Influenza A adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza A. Virus ini menyerang saluran pernapasan atas dan mudah menular. Meski bisa sembuh dengan sendirinya, gejala infeksi virus ini perlu dikenali agar bisa ditangani dengan cepat dan tepat.

Influenza A adalah salah satu jenis flu yang umum terjadi. Meski demikian, infeksi virus influenza A dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani, terutama pada kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.

Influenza A, Ketahui Gejala dan Pencegahannya - Alodokter

Virus flu terus bermutasi sehingga muncul berbagai varian, salah satunya virus influenza A. Virus influenza A menyebar melalui percikan ingus atau liur (droplet) yang dihasilkan saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Droplet ini dapat terhirup oleh orang lain atau menempel pada permukaan benda di sekitar penderita.

Gejala Influenza A

Gejala influenza A menyerupai gejala flu pada umumnya. Berikut ini adalah beberapa gejala umum dari influenza A:

  • Demam tinggi
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Lemas

Tinggal di lingkungan yang padat penduduk atau kebiasaan kurang menjaga kebersihan dapat meningkatkan risiko penularan penyakit ini. Selain itu, orang dengan sistem imun yang lemah lebih rentan terinfeksi virus influenza A. Oleh karena itu, langkah pencegahan menjadi hal yang sangat penting untuk meminimalkan risiko penularan.

Pencegahan Influenza A

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk mengurangi risiko tertular influenza A, ya. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan vaksinasi flu setiap tahun, terutama bagi kelompok yang rentan, seperti lansia, anak-anak, dan penderita penyakit kronis. 

Untuk mencegah terkena influenza A, kamu perlu mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, serta menggunakan masker di tempat umum atau ketika merasa tidak sehat. Selain itu, terapkan pola pola hidup yang sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi dan beristirahat yang cukup. 

Pengobatan influenza A tergantung pada tingkat keparahan gejalanya. Untuk kasus ringan, penderita disarankan untuk cukup beristirahat, mengonsumsi cairan setidaknya 8 gelas per hari, dan menggunakan obat pereda demam jika mengalami demam, seperti paracetamol. 

Jika gejala memburuk maupun disertai sesak napas atau demam tinggi yang tidak kunjung membaik walaupun sudah minum obat, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, ya.

Kamu dapat memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan saran medis awal atau membuat janji dengan dokter spesialis untuk pemeriksaan langsung. Dengan penanganan yang tepat, kamu dapat segera pulih dan terhindar dari komplikasinya, seperti pneumonia dan sepsis.