Sebagian ibu memilih untuk memberikan kombinasi air susu ibu (ASI) dan susu formula secara bergantian kepada bayi, ketika produksi ASI kurang lancar. Jika Bunda berencana memberikan ASI bersama dengan susu formula kepada Si Kecil, yuk, baca panduannya di artikel ini.

Pada dasarnya, Bunda tidak perlu panik saat merasa produksi ASI Bunda kurang, selama berat badan Si Kecil masih bertambah dengan normal. Namun, kalau Bunda khawatir dengan tumbuh kembang buah hati dan ingin memberikannya kombinasi ASI dan susu formula, Bunda perlu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter, ya.

5 Panduan Pemberian Kombinasi ASI dan Susu Formula yang Perlu Diketahui para Ibu - Alodokter

Melalui konsultasi, dokter akan memberikan solusi yang tepat mengenai perlu atau tidak memberikan susu formula sebagai tambahan untuk Si Kecil.

Panduan Pemberian ASI dan Susu Formula

Panduan Pemberian ASI dan Susu Formula

Pemberian kombinasi ASI dan susu formula bukan berarti keduanya dicampur dalam satu waktu. Bunda dianjurkan untuk mengganti salah satu waktu menyusui dengan memberikan susu formula. 

Mengombinasikan ASI dan susu formula tentu tidak mudah untuk dilakukan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari adanya perbedaan sensasi yang dirasakan bayi saat mengonsumsi susu formula dari botol dengan menyusu langsung, hingga perbedaan rasa ASI dan susu formula. 

Oleh karena itu, ada beberapa panduan pemberian kombinasi ASI dan susu formula yang perlu Bunda perhatikan, di antaranya: 

1. Tetap berikan ASI terlebih dulu

Memberikan susu formula pada awal masa menyusui dapat membuat tubuh ibu secara otomatis membatasi produksi ASI. Selain itu, bayi juga jadi tidak terbiasa menyusu dengan efektif. Bunda dianjurkan untuk tetap mencoba memberikan ASI eksklusif selama 4–6 minggu pertama setelah Si Kecil lahir atau lebih baiknya sampai 6 bulan pertama. 

2. Lakukan secara bertahap

Saat mulai memberikan susu formula sebagai pendamping ASI, cobalah untuk mengurangi jadwal menyusui secara bertahap, agar payudara tidak bengkak dan bisa terhindar dari mastitis

Caranya adalah dengan mengganti kebiasaan menyusui pada salah satu waktu. Misalnya, jika sebelumnya Bunda sering menyusui Si Kecil di malam hari, cobalah ganti kebiasaan ini dengan memberikan susu formula melalui botol. Hal ini tentu perlu waktu sampai Si Kecil bisa menerima perbedaan rasa susu formula dengan ASI.

3. Lakukan setelah pemberian MPASI

Akan lebih mudah jika susu formula mulai diperkenalkan saat bayi berusia di atas 6 bulan. Alasannya, pada masa ini, jumlah ASI yang dikonsumsi bayi akan berkurang dengan sendirinya. Saat ia mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI), Bunda juga bisa mulai memberikan Si Kecil air putih untuk menambah asupan cairan tubuhnya. 

4. Pilih waktu yang tepat

Saat akan memberikan susu formula dalam botol untuk pertama kalinya, carilah waktu ketika Si Kecil sedang tenang dan kenyang ya, Bun, bukan saat ia lapar. 

Akan lebih baik jika susu formula diberikan bukan oleh Bunda, agar Si Kecil bisa membedakannya dari aktivitas menyusui. Jika hal ini tidak bisa dilakukan, Bunda dapat menggendongnya dalam posisi berbeda dari saat menyusui. 

5. Tetap sabar untuk mencoba

Jika Si Kecil menolak diberikan susu formula, Bunda mungkin  bisa mencobanya lagi di lain waktu atau dengan bentuk botol berbeda. Bayi mungkin akan menolak untuk minum susu dari botol karena sudah merasa nyaman dan terbiasa menyusu dari payudara. Sebaliknya, bayi yang lebih sering minum dari botol bisa jadi tidak mau lagi menyusu dari payudara. 

Pemberian kombinasi ASI dan susu formula memang butuh waktu yang tidak singkat. Namun, dengan beberapa panduan di atas, Bunda diharapkan dapat mengombinasikan ASI dan susu formula dengan lebih mudah. 

Jika Si Kecil selalu tidak nyaman dengan pemberian kombinasi ASI dan susu formula, apalagi sampai mengalami sembelit setelah mengonsumsi susu formula, sebaiknya segera hentikan pemberian susu formula dan konsultasikan hal ini kepada dokter.