Busung lapar adalah kondisi ketika tubuh kekurangan asupan protein dan kalori dalam jangka panjang. Salah satu tanda khasnya adalah pembengkakan pada perut meskipun tubuh penderitanya sangat kurus. 

Busung lapar atau kwashiorkor terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup protein, meskipun jumlah asupan kalori dari karbohidrat mungkin masih tercukupi. Kondisi ini sering dialami oleh anak-anak di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Busung Lapar

Selain menimbulkan pembengkakan, busung lapar dapat mengganggu pertumbuhan, perkembangan, dan sistem daya tahan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala busung lapar sejak dini agar penanganan bisa dilakukan sebelum menimbulkan gangguan kesehatan serius dan bahkan mengancam nyawa.

Penyebab Busung Lapar

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan busung lapar:

  • Kekurangan asupan protein, vitamin, dan mineral, dalam jangka panjang
  • Faktor sosial dan ekonomi, misalnya akibat kemiskinan, perang, bencana alam, atau akses terbatas terhadap makanan bergizi 
  • Gangguan kesehatan tertentu, seperti HIV/AIDS, infeksi cacing, atau tuberkulosis

Gejala Busung Lapar

Busung lapar dapat dikenali melalui beberapa gejala atau tanda berikut:

  • Pembengkakan yang biasanya terjadi di perut, kaki, dan wajah akibat penumpukan cairan (edema)
  • Pertumbuhan terhambat, yang ditandai dengan anak bertubuh pendek, kurus, dan berat badannya tidak bertambah sesuai usia
  • Kulit menjadi kering, pecah-pecah, dan mudah luka
  • Rambut tampak kusam, tipis, mudah rontok, atau bahkan bisa berubah warna
  • Hilang nafsu makan
  • Sering rewel
  • Daya tahan tubuh rendah sehingga lebih mudah terkena infeksi, sering demam, diare kronis, atau luka yang sulit sembuh

Kapan harus berkonsultasi ke dokter

Jika Anda menemukan tanda-tanda busung lapar pada anak atau anggota keluarga, segera konsultasikan ke dokter. Untuk mendapatkan jawaban yang cepat dan tepat, Anda bisa berkonsultasi ke dari rumah secara online lewat chat

Penanganan sejak dini sangat penting untuk meningkatkan peluang pemulihan dan pencegahan komplikasi yang berbahaya. Pengobatan sedini mungkin juga bertujuan untuk mengatasi kondisi yang menyebabkan anak mengalami busung lapar. Dengan begitu, pemberian nutrisi akan lebih efektif.

Jangan tunda untuk segera membawa anak ke dokter jika ia menunjukkan keluhan berikut:

  • Pembengkakan yang tidak wajar di perut, kaki, atau wajah
  • Pertumbuhan anak terhambat, yang disertai gejala lemas, hilang nafsu makan, serta perubahan pada kulit atau rambut
  • Diare, infeksi berulang, atau luka yang sulit sembuh
  • Kondisi tidak membaik meski sudah diberi makanan bergizi

Jika terjadi kondisi gawat darurat, seperti sesak napas berat, kejang, tidak dapat makan sama sekali, atau penurunan kesadaran, segera bawa ke IGD di rumah sakit terdekat.

Diagnosis Busung Lapar

Dokter akan melakukan tanya jawab dengan orang tua terkait pemberian makanan, penyakit yang pernah atau sedang diderita, serta lingkungan tempat tinggal anak. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai tanda-tanda klinis, seperti pembengkakan, berat dan tinggi badan, perubahan kulit, serta kondisi rambut.

Untuk memastikan diagnosis, dokter juga akan menjalankan pemeriksaan penunjang meliputi:

  • Tes darah, untuk mendeteksi kadar protein (albumin) dan gangguan elektrolit, menilai fungsi hati, dan mencari tanda-tanda infeksi, yang bisa memperburuk busung lapar
  • Foto Rontgen dada dan tes Mantoux, untuk mendeteksi penyakit tuberkulosis yang sering menyebabkan busung lapar

Pengobatan Busung Lapar

Penanganan busung lapar harus dilakukan secara bertahap dan terkontrol agar aman dan efektif. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

  • Pemberian makanan tinggi energi dan protein sesuai anjuran dokter atau ahli gizi, biasanya dimulai dengan makanan cair lalu bertahap ke makanan padat
  • Penanganan infeksi dengan memberikan antibiotik, serta cairan infus jika terjadi dehidrasi
  • Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
  • Pemberian vitamin dan mineral, seperti vitamin A, zinc, dan zat besi, untuk membantu proses pemulihan tubuh
  • Pengamatan ketat terhadap kemungkinan komplikasi selama masa pemulihan, baik di rumah sakit maupun di rumah

Komplikasi Busung Lapar

Jika tidak segera ditangani, busung lapar dapat menyebabkan komplikasi, antara lain:

  • Pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak yang tertinggal
  • Penurunan imunitas sehingga mudah terkena infeksi berat, seperti pneumonia, diare parah, atau tuberkulosis
  • Kerusakan organ, seperti gagal jantung atau gagal ginjal

Pencegahan Busung Lapar

Beberapa upaya berikut dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya busung lapar:

  • Pastikan untuk memenuhi asupan protein, vitamin, dan mineral, sesuai usia tumbuh kembang anak. 
  • Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, kemudian lanjutkan dengan pemberian MPASI yang bernutrisi.
  • Rutin membawa anak ke posyandu untuk memantau pertumbuhannya dan mendapatkan imunisasi.
  • Jagalah kebersihan lingkungan dan sediakan akses air bersih untuk mencegah infeksi yang dapat memperparah malnutrisi.