Colidium adalah obat antidiare yang mengandung bahan aktif 2 mg loperamide. Obat ini digunakan untuk mengatasi diare akut maupun kronis. Colidium tersedia dalam bentuk kaplet dan hanya boleh digunakan sesuai anjuran dokter.
Kandungan loperamide dalam Colidium bekerja dengan cara memperlambat pergerakan usus. Mekanisme ini membuat cairan dan elektrolit di usus besar lebih banyak diserap, sehingga tinja menjadi lebih padat dan frekuensi buang air besar dapat berkurang.

Colidium tidak dianjurkan untuk mengatasi diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri berat atau diare berdarah karena dapat memperburuk kondisi. Oleh sebab itu, penggunaan Colidium perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahan diare.
Apa Itu Colidium
| Bahan aktif | Loperamide |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antidiare |
| Manfaat | Meredakan diare akut dan diare berkepanjangan (diare kronis) |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥12 tahun |
| Colidium untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Colidium untuk ibu menyusui | Colidium umumnya aman dikonsumsi oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai aturan pakai atau anjuran dokter. |
| Bentuk obat | Kaplet |
Peringatan sebelum Menggunakan Colidium
Colidium hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini, yaitu:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Colidium tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap loperamide.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda mengalami sakit perut tanpa diare, ileus paralitik, sembelit, disentri akut, kolitis ulseratif, atau diare akibat infeksi bakteri maupun konsumsi antibiotik.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit liver, HIV/AIDS, atau riwayat penyalahgunaan NAPZA.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki aritmia, kelainan hasil EKG, atau jika ada anggota keluarga Anda yang mengalami henti jantung mendadak pada usia muda.
- Diskusikan dengan dokter mengenai pemakaian obat ini jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Colidium karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Colidium. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Colidium.
Dosis dan Aturan Pakai Colidium
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Colidium untuk menangani diare berdasarkan kondisi pasien:
Kondisi: Diare akut
- Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: 4 mg setelah buang air besar (BAB). Dosis dapat ditambah 2 mg lagi jika masih diare. Dosis maksimal 16 mg per hari.
Kondisi: Diare kronis
- Dewasa: Dosis awal 4 mg per hari. Dosis selanjutnya 2–12 mg per hari. Pengobatan dilakukan hingga tinja padat, minimal dalam 1–2 kali BAB per hari. Dosis maksimal 16 mg per hari.
Cara Menggunakan Colidium dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Colidium. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Colidium berikut ini:
- Konsumsilah Colidium sebelum atau sesudah makan. Telan kaplet secara utuh dengan air putih.
- Perbanyak minum air putih atau minuman elektrolit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare.
- Hentikan penggunaan Colidium dan segera konsultasikan ke dokter bila diare tidak membaik dalam 2 hari atau muncul tanda-tanda dehidrasi.
- Simpan Colidium di tempat sejuk dan kering yang terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Colidium dengan Obat Lain
Interaksi yang dapat terjadi jika Colidium digunakan bersama obat-obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan bersama haloperidol, moxifloxacin, atau amiodarone
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Colidium jika digunakan bersama ritonavir, quinidine, atau itraconazole
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping desmopressin
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Colidium bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Colidium
Mengingat Colidium mengandung loperamide, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi obat ini, antara lain:
- Kantuk
- Pusing
- Mulut kering
- Mual
- Kram perut
- Sembelit
Jika efek samping di atas tidak membaik, berkonsultasilah dengan dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter. Dokter dapat memberikan saran atau pengobatan lanjutan sesuai kebutuhan Anda.
Segeralah ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Diare berdarah atau berair
- Nyeri perut atau kembung
- Diare yang makin parah
- Pusing seperti akan pingsan
- Detak jantung cepat atau tidak beraturan
- Nyeri dada