Merasa kelelahan, mudah marah, dan sedih tanpa sebab yang jelas setelah melahirkan? Mungkin Bunda mengalami stres setelah melahirkan. Biar hal ini tidak terjadi berlarut-larut, yuk ketahui cara mengatasinya.

Kehadiran bayi di tengah-tengah keluarga merupakan momen bahagia bagi para ibu. Namun, kesibukan merawat bayi dan menyelesaikan pekerjaan rumah memang dapat membuat ibu mengalami stres.

Bunda Merasa Stres setelah Melahirkan? Ini 6 Cara Mengatasinya - Alodokter

Belum lagi, kurang tidur, banyaknya tamu yang berkunjung, hingga ASI yang belum keluar dengan lancar bisa menjadi beban tersendiri. Tenang Bunda, stres setelah melahirkan ada jalan keluarnya, kok.

Cara Mengatasi Stres setelah Melahirkan

Setelah melahirkan, Bunda tentu ingin segala sesuatunya berjalan sempurna sesuai tips-tips yang ada di buku. Namun, kenyataannya memang tidak semudah itu.

Agar tetap sehat secara fisik dan mental dalam merawat bayi yang baru lahir, Bunda perlu berdamai dengan kenyataan dan mengambil langkah berikut ini:

1. Meminta bantuan kerabat

Memaksakan diri untuk melakukan berbagai hal justru membuat Bunda merasa kewalahan dan menjadi stres. Ingat, Bunda tidak perlu melakukan semua hal seorang diri. Jangan malu atau sungkan untuk meminta tolong suami, keluarga, atau teman untuk meringankan pekerjaan Bunda.

2. Merawat diri sendiri

Setelah melahirkan, bukan hanya Si Kecil dan suami yang butuh perhatian, Bunda juga perlu memperhatikan diri sendiri. Berjalan kaki di sekitar rumah, cukupi kebutuhan waktu istirahat, serta konsumsi makanan sehat bisa membuat Bunda terhindar dari stres. Namun, sebisa mungkin hindari mengonsumsi minuman berkafein dan beralkohol ya, Bun.

3. Mendekatkan diri dengan pasangan dan keluarga

Kesibukan merawat bayi jangan sampai membuat hubungan Bunda dengan pasangan menjadi renggang. Justru bekerja sama dengan pasangan dapat membantu meredakan stres. Selain itu, tetaplah menjaga komunikasi dengan keluarga dan sahabat.

4. Membatasi jumlah tamu

Tidak apa-apa lho untuk membatasi jumlah tamu yang ingin berkunjung setiap hari. Waktu istirahat Bunda dan Si Kecil harus lebih diprioritaskan. Jadi, jangan sungkan untuk menolak kunjungan ke rumah, ya.

5. Melakukan relaksasi

Untuk meredakan stres, coba lakukan teknik relaksasi di rumah. Ketika merasa cemas atau panik, coba tarik napas dalam-dalam dan tahan sebentar sambil kepalkan tangan kanan dengan kencang. Kemudian, hembuskan napas sembari melemaskan kepalan tangan tadi. Bunda bisa mengulangi teknik ini beberapa kali.

Walaupun tampak sederhana, cara ini dapat membantu Bunda untuk mengurangi beban pikiran.

6. Membiasakan berpikir positif

Pikiran negatif juga akan memunculkan perasaan negatif. Nah, mulai sekarang, cobalah untuk mengatakan dan memikirkan hal-hal yang lebih positif. Bunda juga bisa mencurahkan isi hati dan perasaan Bunda ke orang terdekat agar perasaan menjadi lebih lega dan tenang.

Tantangan baru yang harus dijalani saat Si Kecil hadir di dalam kehidupan Bunda memang bisa memicu stres. Namun, umumnya kondisi ini bersifat sementara dan mereda setelah Bunda bisa beradaptasi dengan berbagai kebiasaan baru dan tantangan yang ada.

Namun, kalau tidak dikelola dengan baik seperti cara-cara di atas, mungkin saja stres dapat berlanjut menjadi baby blues syndrome bahkan depresi postpartum. Beberapa ciri-ciri yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut:

  • Tidak ada keinginan untuk merawat bayi
  • Merasa sedih yang mendalam
  • Merasa tidak punya harapan dan motivasi
  • Merasa bersalah secara berlebihan
  • Caemas berlebihan terhadap bayi
  • Gangguan tidur
  • Kehilangan nafsu makan
  • Memiliki keinginan mencelakai diri sendiri atau bayi

Perlu diingat bahwa mengalami stres setelah melahirkan tidak membuat Bunda menjadi ibu yang buruk. Jangan malu untuk berkonsultasi dengan psikiater guna mencari jalan keluar dari permasalahan ini, ya.