Kehamilan dapat memicu berbagai keluhan yang tidak menyenangkan. Pijat ibu hamil dapat dilakukan sebagai salah satu cara meringankan rasa tidak nyaman tersebut dan membuat ibu hamil merasa rileks.
Seiring kandungan yang makin membesar, banyak wanita yang mengeluhkan rasa sakit di bagian punggung bawah. Hal ini karena posisi panggul semakin maju guna menopang kandungan. Rasa nyeri juga bisa muncul di area perut, leher, punggung, dan bahu karena tekanan pada area tersebut.
Manfaat Pijat Ibu Hamil
Untuk membuat kehamilan terasa lebih nyaman, pijat ibu hamil bisa jadi pilihan kegiatan me time yang pas. Berdasarkan penelitian, pijat ibu hamil memiliki manfaat sebagai berikut:
- Menurunkan kecemasan dan depresi, karena tingkat kortisol (hormon stres) menurun dalam tubuh
- Meringankan nyeri pada kaki, punggung, otot, dan sendi
- Meningkatkan aliran oksigen pada jaringan dan otot
- Mengurangi kaki bengkak (edema)
- Memperbaiki suasana hati dan meningkatkan rasa bahagia, karena meningkatnya hormon serotonin dan dopamin
- Mengatasi susah tidur
- Menurunkan risiko kelahiran prematur
Hanya saja, pijat ibu hamil sebaiknya memperhatikan usia kehamilan terlebih dahulu. Ibu hamil yang masih mengalami mual dan muntah, sebaiknya menghindari dulu perawatan ini.
Disarankan pijat ibu hamil dilakukan setelah usia kehamilan 12 minggu atau memasuki trimester kedua. Kemudian, hindari kembali pijat ibu hamil saat usia kehamilan sudah semakin mendekati waktu persalinan, yaitu 32 minggu ke atas.
Teknik Pijat Ibu Hamil yang Aman
Umumnya pijat ibu hamil akan berlangsung selama satu jam. Sebagian spa atau tempat pijat khusus ibu hamil memiliki kursi atau tempat tidur khusus. Sebab, pijat ibu hamil biasanya akan dilakukan dalam berbagai posisi, seperti duduk, setengah berbaring, atau berbaring ke samping.
Terapis pijat ibu hamil biasanya sudah dilatih untuk memahami bagian tubuh mana yang sering kali terasa tidak nyaman. Bagian perut boleh dipijat ringan, namun sebagian terapis menghindari area ini.
Jika Anda merasa tidak nyaman atau merasa bagian tubuh tertentu perlu pijatan ekstra, dianjurkan untuk langsung menyampaikannya kepada terapis.
Meski tergolong aman, pijat ibu hamil sebaiknya tidak dilakukan pada ibu hamil dengan kondisi berikut:
- Pernah mengalami perdarahan atau kontraksi dini
- Kehamilan berisiko, seperti preeklamsia, pernah keguguran, atau melahirkan prematur
- Mengalami bengkak parah, tekanan darah tinggi, atau sakit kepala hebat
- Memiliki riwayat penggumpalan darah
- Memiliki luka pada kulit seperti luka bakar atau luka terbuka, ataupun infeksi kulit
Di samping itu, hindari dari perawatan yang memanfaatkan panas, seperti sauna, kolam air panas, dan mandi uap. Agar aman, hanya gunakan suhu di bawah 32° C untuk menghindari pemanasan berlebihan.
Pastikan program pijat ibu hamil yang Anda ikuti dilakukan oleh terapis profesional yang berpengalaman dan tersertifikasi. Jika memiliki gangguan kesehatan atau kondisi khusus terkait kehamilan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan pijat ibu hamil.