Gastritis kronis adalah peradangan pada lapisan lambung yang berlangsung lama, bisa berminggu-minggu hingga bertahun-tahun. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di perut, gangguan makan, dan penurunan kualitas hidup sehari-hari.

Gastritis kronis umumnya berkembang perlahan dan sering kali tidak menimbulkan gejala khas di tahap awal. Banyak penderitanya baru menyadari keluhan setelah peradangan sudah berlangsung cukup lama. 

gastritis kronis

Gastritis kronis dapat dialami siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa, lansia, dan penderita infeksi bakteri tertentu, seperti Helicobacter pylori. Kondisi ini penting dipahami karena dapat berkembang secara perlahan tanpa gejala jelas.

Penyebab Gastritis Kronis

Gastritis kronis terjadi saat dinding lambung mengalami peradangan berkepanjangan, sehingga lapisan pelindungnya menipis dan melemah. Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan gastritis kronis:

  • Infeksi Helicobacter pylori, yaitu  penyebab tersering yang merusak lapisan pelindung lambung
  • Penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) dalam jangka panjang, seperti ibuprofen atau aspirin
  • Konsumsi alkohol berlebihan yang mengiritasi dinding lambung
  • Stres berkepanjangan, baik fisik maupun emosional, yang meningkatkan produksi asam lambung
  • Gangguan autoimun, yaitu kondisi ketika tubuh menyerang sel-sel lambung sendiri
  • Refluks empedu dari usus halus ke lambung
  • Pola makan tidak sehat, seperti sering makan pedas, asam, atau terlalu berlemak
  • Merokok, yang melemahkan kemampuan lambung untuk sembuh

Gejala Gastritis Kronis

Gastritis kronis berkembang secara perlahan, sehingga gejalanya mungkin tidak langsung terasa. Meski begitu, berikut ini adalah keluhan yang bisa muncul seiring perkembangan penyakit:

  • Nyeri atau tidak nyaman di ulu hati, terutama setelah makan
  • Mual atau muntah ringan yang berulang
  • Perut kembung atau terasa penuh
  • Nafsu makan menurun
  • Mudah kenyang meskipun makan sedikit
  • Cegukan yang sering terjadi
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Feses berwarna hitam atau terdapat darah pada muntahan

Kapan harus ke dokter

Segera periksa ke dokter jika Anda mengalami gejala gastritis lebih dari satu minggu, atau jika keluhan membuat aktivitas terganggu. 

Pemeriksaan lebih lanjut sangat penting, terutama bila muncul gejala serius, seperti muntah darah atau feses berwarna hitam. Sebab, kondisi tersebut bisa menandakan terjadinya perdarahan saluran pencernaan yang butuh penanganan segera. 

Apabila Anda masih ragu atau ingin penjelasan lebih lanjut, manfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk konsultasi awal, atau buat janji dengan dokter secara langsung jika gejala memburuk atau tidak membaik.

Diagnosis Gastritis Kronis

Diagnosis gastritis kronis dimulai dengan anamnesis, yaitu tanya jawab mengenai gejala, riwayat obat, pola makan, dan kebiasaan sehari-hari. Setelah itu, dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda peradangan atau kelainan di area perut. Pemeriksaan penunjang yang mungkin dianjurkan meliputi:

  • Tes darah lengkap, untuk mendeteksi anemia, infeksi, atau kekurangan vitamin B12
  • Tes napas urea atau tes tinja, untuk memeriksa infeksi H. pylori
  • Endoskopi saluran cerna, untuk melihat langsung kondisi dinding lambung dan mengambil sampel jaringan (biopsi)
  • Foto Rontgen atau USG perut, untuk menilai kondisi organ pencernaan lainnya bila diperlukan
  • Tes fungsi hati atau pankreas, dilakukan apabila dicurigai penyebab lain selain gastritis

Pengobatan Gastritis Kronis

Pengobatan gastritis kronis bergantung pada penyebab, tingkat keparahan, serta kondisi kesehatan masing-masing pasien. Adapun beberapa pengobatannya adalah:

Obat-obatan

Sebagai langkah awal, dokter umumnya memberikan obat untuk meredakan peradangan, menurunkan asam lambung, atau mengatasi infeksi penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa obat yang bisa diberikan:

  • Antibiotik, seperti Amoxicillin, untuk mengatasi infeksi H. pylori
  • Obat penurun asam lambung seperti PPI, misalnya Omeprazole dan Pantoprazole, atau H2 blocker, misalnya Ranitidine dan Ulcerid
  • Antasida, seperti Promag,  untuk meredakan gejala dengan cepat, meski tidak menyembuhkan penyebabnya
  • Suplemen vitamin B12 bila terjadi kekurangan vitamin, terutama pada gastritis autoimun

Perbaikan pola hidup

Selain obat, perubahan kebiasaan sehari-hari memiliki peran besar dalam membantu pemulihan dan mencegah kekambuhan gastritis kronis. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan:

  • Menghindari makanan pedas, asam, berlemak, atau terlalu panas
  • Mengurangi kopi dan minuman bersoda
  • Menghentikan merokok dan membatasi alkohol
  • Makan dengan porsi kecil tetapi sering
  • Mengelola stres dengan istirahat cukup dan aktivitas relaksasi

Tindakan medis

Apabila kerusakan lambung cukup berat atau terjadi komplikasi, dokter dapat menyarankan tindakan medis tambahan, seperti endoskopi terapeutik untuk menghentikan perdarahan.

Komplikasi Gastritis Kronis

Jika tidak ditangani, gastritis kronis dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Peradangan yang berlangsung lama dapat merusak lapisan lambung dan mengganggu fungsi tubuh. Komplikasi yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Tukak lambung (ulkus)
  • Perdarahan saluran cerna
  • Anemia defisiensi besi atau B12
  • Peningkatan risiko kanker lambung, terutama pada infeksi H. pylori kronis
  • Gangguan penyerapan nutrisi

Pencegahan Gastritis Kronis

Pencegahan gastritis kronis penting untuk menghindari peradangan berulang dan menjaga kesehatan pencernaan. Pola hidup sehat dan pemeriksaan medis rutin dapat mencegah kondisi ini berkembang menjadi masalah serius.Tips pencegahan yang dapat dilakukan adalah:

  • Menghindari obat pereda nyeri non-steroid kecuali atas saran dokter
  • Membatasi alkohol dan berhenti merokok
  • Menjaga kebersihan makanan untuk mencegah infeksi H. pylori
  • Mengelola stres dengan baik
  • Makan teratur dan memilih makanan yang ramah lambung
  • Melakukan pemeriksaan rutin jika memiliki riwayat gastritis