Relaksasi bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi stres. Metode ini dapat dengan mudah Anda lakukan di rumah dan tidak membutuhkan biaya mahal. Tak hanya itu, relaksasi juga dapat mencegah berbagai masalah kesehatan yang dipicu oleh stres.
Stres berkepanjangan bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental bila tidak dikelola dengan baik. Kondisi ini dapat memicu terjadinya berbagai penyakit, seperti flek coklat setelah haid, sakit kepala, gangguan kecemasan, hingga depresi. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan stres dan salah satunya adalah dengan relaksasi.
Beberapa Teknik Relaksasi untuk Mengelola Stres
Tujuan melakukan teknik relaksasi adalah untuk membantu meredakan stres serta memulihkan diri sehingga tubuh dan pikiran bisa menjadi lebih tenang. Berikut ini adalah beberapa teknik relaksasi yang bisa Anda coba lakukan:
1. Latihan pernapasan
Teknik relaksasi ini dilakukan dengan menarik napas panjang dan dalam, kemudian diembuskan melalui hidung atau mulut secara perlahan. Lakukan berulang kali hingga Anda merasa tenang dan lebih rileks. Anda juga dapat melakukannya sambil memejamkan mata.
Teknik pernpasan ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik dalam posisi berdiri, duduk, atau berbaring di atas tempat tidur. Namun, pastikan Anda melakukannya dengan posisi senyaman mungkin.
2. Meditasi
Selain latihan pernapasan, meditasi juga dapat Anda lakukan sebagai metode relaksasi untuk meredakan stres atau cemas. Anda bisa memulai meditasi dengan duduk di lantai dan melipat kedua kaki atau mencoba teknik meditasi, seperti Kundalini.
Pejamkan mata, tenangkan diri, dan cobalah memusatkan perhatian pada sesuatu, misalnya dengan membayangkan suatu gambar, memikirkan satu kata, atau mendengar napas Anda sendiri.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa meditasi yang dilakukan secara rutin setidaknya 5 menit setiap hari, dapat merangsang bagian saraf otak yang mengendalikan stres dan rasa cemas.
3. Terapi musik
Musik telah dikenal sebagai salah satu bentuk seni yang memiliki sifat menyembuhkan. Setiap jenis musik umumnya memiliki efek yang berbeda-beda bagi setiap pendengarnya, tergantung selera atau jenis musik yang disukai.
Penelitian membuktikan bahwa musik yang dapat meredakan kecemasan, memperbaiki suasana hati, memperlambat detak jantung, dan mengurangi tekanan darah. Anda juga bisa melakukan kegiatan relaksasi lain sambil mendengarkan musik.
4. Yoga
Penelitian membuktikan bahwa perpaduan antara latihan pernapasan dan peregangan otot dalam gerakan yoga dapat membuat mood lebih baik. Efek positif lain dari yoga sebagai teknik relaksasi pikiran adalah mengurangi kecemasan serta membuat Anda merasa lebih tenang dan bahagia.
Penyakit yang Disebabkan oleh Stres
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa stres yang tidak terkendali dapat memicu munculnya berbagai penyakit atau bahkan memperparah malasah kesehatan yang sedang diderita. Nah, berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat muncul atau dipengaruhi oleh stres:
Sakit kepala
Stres adalah pemicu paling umum berbagai jenis sakit kepala, baik sakit kepala tegang, migrain, maupun sakit kelapa cluster. Stres juga diketahui dapat memperburuk sakit kepala yang sedang dialami.
Untuk mengatasi sakit kepala akibat stres, Anda dapat mengambil langkah-langkah sederhana dengan teknik relaksasi di atas. Selain itu, mengelola stres dengan baik juga dapat mencegah sakit kepala kambuh kembali.
Depresi
Stres yang tidak terkendali dan berkepanjangan bisa membuat Anda tertekan dan seiring waktu bisa memicu depresi. Bila Anda merasa putus asa, tidak stabil secara emosional, tubuh terasa lelah dan lesu, hingga tidak nafsu makan, bisa jadi Anda sedang depresi.
Bila berbagai teknik relaksasi di atas tidak mampu meredakan gejala depresi yang Anda alami, cobalah konsultasikan kondisi Anda ke psikolog atau psikiater.
Sakit jantung
Stres juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan masalah jantung. Stres berat yang terjadi tiba-tiba dan berdampak secara emosional juga dapat memicu serangan jantung.
Hal tersebut terjadi karena saat stres, jantung berdetak lebih cepat dan aliran darah meningkat. Tingkat stres yang tinggi bahkan dapat memicu pola hidup tidak sehat, seperti makan secara berlebihan, konsumsi minuman beralkohol, dan kebiasaan merokok, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terserang penyakit jantung.
Penuaan dini
Gaya hidup yang penuh tekanan dapat memicu respons peradangan di tubuh dan mengganggu pola tidur. Selain itu, hormon stres dan peradangan juga dapat memicu munculnya tanda-tanda penuaan dini.
Diabetes
Penderita diabetes tipe 2 perlu waspada bila mengalami stres. Stres yang berkepanjangan dapat memicu naiknya kadar gula darah. Stres juga bisa membuat penderita diabetes tidak memerhatikan pola makan yang dikonsumsi, sehingga memicu naiknya gula darah.
Stres dapat dialami siapa saja dan terjadi kapan saja. Dengan melakukan relaksasi secara rutin setidaknya 15 menit setiap harinya, Anda dapat mengendalikan atau mencegah stres sebelum memberikan dampak lebih jauh terhadap kesehatan Anda.
Jika stres yang Anda alami tidak kunjung reda setelah melakukan berbagai metode relaksasi di atas atau Anda mengalami gejala depresi atau masalah kesehatan lain yang disebabkan oleh stres, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater agar dapat diberikan penanganan.