Bunga daffodil secara tradisional banyak dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit. Bahkan, di beberapa negara, bunga ini menjadi simbol penyembuhan dan kebahagiaan. Namun, sebenarnya bunga daffodil merupakan tanaman beracun sehingga tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan.

Bunga daffodil (Narcissus pseudonarcissus) merupakan tanaman asli dari benua Eropa bagian utara. Menariknya, bunga daffodil disimbolkan sebagai awal atau harapan baru, karena menjadi bunga yang pertama mekar setelah musim dingin yang beku.

Bunga Daffodil, Ini Potensi Manfaat Kesehatan dan Risikonya - Alodokter

Bunga daffodil identik dengan kelopak berwarna putih dan oranye, sehingga membuat taman atau ruangan terlihat cerah. Meski warnanya cerah dan tampilannya begitu memesona, seluruh bagian tanaman ini diketahui mengandung racun, terutama pada bagian umbinya.

Potensi Manfaat Bunga Daffodil

Meski bersifat toksik, bunga daffodil secara tradisional dipercaya dapat meringankan beberapa jenis gangguan kesehatan. Dalam pengobatan tradisional, beberapa bagian bunga daffodil pernah digunakan untuk membantu meredakan batuk rejan, pilek, dan asma. Namun, belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung efektivitas maupun keamanannya. 

Selain itu, jika kelopak bunganya ditempelkan ke kulit, berbagai kondisi, seperti luka bakar atau nyeri sendi, dikabarkan bisa sembuh. Manfaat ini diduga berkat efek antinyeri dalam bunga daffodil, yang mana dapat mengurangi rasa sakit. 

Namun, sejauh ini efektivitas bunga daffodil dalam mengobati penyakit tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Soalnya, kebanyakan penelitian menyatakan bunga ini tidak aman untuk digunakan dalam pengobatan.

Meski begitu, salah satu penelitian menyatakan adanya potensi manfaat bunga daffodil untuk pengobatan penyakit Alzheimer. Bunga daffodil diketahui mengandung alkaloid yang disebut dengan galantamine, yaitu zat yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan mengingat penderita Alzheimer. 

Tidak hanya itu, kandungan galantamine yang diekstrak dari bunga daffodil diketahui dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif pada penderita Alzheimer, jika digunakan sesuai pengawasan medis.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kandungan galantamine dalam bunga daffodil bisa membuat otot menjadi relaks, serta berpotensi mengatasi cedera pada sistem saraf. Meski begitu, sampai saat ini bunga daffodil tidak bisa menyembuhkan penyakit Alzheimer atau mencegah seseorang terkena penyakit ini, ya.

Risiko Kesehatan di Balik Cantiknya Bunga Daffodil

Walau banyak yang percaya bunga daffodil bisa menyembuhkan berbagai penyakit, kamu perlu berhati-hati jika ingin mengonsumsi bunga ini, ya. Pasalnya, bunga daffodil mengandung bahan kimia berupa lycorine, yang bisa menyebabkan keracunan jika tertelan atau tersentuh oleh kulit.

Efek samping yang mungkin muncul jika mengonsumsi bunga daffodil secara langsung adalah tubuh menggigil, kesadaran menurun, iritasi pada mulut, lidah, dan tenggorokan. Selain itu, bunga daffodil juga bisa menyebabkan muntah, diare, gangguan pada otak dan saraf, pneumothorax, bahkan kematian.

Kalau dioleskan langsung ke kulit, bunga daffodil bisa memicu iritasi kulit yang parah atau luka karena mengandung alkaloid berupa masonin dan homolycorin. Oleh karena itu, kamu tidak disarankan untuk mengonsumsi atau menggunakan bunga daffodil secara langsung tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Ibu hamil, anak-anak, dan orang dengan penyakit hati atau ginjal sebaiknya menghindari penggunaan produk yang mengandung ekstrak bunga daffodil tanpa pengawasan medis.

Perlu diingat, tidak semua produk alami itu aman untuk dikonsumsi, salah satunya bunga daffodil ini. Namun, bila kamu membeli suplemen bunga daffodil yang sudah dijamin keamanannya oleh BPOM, hal tersebut tidak masalah. Yang penting, baca petunjuk penggunaan dan jangan dikonsumsi lebih dari dosis yang dianjurkan.

Nah, jika kamu belum yakin akan keamanan dan khasiat bunga daffodil untuk mengatasi penyakit, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.