Kelenjar Bartholin adalah sepasang organ kecil di bawah lipatan bibir vagina (labia). Gangguan kelenjar ini umumnya dapat hilang dengan sendirinya, tetapi terkadang bisa menyebabkan rasa nyeri hingga penderitanya sulit berjalan.

Kelenjar Bartholin berperan mengeluarkan cairan untuk melembapkan dan melumasi bagian luar vagina. Cairan ini keluar dari saluran Bartholin yang berada pada mulut vagina. Namun, ada kalanya saluran dan kelenjar Bartholin mengalami gangguan.

Gangguan Kelenjar Bartholin Penyebab Sakit Berhubungan Seksual - Alodokter

Waspadai Penyebab dan Gejala Gangguan Kelenjar Bartholin

Setidaknya ada 2 gangguan pada kelenjar Bartholin, yaitu:

Kista kelenjar Bartholin

Kondisi ini terjadi ketika saluran Bartholin tersumbat sehingga terjadi penumpukan cairan pada kelenjar Bartholin. Sampai saat ini belum diketahui kenapa kista kelenjar Bartholin terjadi, namun diduga disebabkan oleh cedera, iritasi, atau pertumbuhan kulit ekstra di area vulva vagina.

Kista kelenjar Bartholin umumnya dapat hilang dengan sendirinya, berukuran kecil, dan tidak terasa nyeri.

Abses kelenjar Bartholin

Abses kelenjar Bartholin terjadi ketika kelenjar atau saluran ini terinfeksi. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, pembengkakan, adanya lendir yang kental, atau komplikasi dari penyakit menular seksual.

Infeksi bakteri dapat disebabkan oleh bakteri E. coli atau bakteri penyebab penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Infeksi dapat terjadi dalam hitungan hari dan menyebabkan beberapa gejala, seperti:

  • Benjolan lunak, nyeri, dan kemerahan di area vulva
  • Sakit saat berjalan, duduk, atau berhubungan seksual
  • Tubuh demam atau menggigil
  • Nyeri yang parah dan membuat sulit untuk berjalan, duduk, atau bergerak
  • Keluar cairan dari benjolan

Pada umumnya, kista atau abses kelenjar Bartholin hanya terjadi pada salah satu sisi mulut vagina. Jika tidak segera ditangani, infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain, misalnya ke pembuluh darah dan menyebabkan septikemia.

Penanganan Gangguan Kelenjar Bartholin

Untuk menangani gangguan pada kelenjar Bartholin, dokter dapat merekomendasikan beberapa langkah berikut:

1. Berendam dalam air hangat

Merendam vagina hingga panggul dan bokong di dalam air hangat beberapa kali dalam sehari, selama 3–4 hari, dapat membantu memecahkan dan mengeringkan kista kecil yang terinfeksi.

2. Mengeringkan kista

Operasi dilakukan untuk mengeringkan kista yang terinfeksi atau mengangkat kista yang berukuran sangat besar.

3. Pemberian antibiotik

Obat antibiotik diberikan untuk mengobati kista yang terinfeksi bakteri atau untuk mengobati infeksi menular seksual. Antibiotik tidak diperlukan jika cairan di dalam benjolan dikeringkan dengan benar.

4. Masupialisasi

Marsupialisasi adalah prosedur di mana dokter menyayat kista kelenjar Bartholin, kemudian menjahit tiap sisi sayatan kista pada bagian di sekitarnya untuk mengeluarkan cairan yang tersumbat.

Setelah cairan dan darah keluar, dokter akan memberikan alas dan kateter khusus untuk mencegah kambuhnya kista kelenjar Bartholin.

5. Operasi

Pada beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, dokter mungkin perlu mengangkat kelenjar Bartholin dengan operasi. Biasanya prosedur ini dilakukan bila penanganan lain tidak berhasil.

Gangguan kelenjar Bartholin tidak selalu dapat dicegah, tetapi risiko terjadinya gangguan ini dapat dikurangi dengan melakukan beberapa tindakan berikut:

Segera periksakan ke dokter, apabila ada benjolan yang terasa sakit pada mulut vagina Anda, terutama jika tidak kunjung reda dalam 2–3 hari meski sudah diobati.