disebutkan di atas, Bumil bisa berbaring dan letakkan tangan di perut untuk mengetahui apakah kontraksi yang dialami termasuk asli atau sekadar pergerakan bayi.

Jika sebagian perut terasa keras sementara sebagian lain terasa lunak, kemungkinan itu bukan kontraksi. Namun, kalau seluruh perut terasa kram dan keras, bisa jadi yang Bumil alami adalah kontraksi asli.

Kram atau kontraksi yang bukan merupakan tanda persalinan dapat diredakan dengan beberapa cara, seperti:

  • Mengonsumsi air putih yang cukup
  • Mengubah posisi tubuh, misalnya dari posisi duduk ke berdiri
  • Beristirahat dengan berbaring miring ke kiri
  • Melakukan yoga atau olahraga ringan, seperti berjalan kaki
  • Mandi dengan air hangat
  • Mengatur pola napas secara baik, yaitu dengan tarik napas dalam-dalam dan embuskan perlahan

Dengan mengenali jenis-jenis kontraksi saat hamil dan cara membedakannya, diharapkan Bumil bisa mengantisipasi tanda akan segera bersalin dan bahaya yang dapat mengancam kehamilan.

Kalau Bumil tidak yakin dengan jenis kontraksi apa yang sedang dialami, sebaiknya periksakan diri ke dokter, ya. Apalagi, jika Bumil mengalami pecah ketuban dengan atau tanpa gejala persalinan, kontraksi terasa kencang tetapi usia kehamilan belum 37 minggu, atau merasakan kontraksi yang sangat kuat dan tak tertahankan.