Cherophobia adalah kondisi ketika seseorang merasa takut atau cemas, serta menolak kebahagiaan dan situasi yang menyenangkan. Penderita kelainan ini cenderung menghindari aktivitas yang bisa membuatnya bahagia karena merasa tidak pantas, khawatir akan konsekuensi buruk, atau takut terjadi hal negatif.
Kebahagiaan adalah sesuatu yang diimpikan dan dikejar oleh sebagian besar orang. Namun, ada beberapa orang yang justru merasa takut, cemas, atau tidak nyaman setiap kali merasakan kesenangan. Kelainan ini dikenal dengan cherophobia atau ketakutan berlebih terhadap perasaan bahagia.
Cherophobia bisa dialami oleh siapa saja. Penderita kondisi ini sering kali merasa bersalah, tidak layak bahagia, atau khawatir hal buruk akan datang setelah mereka merasa senang.
Penyebab dan Faktor Risiko Cherophobia
Berikut adalah faktor-faktor yang diduga dapat memicu terjadinya cherophobia:
- Pernah mengalami kejadian traumatis setelah mengalami kebahagiaan
- Mendapatkan pola asuh dari orang tua atau keluarga yang menanamkan keyakinan bahwa kebahagiaan itu “berbahaya”, “berlebihan”, atau “tidak layak”
- Menderita penyakit mental lain, seperti gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan obsesif kompulsif (OCD)
- Berada dalam lingkungan budaya yang meyakini bahwa terlalu bahagia bisa menyebabkan kemalangan atau masalah
- Merasa tidak pantas bahagia atau takut dinilai buruk oleh orang lain
Gejala Cherophobia
Cherophobia dapat muncul dengan beragam bentuk perilaku maupun perasaan. Berikut beberapa ciri yang umum dialami oleh orang dengan kondisi ini:
- Sering menolak undangan ke acara yang menyenangkan, seperti pesta, liburan, atau makan bersama
- Merasa bersalah, takut, atau tidak nyaman, saat berada dalam situasi bahagia
- Menghindari aktivitas yang umumnya dianggap menyenangkan
- Merasa khawatir berlebihan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi setelah mengalami kebahagiaan
- Kesulitan menikmati pencapaian atau keberhasilan pribadi karena muncul rasa cemas
- Menarik diri dari hubungan sosial atau aktivitas yang dulu disukai
Kapan harus berkonsultasi ke dokter
Jika sering merasa cemas atau bersalah saat bahagia, serta cenderung menghindari hal-hal menyenangkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Untuk lebih memudahkan, Anda bisa memilih dokter yang diinginkan dan membuat janji konsultasi di sini tanpa harus keluar rumah.
Namun, jangan tunda untuk ke dokter jika Anda mengalami keluhan-keluhan berikut:
- Takut terhadap kebahagiaan sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, mulai dari pekerjaan, sekolah, hingga hubungan sosial
- Sulit mengendalikan pikiran negatif atau kecemasan meski sudah mencoba berbagai cara
- Gejala depresi berat, seperti merasa putus asa, kehilangan semangat, atau muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri
Diagnosis Cherophobia
Untuk mendiagnosis cherophobia, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala, pengalaman masa lalu, serta pola pikir dan emosi yang muncul ketika pasien menghadapi situasi membahagiakan. Dengan begitu, dokter bisa memahami ketakutan terhadap kebahagiaan berkaitan dengan trauma, pola asuh, atau faktor psikologis lain.
Pasien mungkin akan diminta untuk mengisi kuesioner atau menjalani tes psikologi. Tujuannya adalah untuk mengukur tingkat kecemasan, depresi, dan kecenderungan pikiran negatif.
Jika diperlukan, dokter dapat menjalankan pemeriksaan tambahan untuk memastikan diagnosis. Hal ini karena cherophobia sering kali terjadi bersamaan dengan penyakit mental lain, seperti gangguan kecemasan, depresi, atau PTSD.
Pengobatan Cherophobia
Metode pengobatan yang sering diterapkan untuk mengatasi cherophobia, antara lain:
- Terapi kognitif perilaku (CBT), untuk mengubah pola pikir negatif dan membiasakan penderita cherophobia menerima serta menikmati kebahagiaan secara bertahap
- Konseling psikologis, untuk mengajarkan pasien agar bisa mengenali akar masalah dan mengembangkan strategi mengelola rasa cemas
- Pemberian obat antidepresan atau antiansietas, untuk mengatasi cherophobia yang disertai gangguan kecemasan berat atau depresi
- Terapi kelompok, untuk membantu penderita cherophobia saling berbagi pengalaman dan dukungan emosional, sehingga mereka merasa tidak sendiri dan lebih termotivasi untuk pulih
Komplikasi Cherophobia
Tanpa penanganan yang tepat, cherophobia dapat menyebabkan sejumlah komplikasi atau gangguan kesehatan, seperti:
- Gangguan hubungan sosial dan keluarga karena kecenderungan menarik diri
- Risiko lebih tinggi mengalami depresi, gangguan kecemasan kronis, dan isolasi sosial
- Penurunan kualitas hidup akibat sulit menikmati momen positif atau pencapaian pribadi
- Masalah kesehatan fisik akibat stres berkepanjangan
Pencegahan Cherophobia
Berikut adalah upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya cherophobia:
- Membangun pola pikir positif dan menerima bahwa kebahagiaan adalah hak semua orang
- Mendukung anggota keluarga atau teman yang menunjukkan kecenderungan menolak kebahagiaan
- Mencari bantuan psikolog atau psikiater jika merasa sulit mengelola rasa cemas atau pola pikir negatif
- Menjaga komunikasi terbuka dalam keluarga untuk mencegah pola asuh yang menekan atau negatif
- Membiasakan untuk mengekspresikan rasa syukur dan menikmati momen bahagia, sekecil apa pun