Bermain cilukba atau sekadar menggendong bayi untuk jalan-jalan merupakan stimulasi yang diperlukan bayi untuk mendukung tumbuh kembangnya. Namun, hati-hati, melakukan stimulasi kepada bayi secara berlebihan justru bisa menimbulkan dampak yang kurang baik lho Bunda, Ayah.

Perkembangan otak bayi sangat dipengaruhi oleh stimulasi yang diterimanya, bisa berupa stimulasi suara, sentuhan, atau aktivitas bermain. Namun, jangan sampai stimulasi yang Bunda dan Ayah berikan berlebihan (overstimulasi), sehingga malah berdampak negatif untuk Si Kecil.

Bunda dan Ayah, Ini Tanda Bayi Mengalami Stimulasi Berlebihan - Alodokter

Tanda-tanda Stimulasi Berlebihan pada Bayi

Perlu Ayah dan Bunda ketahui, overstimulasi pada bayi akan sangat membebani dan membuatnya kelelahan. Kondisi ini akan meningkatkan produksi hormon kortisol, yaitu hormon stres yang dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuhnya, termasuk fungsi otak.

Oleh sebab itu, Bunda dan Ayah perlu mengenali tanda-tanda overstimulasi pada bayi, agar tidak memberikan stimulasi yang berlebihan kepada Si Kecil. Beberapa tandanya adalah:

  • Menjadi rewel dan mudah menangis
  • Menangis lebih kencang dari biasanya
  • Memalingkan wajahnya saat diajak bicara atau bercanda
  • Menghentak-hentakkan kaki atau mengepalkan tangannya

Overtimulasi pada bayi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Namun, salah satu yang paling banyak terjadi adalah saat bayi dikelilingi oleh terlalu banyak orang yang ingin bermain dengannya, misalnya pada acara keluarga.

Cara Mengatasi Overstimulasi pada Bayi

Jika Bunda dan Ayah melihat tanda-tanda overstimulasi pada Si Kecil, segeralah ambil tindakan untuk menenangkannya.

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan segera membawa Si Kecil ke kamarnya dan redupkan lampu, jika sedang berada di rumah. Namun jika sedang di luar rumah, Bunda dan Ayah dapat meletakkan Si Kecil di kereta dorong kemudian berikan ia selimut. Selimut ini akan membuatnya menjadi lebih tenang.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah menggendong Si Kecil dengan posisi tubuhnya menempel pada tubuh Bunda atau Ayah, seperti sedang berdekapan.

Cara Mencegah Overstimulasi pada Bayi

Terkadang, orang tua bisa tanpa sengaja memberikan stimulasi yang berlebihan kepada bayi. Hal ini bisa terjadi jika Bunda atau Ayah sangat gemas pada tawa Si Kecil dan ingin lebih lama bermain atau bercanda dengannya.

Jadi, cobalah untuk lebih sensitif dengan tanda overstimulasi pada bayi, ya Bunda, Ayah. Jangan sampai rasa sayang Bunda dan Ayah malah membuat Si Kecil tidak nyaman.

Nah, untuk menghindari hal tersebut, cobalah terapkan beberapa cara di bawah ini:

  • Hindari melakukan stimulasi di waktu bayi akan tidur atau ketika bayi sedang tidur.
  • Hindari penggunaan gadget atau mainan yang mengeluarkan suara keras dan sinar yang terang untuk menstimulasi bayi.
  • Usahakan agar waktu stimulasi dan waktu istirahat bayi

Menstimulasi bayi memang perlu untuk merangsang perkembangan otaknya. Akan tetapi, Bunda dan Ayah perlu segera menghentikan stimulasi tersebut bila Si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda overstimulasi, dan segera menenangkannya.

Akan lebih baik lagi jika stimulasi dihentikan sebelum bayi menunjukkan tanda overstimulasi. Pasalnya, daya tahan setiap bayi terhadap stimulasi berbeda-beda. Bunda dan Ayah perlu mengenali batas ketahanan Si Kecil terhadap stimulasi, dan usahakan untuk tidak memberikan stimulasi lebih dari batas tersebut, ya.

Seiring bertambahnya usia, bayi akan semakin cerdas untuk beradaptasi dengan stimulasi dari lingkungan sekitarnya. Jadi, nanti Bunda dan Ayah bisa lebih lama bermain dan bercanda dengan Si Kecil, deh.

Nah, apabila Bunda dan Ayah masih memiliki pertanyaan terkait stimulasi berlebihan dan sampai mana batas ketahanan masing-masing anak, Bunda juga bisa bertanya kepada dokter mengenai hal tersebut.