Pernah dengar istilah merendah untuk meroket? Dalam dunia psikologi, fenomena ini disebut dengan humblebrag. Ada banyak alasan lho kenapa seseorang bisa berperilaku seperti ini. Untuk tahu lebih lengkapnya, baca artikel ini sampai habis, yuk!

Humblebrag adalah julukan atas sikap orang yang memamerkan sesuatu tetapi ingin terkesan rendah hati. Ucapan yang dilontarkan humblebragger biasanya dalam bentuk keluhan yang mengkritik atau merendahkan dirinya sendiri. Namun, di balik itu, ada tujuan terselubung yang dia ingin orang lain tahu.

Humblebrag, Perilaku Merendah untuk Meroket - Alodokter

Sikap pamer yang dikemas dengan kesan rendah hati ini bisa diutarakan langsung melalui ucapan atau melalui unggahan di media sosial. Hal yang dipamerkan pun bermacam-macam, bisa tentang citra tubuh, pekerjaan, kebiasaan, atau uang.

Contohnya seperti ini, “Kamu mah enak masih pakai uang orang tua. Aku kalau mau apa-apa ya beli sendiri, semua dari 0.”, “Aku tuh lagi gendut banget, kemarin nimbang berat badan 45 kg!”, atau mengunggah foto di restoran hotel dengan keterangan “Lagi akhir bulan, makan harus berhemat.

Alasan Seseorang Berperilaku Humblebrag

Perilaku pamer secara terselubung biasanya disebabkan karena orang tersebut menghindari rasa malu dan bersalah dari perilaku sombong. Jadi, agar bisa membanggakan sesuatu atas keberhasilannya tanpa perlu malu menunjukkannya, mereka menyampaikannya dibumbui dengan kesan rendah hati.

Selain itu, beberapa alasan berikut ini juga bisa membuat seseorang menjadi humblebragger:

  • Keinginan untuk membuat orang lain terkesan pada dirinya
  • Keinginan untuk meningkatkan harga diri
  • Keingingan untuk mendapatkan simpati
  • Keinginan untuk dihormati
  • Kultur yang menyebutkan jika kesuksesan tak perlu diumbar

Dampak Humblebrag dan Cara Mencegahnya

Sebenarnya, humblebrag bukan perilaku yang tergolong berbahaya. Akan tetapi, sikap ini tidak baik untuk dipelihara, sebab dapat memberi kesan tidak tulus atau palsu. Alih-alih mendapatkan simpati, merendah untuk meroket justru bisa memicu kebencian dari orang lain, lho.

Selain itu, kebiasaan humblebrag juga bisa membuat seseorang menjadi tidak peka terhadap situasi di sekitarnya. Contohnya, seseorang mengunggah di media sosial foto badannya yang ideal dan memberi keterangan jika ia sedih karena merasa gendut.

Kemudian, di saat yang sama, ada orang yang sedang berusaha keras melakukan diet untuk menurunkan berat badannya karena mengalami obesitas dan melihat unggahan tersebut. Tentu ini bisa menyinggung perasaannya.

Jadi, cobalah bersikap apa adanya dan sewajarnya saja, ya. Kamu tidak perlu kok berusaha memperlihatkan kelebihan dan keberhasilanmu kepada orang lain. Saat kamu benar-benar bersikap rendah hati, maka orang-orang di sekitarmu akan menghargaimu juga.

Selain itu, gunakanlah media sosialmu dengan bijak, ya. Sebelum mengunggah sesuatu, sebaiknya pikiran terlebih dahulu. Jangan sampai, kamu mem-posting sesuatu yang bernada negatif atau menyinggung orang lain. Hindari juga membagikan informasi pribadi yang bisa mengundang cyber crime.

Jika setelah mengetahui informasi ini ternyata perilaku humblebrag teridentifikasi pada dirimu, yuk segera tinggalkan perilaku ini. Bila butuh bantuan atau masih memiliki pertanyaan lainnya, kamu bisa berkonsultasi dengan psikolog.