GBS (Guillain-Barré syndrome) dan polio merupakan dua penyakit berbahaya yang dapat menyerang anak-anak. Bila dibiarkan tanpa penanganan, GBS dan polio dapat menyebabkan anak mengalami kelumpuhan kaki. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kedua penyakit ini lebih jauh.
GBS dan polio adalah dua jenis penyakit yang menyerang saraf dan dapat dialami siapa saja, termasuk anak-anak. Bila dibiarkan tanpa penanganan, GBS dan polio bisa berbahaya. Tak hanya kelumpuhan kaki, kedua penyakit ini bahkan dapat mengancam nyawa penderitanya.
Guillain-Barré syndrome (GBS)
Guillain-Barré syndrome (GBS) atau sindrom Guillain-Barré merupakan salah satu penyakit yang jarang terjadi. Meski demikian, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan saraf, mati rasa, hingga melemahnya otot anggota gerak tubuh, seperti kaki, lengan, dan wajah.
Berikut ini adalah penjelasan seputar sindrom Guillain-Barré:
Penyebab GBS
Penyebab GBS belum diketahui secara pasti, tetapi para ahli berpendapat bahwa kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan sehingga berbalik menyerang saraf tubuh. GBS sering didahului dengan penyakit infeksi, baik yang disebabkan virus atau bakteri.
Kebanyakan penderitanya bisa membaik dan sembuh. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi jangka panjang, seperti kehilangan keseimbangan, mati rasa, atau kelemahan otot.
Selama fase pemulihan, beberapa penderitanya juga kerap memerlukan alat bantu untuk berjalan.
Gejala GBS
Kaki lemah dan kesemutan biasanya menjadi gejala awal GBS. Pada kebanyakan kasus, kelemahan otot dapat terjadi mulai dari kaki, kemudian menyebar ke tangan. Namun, ada juga yang dimulai dari wajah atau tangan.
Selain melemahnya otot tubuh, ada beberapa gejala GBS lainnya, seperti:
- Sulit menelan, berbicara, atau mengunyah
- Tidak mampu melihat dengan jelas
- Sensasi tertusuk di tangan dan kaki
- Nyeri hebat, terutama pada malam hari
- Gangguan koordinasi dan keseimbangan
- Denyut jantung atau tekanan darah tidak normal
- Gangguan pencernaan atau sulit mengontrol saat buang air kecil
Pengobatan GBS
Anak yang menderita GBS harus segera dirawat di rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis yang sesuai. Pengobatan GBS dilakukan untuk mengurangi gejala, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi risiko kelumpuhan yang bisa dialami anak.
Ada dua metode pengobatan yang bisa dilakukan, yaitu pertukaran plasma (plasmaferesis) dan pemberian imunoglobulin intravena (IVIg).
Plasmaferesis dilakukan dengan cara menyaring plasma yang menyerang sel saraf dalam sel darah penderita dengan menggunakan sebuah mesin khusus. Sel darah yang telah bersih, kemudian dikembalikan lagi ke dalam tubuh penderita agar bisa memproduksi plasma baru yang sehat.
Sementara itu, metode kedua dilakukan dengan cara mengambil imunoglobulin sehat dari donor dan menyuntikkannya ke penderita sindrom GBS, dengan harapan bisa melawan imunoglobulin yang menyerang saraf penderita.
Di samping itu, dokter juga akan menganjurkan terapi okupasi dan fisioterapi untuk mengembalikan kemampuan gerak tubuh dan memulihkan otot yang kaku. Sementara untuk memulihkan kemampuan bicara dan mengatasi kesulitan menelan, penderita perlu menjalani terapi wicara.
Polio
Polio merupakan salah satu penyakit menular yang paling sering dialami oleh anak-anak. Penyakit ini dapat menyerang sistem saraf, sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan, kesulitan bernapas, dan bahkan kematian. Berikut ini adalah penjelasan singkat seputar penyakit polio:
Penyebab polio
Polio disebabkan oleh virus bernama poliovirus. Virus ini hanya menginfeksi manusia dan penularannya pun terjadi antarmanusia.
Poliovirus hidup di tenggorokan dan usus orang yang terinfeksi. Virus ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan hidung, serta menyebar melalui kontak langsung dengan penderita.
Poliovirus juga dapat menyebar melalui air atau makanan yang sudah terkontaminasi. Meski jarang terjadi, virus ini juga dapat menyebar melalui bersin atau batuk.
Virus dapat hidup dalam feses anak yang terinfeksi selama berminggu-minggu. Anak lain dapat terinfeksi poliovirus, jika menyentuh mulut dengan tangan yang telah terkontaminasi feses penderita polio.
Infeksi juga bisa terjadi jika anak memasukkan mainan atau benda lain yang sudah terkontaminasi ke dalam mulut.
Gejala polio
Beberapa anak yang menderita polio awalnya akan mengalami gejala ringan, seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Nyeri perut
- Kelelahan
- Kaku leher dan tubuh terasa pegal
Kebanyakan penderitanya yang mengalami gejala ringan dapat pulih setelah 2–10 hari. Namun, ada pula yang kondisinya memburuk dan disertai gejala yang mengarah pada kelumpuhan otot, seperti hilangnya refleks tubuh, nyeri otot yang parah, dan lemahnya anggota gerak tubuh.
Penyakit polio dapat menyebabkan komplikasi berupa cacat permanen, kelainan otot, atau bahkan kematian.
Pengobatan polio
Hingga saat ini, belum ada obat yang secara khusus dapat menyembuhkan polio. Pengobatan yang dilakukan umumnya bertujuan untuk mengurangi gejala, mempercepat pemulihan, dan mencegah komplikasi.
Ada beberapa jenis penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi polio, antara lain:
- Obat pereda nyeri, untuk meredakan rasa nyeri yang muncul
- Ventilator portabel, untuk membantu bernapas
- Fisioterapi, untuk mencegah hilangnya fungsi otot
Tidak ada orang tua yang ingin melihat anaknya terkena penyakit apa pun, termasuk GBS dan polio. Oleh karena itu, periksakan anak Anda ke dokter bila ia menunjukkan gejala kedua penyakit yang telah disebutkan di atas. Untuk polio, langkah pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksin polio pada anak.