Endokarditis adalah peradangan pada endokardium, yaitu lapisan di bagian dalam jantung. Peradangan ini umumnya disebabkan oleh bakteri, tetapi bisa juga disebabkan oleh virus atau jamur.

Endokarditis umumnya tidak menyerang orang dengan jantung yang sehat. Kondisi ini paling berisiko terjadi pada pasien yang menderita kerusakan katup jantung, telah menjalani operasi cangkok katup jantung, atau menderita kelainan jantung.

Endocarditis - alodokter

Bila tidak segera ditangani, endokarditis dapat merusak katup jantung dan mengganggu aliran darah di jantung. Hal tersebut bisa memicu komplikasi berbahaya, seperti gagal jantung atau stroke.

Endokarditis merupakan penyakit peradangan yang jarang terjadi. Kondisi ini hanya dialami oleh 3–10 dari setiap 100.000 orang.

Penyebab Endokarditis

Endokarditis terjadi ketika kuman masuk ke aliran darah yang menuju ke jantung, kemudian menempel di katup jantung yang mengalami gangguan atau di jaringan jantung yang rusak. Kuman tersebut lalu berkembang biak di lapisan dalam jantung (endokardium).

Kuman penyebab endokarditis dapat masuk ke aliran darah melalui:

  • Gigi dan mulut yang tidak dirawat dengan baik sehingga kuman masuk melalui gusi yang berdarah
  • Organ lain yang terinfeksi, misalnya akibat luka terbuka di kulit, infeksi menular seksual, atau infeksi di saluran pencernaan
  • Kateter urine atau jarum infus, terutama yang telah dipasang dalam waktu yang lama, misalnya pada pasien stroke atau cuci darah
  • Jarum suntik yang terkontaminasi kuman, baik pada penggunaan NAPZA suntik, pembuatan tato, maupun pemasangan tindik

Faktor risiko endokarditis

Endokarditis dapat dialami oleh siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita kondisi ini, yaitu:

  • Berusia lebih dari 60 tahun
  • Menggunakan katup jantung buatan
  • Mengalami kerusakan pada katup jantung
  • Menderita penyakit jantung bawaan
  • Menggunakan alat bantu pada jantung, seperti alat pacu jantung
  • Pernah menderita endokarditis sebelumnya
  • Pernah menggunakan NAPZA bentuk suntik
  • Memiliki daya tahan tubuh lemah
  • Menggunakan kateter dalam jangka panjang
  • Memiliki kondisi gigi dan mulut yang buruk

Gejala Endokarditis

Gejala endokarditis bisa berkembang secara perlahan dalam hitungan minggu atau bulan (subacute endocarditis), atau secara mendadak dalam beberapa hari (acute endocarditis). Hal tersebut tergantung pada penyebab infeksi dan apakah penderita mengalami gangguan di jantung.

Gejala yang dapat muncul pada penderita endokarditis adalah:

  • Demam
  • Menggigil
  • Kelelahan
  • Nyeri otot dan sendi
  • Keringat berlebih di malam hari
  • Detak jantung cepat
  • Batuk terus-menerus
  • Pembengkakan di kaki atau perut
  • Sakit kepala
  • Sesak napas, terutama saat beraktivitas
  • Nyeri dada, terutama saat bernapas
  • Bunyi jantung tidak normal
  • Kulit pucat

Pada kasus yang jarang terjadi, gejala lain juga dapat muncul, seperti:

  • Penurunan berat badan
  • Hematuria (darah pada urine)
  • Bintik merah disertai nyeri di telapak tangan atau kaki
  • Benjolan merah atau ungu di bawah kulit, jari tangan, atau jari kaki
  • Bintik merah atau ungu di kulit, bagian putih mata, atau di dalam mulut
  • Linglung

Kapan harus ke dokter

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala yang telah disebutkan di atas, terutama jika memiliki kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya endokarditis, seperti penyakit jantung bawaan, atau pernah menderita endokarditis sebelumnya.

Pemeriksaan sejak dini diperlukan agar endokarditis dapat segera didiagnosis, mengingat beberapa gejalanya serupa dengan gejala flu.

