Terapi wicara dibutuhkan ketika anak memiliki hambatan kemampuan bicara yang tidak sesuai dengan usianya. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bicara serta memahami dan mengekspresikan bahasa.

Selain bahasa yang bersifat verbal, terapi wicara juga mencakup bentuk bahasa nonverbal. Untuk mengoptimalkan metode ini, terapi wicara akan meliputi dua hal.

Beragam Kondisi yang Perlu Ditangani dengan Terapi Wicara - Alodokter

Hal pertama adalah mengoptimalkan koordinasi mulut agar mampu menghasilkan suara untuk membentuk kata-kata. Olah mulut ini juga penting agar anak mampu membuat kalimat, termasuk kemampuan dalam artikulasi, kelancaran, dan pengaturan volume suara.

Hal kedua yang akan dikembangkan adalah pemahaman berbahasa dan upaya mengekspresikan bahasa.

Tidak hanya ditujukan pada gangguan bicara atau memahami bahasa, terapi wicara juga digunakan untuk membantu menangani kondisi lain seperti gangguan menelan.

Gangguan Komunikasi yang Membutuhkan Penanganan Terapi Wicara

Pada dasarnya, gangguan komunikasi yang membutuhkan terapi wicara adalah gangguan yang berkaitan dengan kemampuan bicara anak. Berikut ini adalah jenis gangguan bicara yang mungkin membutuhkan terapi wicara:

1. Gangguan kelancaran bicara anak

Salah satu kondisi yang termasuk ke dalam gangguan jenis ini adalah gagap. Gangguan ini bisa berupa terjadinya pengulangan suku kata atau ucapan yang terhenti pada huruf-huruf tertentu.

2. Gangguan artikulasi

Ketika mengalami gangguan artikulasi, anak akan kesulitan menghasilkan suara atau mengucapkan suku kata tertentu secara jelas. Kedua kondisi ini menyebabkan orang yang mendengar tidak mampu memahami apa yang dikatakannya.

3. Ketidakjelasan suara atau resonansi

Gangguan jenis ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit yang muncul saat anak berbicara. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gangguan pada volume atau ketidakjelasan suara yang keluar. Gangguan ini membuat lawan bicara tidak bisa memahami perkataan anak dengan jelas.

Selain gangguan terkait pengucapan, terapi wicara juga mungkin dibutuhkan oleh anak-anak yang mengalami gangguan dalam menerima dan memahami perkataan lawan bicara maupun mengekspresikan bahasa. Gangguan jenis ini meliputi:

1. Gangguan kosa kata

Pada kondisi ini, anak akan kesulitan menempatkan kata untuk membentuk kalimat dan kesulitan menempatkan kata-kata secara tepat dalam suatu pembicaraan. Gangguan ini disebabkan oleh rendahnya jumlah kosakata yang dimiliki anak serta.

2. Gangguan kognitif

Salah satu indikasi untuk menjalani terapi wicara adalah mengalami gangguan pada kemampuan kognitif. Kesulitan ini memengaruhi kemampuan dalam membedakan, mengatur, dan memecahkan permasalahan yang dia hadapi.

Selain itu, anak turut mendapat kesulitan ketika berkomunikasi akibat adanya gangguan memori, perhatian, dan persepsi. Selain terapi wicara, gangguan kognitif pada anak juga perlu dievaluasi oleh ahli tumbuh kembang anak.

3. Autisme

Terapi wicara mungkin juga dibutuhkan oleh anak yang mengalami gangguan autisme dan sindrom Asperger. Autisme berpotensi membuat penderitanya mengalami gangguan bicara dan berkomunikasi nonverbal. Jika hal ini terjadi, maka terapi wicara bisa memainkan peranan penting untuk pengobatan autisme.

4. Mutisme

Mutisme adalah kondisi di mana anak yang dapat berbicara dengan normal di suatu tempat (misalnya di rumah), namun ketika di sekolah atau di tempat umum, anak tersebut sama sekali tidak mau bicara dengan orang lain.

Ada beberapa kemungkinan penyebabnya, seperti merasa malu, cemas, atau karena tidak suka bersosialisasi dengan orang lain. Kondisi ini dinamakan mutisme selektif. Kondisi ini bisa diperbaiki dengan psikoterapi, dan juga terapi wicara.

5. Kesulitan memahami atau mengolah bahasa

Terapi wicara dibutuhkan bila anak kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain, perintah sederhana, dan menanggapi pembicaraan orang lain.

Selain untuk mengatasi gangguan kemampuan anak dalam berbahasa, terapi ini bisa diterapkan kepada anak-anak penderita penyakit tertentu, misalnya Guillain-Barré syndrome atau disfagia. Disfagia adalah gangguan saat mengunyah, menelan, batuk saat makan, tersedak ketika makan, dan susah mengelola makanan.

Agar tidak terlambat, sebaiknya terapi wicara dapat dilakukan sedini mungkin ketika anak mengalami kesulitan bicara. Jangan ragu untuk memeriksakan anak ke dokter jika ia belum bisa mengucapkan satu kata sederhana pun di usia 12 bulan atau ada hambatan lain pada tumbuh kembangnya.