Cek kolesterol tidak hanya perlu dilakukan oleh orang tua saja, tapi juga orang usia muda. Gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat menyebabkan gangguan kesehatan akibat kolesterol tinggi bisa mengancam siapa pun tanpa kenal usia.

Tes kolesterol atau disebut juga pemeriksaan profil lipid adalah pemeriksaan medis berupa tes darah untuk mengukur jumlah total zat lemak (kolesterol dan trigliserida) dalam darah. Cek kolesterol berguna untuk menentukan apakah seseorang memiliki kolesterol tinggi atau tidak.

Cek Kolesterol: Manfaat dan Prosedur Pelaksanaan yang Perlu Anda Ketahui - Alodokter

Perlu diketahui, kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Nah, tes kolesterol ini berguna untuk mendeteksi risiko tersebut. Karena umumnya kolesterol tinggi tidak menimbulkan tanda atau gejala, pemeriksaan kadar kolesterol perlu Anda lakukan secara teratur.

Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2014, penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian tertinggi setelah stroke, yakni sebesar 12,9%. Penderita penyakit jantung dan stroke banyak ditemukan pada kelompok usia 45-74 tahun. Namun, penyakit ini juga bisa terjadi pada orang berusia 15-24 tahun.

Prosedur Pemeriksaan Kolesterol

Cek kolesterol sebaiknya dilakukan secara berkala, yakni 5 tahun sekali sejak usia 20 tahun. Kendati demikian, ada beberapa kelompok orang yang disarankan untuk melakukan cek kolesterol lebih sering, di antaranya:

  • Pria berusia 55 tahun ke atas dan wanita berusia 65 tahun ke atas.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung.
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
  • Memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes.
  • Merokok, kurang aktif berolahraga, atau sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat, misalnya makanan berlemak atau gorengan.

Pemeriksaan kolesterol dilakukan melalui pengambilan sampel darah, baik dari ujung jari maupun dari pembuluh darah, untuk kemudian diperiksa di laboratorium klinik atau rumah sakit. Tes ini biasanya hanya membutuhkan waktu beberapa menit.

Dokter akan menentukan apakah Anda harus berpuasa atau tidak sebelum melakukan cek kolesterol, dan akan menginformasikan apakah ada persiapan lain yang perlu dilakukan. Lama puasa yang disarankan adalah 9-12 jam sebelum tes, dan tes umumnya dilakukan pada pagi hari.

Arti Hasil Pemeriksaan Kolesterol

Tes kolesterol lengkap meliputi pengukuran terhadap 4 jenis lemak dalam darah, yakni HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), trigliserida, dan total kolesterol (total keseluruhan dari jenis kolesterol). Hasil pemeriksaan kolesterol yang ideal adalah sebagai berikut:

  • LDL: kurang dari 130 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
  • HDL: lebih dari 60 mg/dL (semakin tinggi jumlahnya, semakin baik).
  • Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
  • Trigliserida: kurang dari 150 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).

Seseorang disebut memiliki kolesterol tinggi apabila hasil pemeriksaan kolesterol LDLnya lebih dari 190 mg/dL, atau total kolesterolnya lebih dari 240 mg/dL.

Sebagai catatan, masing-masing laboratorium atau fasilitas kesehatan di tempat pemeriksaan kolesterol dilakukan bisa memiliki sedikit perbedaan nilai rentang normal hasil pemeriksaan kolesterol.

Tips Sehat Mengendalikan Kadar Kolesterol

Kolesterol tinggi yang disebabkan oleh faktor usia dan keturunan memang sulit dikendalikan. Namun bila disebabkan oleh faktor lainnya, kolesterol tinggi bisa diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat dan obat dari dokter.

Berikut beberapa tips sehat untuk menjaga agar kadar kolesterol Anda stabil:

Konsumsi makanan bergizi seimbang

Untuk mengurangi kolesterol, konsumsilah berbagai macam sayuran, buah-buahan, makanan yang mengandung gandum atau biji-bijian, produk susu rendah lemak, dan makanan sumber protein.

Hindari makanan yang mengandung banyak kolesterol, seperti daging, hati, kuning telur, udang, maupun produk susu olahan. Batasi juga penggunaan garam dalam masakan sehari-hari.

Menerapkan pola hidup sehat

Usahakan untuk aktif berolahraga setiap hari atau setidaknya selama 150 menit per minggu. Hentikan kebiasaan merokok dan batasi konsumsi minuman beralkohol. Perlu Anda ketahui, terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar trigliserida.

Konsumsi makanan dan minuman penurun kolesterol

Sejumlah makanan penurun kolesterol yang disarankan untuk dikonsumsi adalah gandum utuh, oatmeal, apel, pir, pisang, okra merah, dan jeruk. Sayuran, seperti terong dan okra; serta kacang-kacangan, seperti buncis, kacang merah, dan lentil; juga baik untuk dikonsumsi.

Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen penurun kolesterol yang rendah lemak serta mengandung beta glucan dan inulin, berikut penjelasannya:

  • Beta glucan merupakan sejenis serat yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol. Zat ini banyak ditemukan pada gandum utuh, oatmeal, dan rumput laut.
  • Inulin adalah jenis serat larut air yang berguna menurunkan kadar trigliserida dalam darah.

Konsumsi suplemen sesuai aturan dan dosis yang tertera pada kemasan. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, penggunaan suplemen makanan atau minuman penurun kolesterol sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter.

Kolesterol tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan menerapkan pola hidup dan pola makan yang sehat. Bila perlu, konsumsilah obat-obatan serta suplemen penurun kolesterol, sesuai anjuran dokter. Selain itu, jangan lupa melakukan cek kolesterol secara berkala untuk memantau kadar kolesterol Anda, meskipun tidak terdapat gejala.