Diare karena infeksi usus adalah salah satu masalah pencernaan yang sering dialami oleh banyak orang. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit, sehingga penting untuk mengetahui cara mengatasinya agar tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Diare akibat infeksi usus bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Penyakit ini umumnya menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi, dan sering kali menjadi masalah kesehatan masyarakat, terutama di lingkungan dengan sanitasi yang kurang baik.

Diare karena infeksi usus biasanya disebabkan oleh mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, atau jamur. Meskipun gejala umumnya ringan, sebagian kasus dapat menjadi berat hingga berisiko menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak-anak dan lansia. Memahami gejala dan langkah penanganannya sangat penting agar Anda terhindar dari risiko komplikasi yang lebih parah.
Diare karena Infeksi Usus dan Gejalanya
Gejala diare karena infeksi usus dapat muncul secara tiba-tiba ataupun bertahap, tergantung jenis mikroorganisme penyebabnya. Setiap orang bisa mengalami gejala yang berbeda, mulai dari ringan hingga berat.
Berikut ini adalah gejala diare karena infeksi usus yang bisa terjadi:
- Buang air besar lebih dari tiga kali sehari
- Tidak mampu menahan buang air besar
- Perut mulas atau kram
- Mual dan muntah
- Demam
- Tubuh terasa lemas
- Tinja disertai darah atau lendir
- Perut kembung dan tidak nyaman
- Kehilangan nafsu makan
Diare Karena Infeksi Usus dan Penanganannya
Untuk membantu pemulihan dan pencegahan komplikasi, berikut ini adalah beberapa langkah penting yang bisa Anda lakukan secara mandiri di rumah:
1. Mencukupi asupan cairan
Langkah pertama untuk mengatasi diare karena infeksi usus adalah memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Anda bisa mengonsumsi air putih, oralit, atau cairan rehidrasi lain secara teratur agar kebutuhan cairan tercukupi.
Dehidrasi merupakan komplikasi paling berbahaya dari diare, sehingga penting untuk segera mengganti cairan yang hilang setiap kali buang air besar.
2. Memilih makanan yang mudah dicerna
Selain mencukupi asupan cairan, pemilihan makanan juga harus diperhatikan. Selama diare, makanlah makanan yang mudah dicerna, seperti bubur atau roti tawar, dan hindari makanan berlemak, pedas, serta berserat tinggi.
Dengan pola makan yang tepat, saluran cerna tidak akan semakin teriritasi sehingga proses pemulihan bisa berjalan lebih lancar.
3. Mengonsumsi obat antibiotik atau antidiare
Dalam beberapa kasus infeksi bakteri tertentu, dokter mungkin akan meresepkan obat antibiotik. Penggunaan antibiotik hanya diberikan jika diare karena infeksi usus terjadi akibat infeksi bakteri. Pemakaian obat ini wajib di bawah pengawasan dokter untuk mencegah terjadinya resistensi.
Jika diare berlangsung terus-menerus atau disertai gejala berat, dokter bisa saja meresepkan obat antidiare, seperti loperamide atau bismuth subsalicylate. Namun, obat ini tidak selalu diperlukan dan tidak boleh diberikan pada kondisi tertentu, misalnya bila terdapat darah pada tinja atau diare disertai demam tinggi, terutama pada anak-anak.
4. Menjaga kebersihan
Penanganan diare karena infeksi usus juga bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Biasakan mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan sebelum makan, konsumsi air matang, serta pastikan bahan makanan dimasak hingga matang sempurna. Hal ini penting agar Anda terhindar dari komplikasi yang lebih serius.
Pada umumnya, diare karena infeksi usus dapat membaik dengan perawatan mandiri, asalkan tidak terdapat tanda dehidrasi berat atau gejala berbahaya. Namun, pada kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi medis tertentu, pemantauan medis tetap dibutuhkan agar tidak terjadi komplikasi yang mengancam keselamatan.
Jika Anda merasa diare tidak kunjung membaik atau muncul tanda-tanda bahaya seperti lemas, pingsan, atau tidak bisa minum sama sekali, segera cari bantuan medis ke fasilitas kesehatan terdekat. Anda juga dapat memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter di ALODOKTER untuk mendapatkan saran medis awal sebelum ke rumah sakit.