Imunisasi TT bertujuan untuk mencegah tetanus. Imunisasi ini akan diberikan dalam beberapa dosis, terutama bagi mereka yang lebih rentan terinfeksi tetanus. Sama seperti imunisasi lain, imunisasi TT juga dapat menimbulkan efek samping yang tergolong ringan.
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini umumnya berada di tanah atau besi berkarat dan bisa masuk ke tubuh melalui luka di kulit.
Infeksi bakteri penyebab tetanus bisa memengaruhi sistem saraf yang menimbulkan beragam gejala, mulai sulit membuka mulut, demam, kejang, hingga koma. Apabila penanganannya tidak tepat, penderita tetanus rentan mengalami kematian.
Oleh karena itu, dibutuhkan langkah pencegahan terhadap penyakit tetanus, salah satunya berupa imunisasi TT (tetanus toxoid) atau pemberian vaksin tetanus.
Imunisasi TT dan Dosisnya
Semua golongan usia dianjurkan melakukan imunisasi TT, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Di Indonesia, imunisasi TT pada anak-anak diberikan melalui vaksin kombinasi difteri, pertusis, dan tetanus (DPT). Dosisnya pada anak, yaitu:
- Dosis ke-1: usia 2 bulan
- Dosis ke-2: usia 3 bulan
- Dosis ke-3: usia 4 bulan
- Dosis ke-4: usia 18 bulan
- Dosis ke-5: usia 5 tahun
Pemberian vaksin TT dapat diulang setiap 10 tahun bagi mereka yang telah mendapatkan vaksin DPT atau TT. Misalnya, anak yang mendapatkan vaksin DPT pada usia 5 tahun sebaiknya kembali diberikan suntikan penguat atau booster saat usianya 15 tahun.
Wanita yang akan menikah juga dianjurkan untuk melakukan imunisasi TT, terutama bagi masyarakat pedesaan yang kerap melakukan persalinan di bidan tradisional. Pasalnya, peralatan persalinan bisa saja tidak steril dan lingkungan sekitarnya dapat meningkatkan risiko terjadinya tetanus pada ibu dan bayi.
Bagi ibu hamil, imunisasi TT juga diberikan untuk mencegah ibu dan janin terkena tetanus. Dosisnya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan riwayat kehamilan serta jumlah dan waktu pemberian vaksin TT yang ibu hamil peroleh sebelumnya.
Selain itu, dokter juga biasanya memberikan imunisasi TT bagi orang yang baru saja mengalami luka dalam setelah tertusuk benda tajam, seperti setelah menginjak paku.
Imunisasi TT dan Efek Samping yang Muncul
Imunisasi TT bisa dikatakan sangat jarang menimbulkan efek samping berat, seperti reaksi alergi. Efek samping vaksin TT yang biasanya timbul dapat berupa:
- Bengkak dan nyeri di tempat suntikan
- Nyeri otot
- Menggigil
- Sakit kepala
- Demam
- Mual dan muntah
- Diare
- Rewel pada bayi
Efek samping di atas bersifat wajar dan umumnya akan mereda sendiri dalam waktu beberapa hari. Anda pun dapat mengurangi keluhan di sekitar area bekas suntikan dengan memberikan kompres dingin selama 10–15 menit.
Meski efek sampingnya memang tidak dapat dihindari, imunisasi TT sangat efektif untuk melindungi diri dari penyakit tetanus dan komplikasinya yang fatal. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti jadwal imunisasi secara rutin sejak anak-anak hingga dewasa.
Bila Anda hendak melakukan imunisasi TT namun masih merasa ragu akan efeknya bagi tubuh, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Selama konsultasi dan pemeriksaan, dokter juga akan menilai apakah kondisi medis Anda memungkinkan untuk memperoleh vaksin tetanus.
Umumnya, vaksin TT tidak akan diberikan jika terdapat reaksi alergi berat terhadap vaksin sebelumnya.