Mengolah dan mengonsumsi daging saat hamil harus dilakukan dengan tepat dan aman. Pasalnya, selama kehamilan daya tahan tubuh cenderung menurun. Hal ini membuat Bumil lebih berisiko terinfeksi bakteri dan parasit dalam makanan, terutama dalam daging merah dan daging ayam.  

Daging merah dan daging ayam menyediakan zat besi, protein, serta vitamin dan mineral yang dibutuhkan saat hamil. Bumil disarankan untuk mengonsumsi 3 porsi daging setiap hari, yaitu sekitar 65 gram daging sapi maupun kambing atau 80 gram daging ayam.

Bumil, Perhatikan Cara Mengolah dan Mengonsumsi Daging yang Aman - Alodokter

Risiko Konsumsi Daging yang Tidak Diolah dengan Tepat

Penting bagi Bumil untuk memperhatikan tingkat kematangan daging sebelum mengonsumsinya. Bila Bumil mengonsumsi daging mentah atau setengah matang, Bumil akan lebih berisiko mengalami infeksi akibat kandungan bakteri dan parasit di dalam daging. Kondisi ini tentu dapat berbahaya bagi kehamilan.

Berikut adalah beberapa bakteri dalam daging yang dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi tubuh Bumil dan janin:

1. Listeria

Ibu hamil 10 kali lebih berisiko mengalami listeriosis daripada orang pada umumnya. Bahaya yang mungkin timbul pada ibu hamil yang mengalami listeriosis adalah keguguran, persalinan prematur, bayi meninggal dalam kandungan, bayi lahir dengan berat badan kurang, meningitis, dan bakteremia.

  1. Toksoplasma

Toksoplasmosis adalah infeksi yang diakibatkan oleh parasit toksoplasma. Bila ibu hamil mengonsumsi daging yang terkontaminasi toksoplasma, hal ini harus segera diatasi karena akan menyebabkan masalah serius bagi kesehatan ibu hamil dan janin, seperti keguguran, bayi meninggal dalam kandungan, dan kerusakan saraf.

3. Salmonella

Mengonsumsi daging yang terkontaminasi oleh bakteri salmonella dapat menyebabkan ibu hamil mengalami demam tinggi, diare, muntah dan dehidrasi. Kondisi ini berisiko membuat bayi lahir prematur atau bahkan keguguran.

4. E. coli

Walaupun jarang menyebabkan komplikasi, infeksi bakteri E. coli pada ibu hamil bisa menyebabkan kerusakan lapisan pembuluh darah atau gagal ginjal. Kondisi ini seringkali ditandai dengan gejala BAB berdarah saat hamil.

Tips Mengolah Daging agar Aman untuk Ibu Hamil

Agar terhindar dari risiko infeksi, Bumil perlu lebih berhati-hati dalam menyiapkan daging sebagai bagian dari menu makanan, mulai dari saat memilih, menyimpan, hingga mengolahnya menjadi sajian.

Berikut adalah beberapa tips mengolah daging secara aman dan tepat:

  • Pilihlah daging yang masih segar saat berbelanja, serta hindari daging yang telah berubah warna menjadi gelap atau kecokelatan, memiliki aroma tidak sedap, atau teraba keras maupun berlendir.
  • Hindari membeli daging yang kemasannya yang telah rusak, bocor, atau robek karena kemungkinan telah terkontaminasi kuman.
  • Simpan daging dalam wadah tertutup, kemudian dinginkan dalam lemari pendingiin (freezer) dengan suhu sekitar 4° Celsius.
  • Bila daging tidak akan diolah lebih dari 4 hari ke depan, dinginkan daging pada suhu -18° C dan simpan daging dalam freezer.
  • Pastikan daging matang secara menyeluruh ketika dimasak. Masaklah daging sapi, domba, dan kambing hingga mencapai suhu 63° C. Sedangkan daging giling dan daging ayam perlu dimasak pada suhu 71° C.

Daging yang tampak matang atau kecokelatan dari luar belum tentu dalamnya sudah benar-benar matang. Oleh karena itu, sebaiknya Bumil potong bagian tebal pada daging atau iris daging menjadi tipis-tipis, sehingga daging lebih mudah matang merata saat dimasak.

Lalu, bagaimana dengan daging olahan atau daging deli yang sudah berupa potongan, sudah dimasak, dan siap saji? Daging ini biasanya terdapat dalam isian sandwich, burger, maupun salad.

Daging seperti ini tidak dianjurkan untuk Bumil konsumsi, sebab berisiko terkontaminasi parasit dan bakteri. Namun, jika terpaksa harus mengonsumsinya, Bumil dapat memastikan daging ini telah dimasak hingga mencapai suhu 75° C.

Setelah mengetahui cara mengolah daging yang aman, kini Bumil bisa tetap dapat menikmati daging dengan sehat. Dengan pengolahan yang tepat, Bumil bisa mendapatkan nutrisi terbaik dari daging yang juga diperlukan janin.

Bila perlu, konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mendapat informasi lebih lanjut mengenai keamanan mengolah dan mengonsumsi daging bagi ibu hamil.