Dermatillomania adalah kondisi saat seseorang menggaruk, menggosok, menggigit, dan mencabuti kulitnya secara impulsif. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena bisa menyebabkan luka.

Dermatillomania lebih sering terjadi pada wanita dan penyebabnya pun belum dapat dipastikan. Dermatillomania diketahui berhubungan dengan OCD dan kondisi yang terkait dengannya, contohnya trikotilomania atau onychophagia. Selain itu, seseorang yang berjerawat, stres, cemas, atau menderita eksim, juga berisiko mencabuti kulitnya.

Dermatillomania, Kebiasaan Mencabuti Kulit - Alodokter

Gejala Dermatillomania

Biasanya mencabuti kulit awalnya dilakukan secara tidak sadar yang seiring waktu menjadi kebiasaan. Beberapa kondisi yang bisa memicu penderita dermatillomania mengelupasi kulitnya adalah saat ia merasa tertekan, cemas, marah, bosan, dan lelah, atau ketika beraktivitas yang tidak banyak gerak, seperti menonton televisi dan membaca.

Penderita dermatillomania akan fokus mencabuti satu area kulit mana pun, khususnya yang bertekstur kasar, terdapat bercak, serta kulit yang berjerawat atau korengan. Cara mencabutnya bisa dilakukan dengan mencungkil dengan kuku atau pinset, serta menggigitnya.

Berikut ini adalah tanda-tanda dermatillomania yang perlu Anda ketahui:

  • Memiliki keinginan yang kuat untuk menggaruk, menggosok, dan mencabut kulit
  • Merasa puas saat berhasil mencabut kulit
  • Mencabut kulit dilakukan secara diam-diam karena malu atau takut dianggap aneh
  • Merasa cemas saat belum mencabut kulit
  • Menyembunyikan kulit yang dikelupasi dengan make up, pakaian, atau ditutup dengan plester

Dampak dan Penanganan Dermatillomania

Kebiasaan mencabuti kulit bisa membuat kulit menjadi luka dan menyebabkan terbentuknya koreng, jaringan parut, serta hiperpigmentasi. Penderita dermatillomania juga berisiko mengalami iritasi dan infeksi kulit, contohnya folikulitis.

Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi kulit yang tidak diobati bisa menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan sepsis. Apabila tidak segera mendapatkan perawatan, sepsis akan menimbulkan kerusakan di berbagai organ tubuh.

Karena tekstur dan warna kulitnya sudah tidak normal, penderita dermatillomania sering kali merasa malu, cemas, dan stres, bahkan enggan bertemu dengan banyak orang. Akibatnya, mereka menarik diri dari hubungan sosial dan risiko terkena depresi bisa semakin tinggi.

Untuk mencegah terjadinya berbagai masalah tersebut, pasien dermatillomania perlu mendapatkan perawatan yang tepat dengan menjalani pemeriksaan dan penanganan dari dokter dan psikiater. Perawatan yang diberikan dapat berupa:

Psikoterapi

Ada banyak jenis terapi yang dapat direkomendasikan untuk pasien dermatillomania, yaitu terapi perilaku kognitif, pelatihan pembalikan kebiasaan, dan terapi penerimaan diri.

Melalui psikoterapi, dokter akan melatih dan memperbaiki pola pikir pasien serta membentuk kesadaran pasien agar bisa berhenti dari kebiasaan ini. Pasien juga akan diajarkan untuk menerima perasaan negatif dan cara menyalurkan emosi dengan positif.

Pemberian obat-obatan

Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk mengatasi masalah kejiwaan lain yang dialami pasien dermatillomania. Salah satu obat yang dinilai efektif untuk mengatasi kondisi ini adalah obat antidepresan.

Nah, jika keinginan mengelupasi kulit muncul, Anda bisa menyibukkan tangan dengan menggambar, journaling, atau stress ball. Anda juga bisa mengalihkan perhatian diri dengan bermeditasi, berjalan-jalan di sekitar rumah, atau menelepon orang terdekat.

Pengobatan dermatillomania membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, pasien dermatillomania perlu bersabar dan menjalani perawatan dengan tepat agar bisa pulih dan kembali menjalani hidupnya dengan normal. Dukungan emosional dari orang-orang di sekitarnya pun perlu mereka dapatkan.

Bila Anda atau orang di dekat Anda mengalami gejala dermatillomania, terlebih kalau sudah sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, ada baiknya untuk periksakan diri ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.