Diagnosis Endokarditis

Untuk mendiagnosis endokarditis, dokter akan terlebih dahulu melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dialami dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk mendengarkan bunyi jantung pasien dengan menggunakan stetoskop.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menetapkan diagnosis, seperti:

  • Tes darah, untuk mendeteksi jenis kuman di dalam tubuh dan mengukur kadar penanda peradangan dalam tubuh, seperti sel darah putih
  • Elektrokardiogram (EKG), untuk mendeteksi kelainan pada detak dan irama jantung dengan mengukur aktivitas listrik jantung
  • Foto Rontgen dada, untuk melihat apakah endokarditis telah menyebar ke paru-paru dan melihat apakah terjadi pembesaran jantung
  • Ekokadiografi, untuk memeriksa kelainan di jantung dengan menggunakan USG
  • Pemindaian dengan CT scan atau MRI, untuk memeriksa apakah infeksi sudah menyebar ke organ lain, seperti otak atau dinding dada

Pengobatan Endokarditis

Pada banyak kasus, pasien endokarditis dapat disembuhkan dengan pemberian obat-obatan. Sementara, pada beberapa kasus lainnya, prosedur bedah perlu dilakukan untuk memperbaiki kerusakan katup jantung dan membersihkan sisa infeksi.

Berikut ini adalah metode pengobatan endokarditis:

Obat-obatan

Obat-obatan yang diberikan oleh dokter akan disesuaikan dengan jenis kuman yang menyebabkan infeksi. Jika penyebabnya adalah bakteri, pasien akan diberikan antibiotik suntik selama di rumah sakit.

Perawatan di rumah sakit dapat berlangsung selama 2–6 minggu, tergantung pada tingkat keparahan pasien. Bila kondisi sudah membaik, pasien dapat melanjutkan terapi antibiotik di rumah. Meski begitu, pasien dianjurkan untuk kontrol secara rutin ke dokter untuk memastikan pengobatan berjalan dengan baik.

Jika endokarditis disebabkan oleh jamur, dokter akan memberikan obat antijamur. Pada beberapa kasus, pasien perlu mengonsumsi obat antijamur seumur hidup untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Operasi

Operasi dilakukan pada pasien yang katup jantungnya sudah rusak atau pasien yang telah menderita endokarditis sejak lama. Operasi juga bisa dilakukan pada endokarditis yang disebabkan oleh infeksi jamur.

Operasi bertujuan untuk membuang jaringan yang mati, penumpukan cairan, dan jaringan parut dari area yang terinfeksi. Dokter dapat melakukan perbaikan katup jantung atau menggantinya, tergantung kondisi kesehatan pasien.

Selain beberapa kondisi di atas, dokter juga akan menyarankan prosedur operasi jika:

  • Endokarditis menyebabkan gagal jantung sehingga aliran darah menjadi terganggu
  • Demam tinggi terus berlanjut meski sedang menjalani terapi antibiotik atau antijamur
  • Endokarditis disebabkan oleh jenis jamur yang agresif atau bakteri yang kebal terhadap antibiotik
  • Muncul abses atau fistula (saluran tidak normal) di bagian dalam jantung
  • Endokarditis menimbulkan gumpalan darah
  • Pasien memiliki katup jantung prostetik

Dari seluruh kasus endokarditis, sekitar 15–25% pasien memerlukan prosedur operasi.

Komplikasi Endokarditis

Endokarditis dapat memicu terbentuknya gumpalan darah dan bakteri di area infeksi. Gumpalan tersebut dapat terlepas dan berpindah ke organ vital lain, seperti otak, paru-paru, ginjal, atau saluran cerna.

Bila kondisi tersebut tidak segera ditangani, penderita endokarditis dapat mengalami komplikasi, berupa:

  • Gangguan jantung, seperti kerusakan katup jantung dan gagal jantung
  • Abses atau kantung berisi nanah pada jantung, otak, dan paru-paru
  • Stroke
  • Kejang
  • Emboli paru
  • Kerusakan ginjal
  • Pembesaran limpa (splenomegali)

Pencegahan Endokarditis

Untuk mencegah endokarditis, hindari paparan kuman yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Upaya yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menjaga kebersihan gigi dan mulut secara rutin
  • Menghindari perilaku yang dapat memicu infeksi, seperti menggunakan jarum suntik yang tidak steril
  • Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter bila memiliki riwayat endokarditis sebelumnya, telah menjalani operasi cangkok katup jantung, atau memiliki penyakit jantung bawaan